Marvel Varen Raffertha
🍁🍁🍁
Yang gue tahu cuma kunci-kunci gitar, bukan kunci mendapatkan hati seseorang.
🍁🍁🍁Melody berjalan menuju kelas 11 IPA 2, kelas sahabat kecilnya, Kenn. Melody lupa jika tadi bundanya menyuruhnya untuk memberikan bekal kepada Kenn. Padahal tadi pagi mereka berangkat sekolah bersama. Sesampai di sekolah tadi Melody langsung melaksanakan piket kelasnya. Jadi dia tidak ingat jika harus memberikan bekal itu untuk Kenn.
Dengan membawa bekal, Melody mengintip dari celah pintu kelas itu untuk melihat ada Kenn atau tidak. Melody tercenung menyaksikan tingkah konyol sahabatnya. Kenn dan teman sekelasnya yang lain sedang berjoget ria mendengarkan musik dangdut yang lagi favorit.
Pasti ini ulahnya Kenn.
Melody sudah mengetahui jika itu ulah konyolnya Kenn. Karena sahabat masa kecilnya itu orang yang humoris. Melody heran saja kenapa banyak cewek yang menyukainya. Wajahnya yang tampan bisa membuat orang lain percaya jika Kenn tidak pernah melakukan hal konyol seperti itu.
Muncul ide dalam pikiran Melody. Gadis itu mengambil ponselnya dan merekam Kenn yang masih berjoget dengan gaya setannya. Melody berpikir akan menyebarkan video ini ke instastory miliknya. Siapa tahu teman online-nya menjadi ilfeel saat mengetahui tingkah konyol Kenn.
Kena lo, Kenn. Melody cengengesan sendiri.
"Kenn, dicariin cewek lo tuh!"
Melody tersentak saat suara teman sekelasnya Kenn memanggil namanya. Ternyata pintu kelas itu sudah terbuka lebar, dan Melody tidak menyadari hal tersebut. Otomatis Kenn berhenti bejoget lalu menoleh ke arah pintu. Mendapati Melody yang sedang tercenung.
Cowok itu melempar senyum, lalu melangkah menuju Melody. "Ada apa, Mel? Lo kangen, ya, sama gue?"
Melody tak merespons ucapan, Kenn. Gadis itu menyodongkan bekal yang dibawanya. "Nih. Dari Bunda buat lo. Gue tadi lupa."
Kenn memandang bekal yang Melody sodongkan padanya. Dengan cepat cowok itu menerimanya. "Makasih ya, buat Bunda."
Kenn sendiri sudah menganggap Bunda Melody sebagai bundanya sendiri. Cowok itu mendapat kasih sayang seorang ibu dari bunda Melody. Ibu kandung Kenn sendiri sudah meninggal dunia sejak dua tahun yang lalu. Yang bersama papanya adalah mama tirinya. Yang juga sangat menyayangi Kenn seperti anak kandungnya sendiri. Meskipun sampai saat ini, Kenn belum bisa menerima semua ini.
Melody mengangguk dengan tersenyum. "Sama-sama. Nanti gue salamin ke Bunda.
"Cie, Kenn dikasih bekel sama pacarnya."
"Mau juga dong, Mel. Sekali-kali, jangan Kenn terus."
Godaan dari teman-teman Kenn membuat Melody mendengkus. Mereka salah paham. Kasih sayang Melody ke Kenn itu seperti adik ke kakaknya. Entah apa yang selama ini mereka pikirkan tentang hubungan Kenn dengannya. Sehingga mereka berkata seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Music
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Gitar Exel Julian, merupakan vokalis dari Axellez, band terkenal di sekolahnya. prestasi-prestasinya telah diketahui orang-orang sekitar. Bahkan band yang dia bangun melalui ekstrakulikuler sekolahnya kini telah terkenal di...