Ketemu lagi di lapak Love Is Music.
Udah siapin hati buat baca part ini?
Happy reading.
🍁🍁🍁
Semua luka akan sembuh bersama beriringnya waktu. Meskipun luka itu masih membekas di hatiku. Aku akan belajar ikhlas untuk melepasmu. Karena aku yakin, suatu hari nanti aku akan mendapatkan orang baru yang akan membuat bahagia hatiku, begitu pula kamu.
🍁🍁🍁(❤*-*❤)
Setelah meletakkan kaos olahraganya ke loker, Willona melangkah kembali ke UKS. Tubuhnya bergetar saat pertama membuka pintu, pemandangan tak mengenakkan yang membuat hatinya sakit telah di lihatnya.
Matanya berkaca-kaca, melihat Kenn mengecup kening Melody. "Apa gue cemburu?"
Lantas Willona menutup pintu dengan pelan. Dia berlari dari sana secepat mungkin.
Bruk.
"Eh, maaf."
Cowok yang tidak sengaja di senggol bahunya oleh Willona membulatkan mata. "Lo_?"
"Duluan."
Belum sempat cowok itu berbicara, Willona lebih dahulu melanjutkan langkahnya.
"Dia-kan sahabatnya Melody. Kok kayak mau nangis gitu sih." Cowok itu bermonolog, melanjutkan langkahnya.
"Woy, bro." Kenn menyapa cowok itu. Dia adalah Rio, teman sekelasnya.
"Lo dari mana, Kenn?" tanyanya.
"UKS, habis jengukin Melody," jawabnya dengan menunjukkan jari telunjuknya ke gedung bangunan UKS.
Rio mengangguk. "Eh, tadi gue liat temennya Melody, kayaknya dia dari arah UKS juga deh."
"Terus urusannya sama gue apa?"
Cowok itu memutar bola mata. "Tadi gue liat matanya berair. Kayak mau nangis gitu tapi ditahan. Lo ngapain dia sih sampe sedih gitu?"
Mata Kenn membulat. Lalu cowok itu menggeleng. "Gue anak baik-baik. Gak mungkin nglakuin itu ke anak orang."
Rio mendaratkan pukulan pelan di kepala Kenn. "Mikir lo kejauhan bego."
"Lo tau, dia larinya ke arah mana?" tanya Kenn kemudian.
"Ke lantai atas. Mungkin aja ke roftoop."
Kenn memberi tepukan di bahu Rio. "Thanks, bro. Gue minta tolong, jagain Melody bentar, ya."
Setelah mengatakan itu, Kenn langsung pergi.
"Woy, Kenn! Lo mau kemana? Gue ada latihan basket, woy!" teriak Rio yang sama sekali tidak di dengar Kenn.
🍁🍁🍁
Willona duduk di bangku panjang yang berada di rooftoop. Dia menangis sejadi-jadinya.
"Gue udah coba belajar ikhlas buat lepasin lo, Kenn. Tapi tetep aja gak bisa. Lo itu abadi, bukan sebagai cinta sejati, tapi sebagai luka yang membekas."
Willona merasa marah kepada dirinya sendiri. Kenapa dia harus cemburu melihat Kenn dengan Melody. Padahal Kenn dan Melody sudah berteman sejak kecil.
Mungkin ini karena ada satu fakta yang dia ketahui, Kenn mencintai Melody. Sampai kapanpun akan seperti itu.
"Seharusnya gue sadar dari awal, kalo lo itu bukan buat gue, Kenn." Willona terisak. "Luka ini pasti sembuh, yang gue butuhin hanyalah waktu. Gue yakin, suatu saat nanti, lo bakal dapat orang yang benar-benar tulus cinta sama lo, begitu pula gue."
![](https://img.wattpad.com/cover/193199185-288-k220208.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Music
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Gitar Exel Julian, merupakan vokalis dari Axellez, band terkenal di sekolahnya. prestasi-prestasinya telah diketahui orang-orang sekitar. Bahkan band yang dia bangun melalui ekstrakulikuler sekolahnya kini telah terkenal di...