Hay, Hello.
Siap baca part ini?
Kuy. Selamat membaca.Typo koreksi.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Belum menang pun, dia sudah sombong. Apalagi kalau hal itu benar-benar terjadi. Serasa jadi sultan kali ya?°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
🍁🍁🍁
Jemari Melody membuka lembar demi lembar novel yang ia pinjam beberapa hari lalu di perpustakaan.
"Sejak kapan lo suka baca novel?"
Melody menghentikan aktivitasnya. Menatap Willona yang entah sejak kapan duduk di sampingnya.
"Udah balik lo?" tanya Melody.
Willona mengangguk. Yang dimaksud Melody yaitu Willona kembali dari kantin. Istirahat kali ini Melody tidak ikut Willona jajan di kantin. Bukannya tidak punya uang, tapi Melody sedang puasa untuk membayar hutang puasa ramadhannya.
Melody kembali membaca. Sementara Willona sibuk dengan ponselnya.
"Eh, ini Axellez ngundang Lovelez buat pesta anniversarry Lovelez ke dua tahun." Willona memang sudah satu tahun ini menjadi member Lovelez, fans Axellez. Waktu itu dia menawari Melody untuk join juga bersamanya. Tapi Melody menolak mentah-mentah.
Melody menutup novelnya, menoleh pada Willona. "Terus?"
"Ya gue harus dateng lah, Mel. Kapan lagi coba, dateng ke pestanya para cogan."
"Kapan-kapan," sahut Melody asal.
"Ih, Melody. Gue serius. Pokoknya, besok gue harus dateng ke pesta itu. Lo juga," ucap Willona, memaksa.
Segaris kernyitan tipis terpampang di dahi Melody. "Kenapa gue harus ikut? Gue bukan member Axellez dan bukan juga fans mereka!"
"Ih, terus gue dateng sama siapa dong? Kan lo temen gue, Mel. Temenin ya?" Willona merayu, dengan wajah memelas.
"Ogah! Lo pergi sama Kenn aja sana. Nanti gue DM tuh anak."
"Kok sama sih curut sih. Ogah banget gue." Willona kesal sendiri. Jika dia minta ditemani Kenn, yang ada mereka malah terus berdebat.
"Ya udah. Gue ikut. Tapi Kenn juga ikut." Melody akhirnya menuruti ucapan sahabatnya.
"Ah... thank you, Melody." Saking senangnya, Willona memeluk Melody erat.
"Will, ketekek."
Willona melepaskan pelukannya. "Ups... Sorry."
"Tapi gue sama Kenn di usir gimana? Kita, kan, bukan member Lovelez?"
"Tenang aja. Semua beres kalo sama gue."
🍁🍁🍁
"Lo udah tau siapa pelakunya?" tanya Marvel, ketika Gitar kembali ke kelas dengan wajah yang lesu.
Gitar duduk di bangkunya. Mengangguk lesu menjawab pertanyaan Marvel.
"Siapa?" Marvel penasaran.
"Seperti perkiraan gue sebelumnya."
Marvel tak habis pikir. Rupanya Yasa belum jera terhadap pelajaran yang waktu itu Axellez berikan kepadanya. Cowok itu selalu saja mencari kesempatan untuk menjatuhkan Axellez. Dan Yasa selalu saja mencari gara-gara dengan memanfaatkan emosi Gitar mengenai Viola.
![](https://img.wattpad.com/cover/193199185-288-k220208.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Music
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Gitar Exel Julian, merupakan vokalis dari Axellez, band terkenal di sekolahnya. prestasi-prestasinya telah diketahui orang-orang sekitar. Bahkan band yang dia bangun melalui ekstrakulikuler sekolahnya kini telah terkenal di...