SK2H PART 87

318 10 0
                                    

"Va.."

"Ya?"

"Jangan buka mata loe ya..."

"Mmm...kenapa gitu?"

"....."

"....."

"Gw lagi ngupil soalnyah."

Meva membuka matanya, kaget dan secara refleks mendorong kepala gw ke belakang.

"Najong lu!!" dia mengambil bantal dan memukul-mukulkannya ke gw.

"Ya elo juga ngapain pake merem-merem gituh???" gw melindungi kepala gw dengan kedua tangan.

"Jorok banget!" masih memukulkan bantal ke gw. "Nggak sopan ngupil depan cewek!"

"Enggak! Tadi gw boongan Vaa..."

"Gw liat tangan lo di idung!"

"Gw garuk-garuk doang! Gatel.."

"Gatel apaan? Orang jelas tadi gw liat lo lagi ngupil di depan gw!!"

"Makanya tadi gw bilang lo jangan melek!"

"Udah balik sana ke kamer loe!"

"Iya gw balik....tapi berenti dulu lah mukulin gw nya."

Meva melempar bantal ke kasur. Dia berkacak pinggang di depan gw dengan ekspresi wajah yg aneh.

"Sebagai hukumannya, tiga hari ini lo nggak boleh masuk kamer gw!" katanya.

"Iya juragan...ampuun..."

"Yaudah pergi sana! Sebelum gw berubah pikiran buat makan daging orang!"

Gw mencibir lalu beranjak keluar menuju kamar gw. Kayaknya ni anak beneran sewot. Ya abisnya ngapain tiba-tiba dia merem-merem gitu?

Gw baru mau nutup pintu kamar waktu mendadak Meva menahannya. Dia memegang daun pintu dari luar.

"Jangan ditutup," katanya lalu asal masuk ke kamar gw.

"Mau ngapain lo? Tadi katanya gw nggak boleh ke kamer lo?"

"Kan belum ada larangan buat gw ke kamer lo? Yg nggak boleh tuh elo ke kamer gw...kalo gw ke kamer elo..."

"Iya iya elo boleh ke kamer gw!"

"Nah tuh ngerti," Meva menuang teh.

Gw duduk dan menyalakan televisi. Lebih baik gw mah ngalah aja deh kalo sama dia.

"Lo mau teh?" kata Meva.

"Nggak, makasih."

"Kopi?"

"Emang ada?"

"Enggak..enggak ada..."

"......"

"Nih teh gw aja."

"Wuih udah nggak marah lagi nih ceritanya."

"Ini kan kamer elo. Kalo di kamer gw, lain lagi ceritanya."

Hadeuuh...beneran nih cewek gampang bener emosinya berubah!

Meva duduk di sebelah gw dan menyandarkan kepalanya ke pundak kiri. Kedua tangannya memeluk lutut.

"Ganti dong pilemnya nggak seru," katanya.

Tanpa mendebat gw mengganti channel.

"Ini?"

"Nggak asyik. Masa nonton berita?"

"Ini?"

"Sinetron lama ini mah, diulang lagi!"

"Ini?"

"Jangan lah. Ganti ganti."

"......"

"Nah ini dia! Kayaknya bagus nih pilem!"

"INI KAN YG PERTAMA TADI???" Zzzzzt...

Meva cengar-cengir nggak jelas. Dia masih menyandarkan kepalanya. Wangi shampo dari rambutnya mengalir masuk ke rongga hidung. Gw hafal banget sama wangi ini. Meva belum pernah pake shampo selain yg biasa dipakainya.

"Lo kenapa sih Va? Tadi nangis, terus ngamuk...sekarang cengar-cengir gitu?"

"Enggak kok enggak papa. Cuma lagi sensi ajah."

"PMS?"

"Absolutely."

"Oiya udah tanggal muda. Udah waktunya yak? Hehehe."

"......"

Entah karena filmnya yg beneran jelek atau wangi shampo Meva yg "mengganggu", malam ini mendadak tivi ngebosenin banget.

"Gw takut Ri..." Meva mulai curcol.

"Takut kenapa?"

"Ya takut aja! Secara gw kan udah nggak punya siapa-siapa lagi. Apa jadinya gw begitu wisuda nanti? Nggak ada yg peduli."

"Oma? Tante?"

"Oma udah terlalu tua buat merhatiin cucunya. Tante...yah tentu aja tante gw sibuk ngurusin keluarganya sendiri. Coba lo jadi gw, sedih nggak sih kayak gitu?"

"Iya lah pasti sedih. Gw ngerti kok. Tapi kalo lo nggak lulus-lulus, mau jadi apa?"

"Enggak tau! Ya pokoknya gw belum siap aja, ngadepin masa depan gw sendiri..."

"......"

"...gw ini masih labil Ri. Jujur aja gw ngerasa selama ini gw belum nemuin jati diri gw sebenernya. Gw masih butuh bantuan orang lain buat nemuin itu.."

"Tenang aja, semua pasti ada prosesnya kok. Jalani aja apa adanya."

"Huh...seandainya aja gw bisa muter waktu...gw pengen banget balik ke masa kecil gw......masa-masa di mana belum ada yg namanya beban hidup. Belum ada yg namanya tanggungjawab. Indah banget deh!"

"Boleh aja punya keinginan kayak gitu, tapi lo juga pasti tau kan nggak mungkin kita bisa muter waktu."

"......"

"Di hidup ini ada yg pergi dan akan kembali, ada juga yg pergi tapi nggak mungkin kembali. Kita nggak mungkin muter waktu, tapi kita bisa memanfaatkan waktu yg sekarang kita punya. Meski nggak banyak, kita bisa menggunakannya untuk menciptakan kenangan yg berarti.."

"......"

"Gw yakin suatu saat nanti lo bakal ketawa inget kejadian-kejadian hari ini."

"......"

Meva diam. Mungkin lagi berusaha mencerna kalimat gw tadi. Sepuluh menit tetep nggak ada suara. Gw tengok Meva. Anjrid, pantesan dari tadi nggak nyaut ni anak ternyata molor!

"Kampret," gerutu gw dalam hati.

Gw teruskan nonton tivi nya tanpa bergerak sedikitpun dari duduk gw. Gw takut ngebangunin Meva. Dia pasti kecapekan setelah nangis tadi. Ya sudahlah, akhirnya gw pun tertidur dalam duduk gw......

SK2H (Sepasang Kaus Kaki Hitam) ~ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang