Dan akhirnya hari itu pun tiba...
Gw duduk dengan tenang di dalam aula besar yg sudah riuh rendah oleh orang banyak. Gw duduk di lima deretan paling belakang dekat pintu keluar di deret selatan kursi yg menghadap sebuah panggung cukup besar setinggi setengah meter. Deretan depan diisi para wisudawan yg sudah siap dengan kostum toga hitam-hijau nya. Sementara para undangan seperti gw ditempatkan di deret belakangnya.
Setelah berjam-jam mendengarkan "sepatah-dua patah kata" super membosankan dari jajaran rektorat dan para profesor, di atas panggung sana sedang dimulai acara inti pengukuhan wisuda. Gw senyum-senyum sendiri inget momen gw wisuda dulu. Gw bisa merasakan aura kebahagiaan mereka di dalam aula ini.
Meva, duduk di deret ke dua dari depan. Beberapa kali dia menoleh dan melempar senyum ke gw. Benar-benar pemandangan yg menakjubkan, melihatnya duduk di sana berbalut jubah toga hitam-hijau. Senyum kebahagiaan selalu hadir di wajahnya yg manis, pertanda bahwa hari ini memang hari yg membahagiakan. Bukan cuma buat dia sendiri, tapi buat gw pun hari ini adalah hari yg sakral. Memang, dengan wisuda kita belum punya jaminan apapun tentang masa depan kita. Wisuda juga belum bisa jadi ukuran kesuksesan seseorang. Tapi gw rasa semua pasti setuju bahwa wisuda adalah langkah pertama untuk menjalani hidup yg sebenarnya. Di sinilah titik awal yg menentukan seperti apa masa depan kita kelak. Dan tentu saja, langkah awal yg baik akan selalu menghasilkan perjalanan yg baik. Biar bagaimanapun sejauh-jauhnya perjalanan, selalu dimulai dari langkah pertama...
Gw tetap duduk tenang meski kaki gw terasa panas karena duduk berjam-jam dalam ruangan panas ini. Tapi melihat betapa bahagianya Meva di depan sana, lelah dan bosan karena menunggu lama, seperti lenyap tak berbekas. Gw benar-benar merasakan kebahagiaan yg dirasakannya hari ini. Perjuangannya selama ini melewati masa-masa sulit dalam hidupnya, mulai menghadirkan titik cerah. Dengan sedikit lagi perjuangan, gw yakin Meva akan mendapatkan apa yg dia impikan selama ini.
Lihat ke langit luas
Bersama musim terus berganti
Tetap bermain awan
Merangkai mimpi dengan khayalku
Selalu bermimpi dengan hadirku...Entah kenapa tiba-tiba lagu ini terngiang di benak gw......
Di atas panggung MC sudah memanggil nama Meva. Meva berdiri, menoleh ke gw, gw balas dengan anggukkan kepala, lalu dia mulai berjalan menuju panggung.
Pernah kau lihat bintang
Bersinar putih penuh harapan
Tangan halusnya terbuka
Coba temani dekati aku
Selalu terangi gelap malamku..Meva sudah di atas panggung sekarang. Dan di sinilah momen seremonial yg nggak terlupakan itu terjadi. Pemindahan tali toga sebagai simbol bahwa setiap wisudawan kini harus lebih memperkaya ilmu dalam otak kanan mereka, pengalungan selendang gelar, kemudian dilanjutkan penyerahan gulungan sertifikat yg diikat dengan seutas pita hijau. Urutan kejadian ini terekam dengan baik dalam ingatan gw.
Hmmm sulit dijelaskan rasanya melihat bahagianya Meva di depan sana. Dia mengangkat gulungan kertas di tangannya dengan senyum penuh kemenangan. Gw berdiri dari duduk untuk kemudian bertepuk tangan dan spontan diikuti semua orang dalam ruangan ini.
Meva bergegas turun dari panggung, sedikit mengangkat jubah bawahnya, dan berjalan cepat ke arah gw. Kami bertemu di sisi luar kursi, dan saat itulah Meva memeluk gw. Dia menangis di pundak gw sampai nggak menyadari topinya terjatuh. Mau nggak mau gw jadi terharu juga. Mata gw berkaca-kaca menikmati momen bahagia ini.
"......."
"......."
Selama beberapa saat Meva larut dalam tangis bahagianya.
"Hari ini gw bangga sama lo Va," bisik gw di telinganya.
"......."
Meva cuma memukul-mukul pundak gw pelan.
"Thanks Ri..." sahut Meva di sela isaknya. "Hari ini gw bahagia banget! Ini hari terindah di hidup gw! Thanks yah buat semuanya!!!"
Gw tersenyum, tanpa berusaha menyembunyikan rasa haru yg membubung dalam dada gw.
"Gw selalu bahagia kalo lo bahagia Va..." gw sampe speechless.
"Thanks Ri......." Meva mempererat pelukannya.
Dan hari itu pun memang benar-benar jadi hari yg paling membahagiakan. Semua kerja kerasnya selama lebih dari lima tahun ini terbayar dengan kebahagiaan dan nilai kepuasan yg nggak akan pernah sepadan dengan apapun. Gw benar-benar bisa merasakannya, ketika detak jantungnya berdetak di dada gw. Ketika nafasnya berembus di leher gw. Dan ketika jari-jari tangannya dengan hangat menggenggam tangan gw erat.
Saat itulah gw sadar, Meva adalah ciptaan terindah yg pernah Tuhan ciptakan di hidup gw...
Dan rasakan semua bintang
Memanggil tawamu terbang ke atas
Tinggalkan semua
Hanya kita dan bintang...
KAMU SEDANG MEMBACA
SK2H (Sepasang Kaus Kaki Hitam) ~ END
RomanceAssalamualaikum wr. wb. Ini adalah cerita reborn dari cerita yang ditulis oleh salah satu user kaskus id pujangga.lama dengan judul yang sama yaitu SK2H alias Sepasang Kaus Kaki Hitam. Izinkan saya mengcopy ulang cerita ini tanpa mengubah isinya sat...