Don't Touch Her!!

342 29 9
                                    

Bugh!!

"Jangan sentuh dia, br*ngs*k!!"

Yun menutup mulutnya kaget, saat melihat Jay terjatuh begitu saja akibat pukulan seseorang yang tadi sudah pergi itu, siapa lagi kalau bukan Dega. Joshua hanya menatap datar Jay yang terduduk di aspal, memegang sudut bibirnya yang berdarah.

"Ayo pergi!!" Ujar Dega sambil menarik tangan Yun, lebih tepatnya menyeretnya dari sana.

Tapi...

Bugh!!

Tiba-tiba saja Jay menarik Dega, lalu memukul wajahnya, Dega terhuyung beberapa langkah. "Dia bukan milik loe, Ga, dia gak ada disamping loe tadi."

"Apa urusan loe?" Tanya Dega, dingin.

Jay tersenyum miring, Yun bergidik melihatnya. "Gw tau loe, Ga."

Kent menjauh dari sana, pria itu segera mengambil ponselnya guna melaporkan kejadian ini, Yun dalam bahaya kalau seperti ini terus.

"Dia milik gw, tentu aja." Ujar Dega sambil menatap Yun, membuat Yun membeku. Tatapan pria itu membuat jantungnya berdebar, entah kenapa. "Dia lagi ngambek, makanya gak mau bareng gw tadi." Tambahnya lagi, Yun mengerjapkan matanya, ia menangkap senyuman kecil dari Dega. "Ayo pulang, kita bicarakan lagi masalah tadi."

"Gw gak percaya itu semua, loe gak pernah dekat sama cewek manapun." Ujar Jay kukuh, Yun sampai geram pada pria itu. "Apalagi gadis yang terlihat baik, polos, manis sepertinya, kalau Wendy sih, gw percaya." Ujarnya, sinis.

Yun menghela nafas, tiba-tiba saja ia memeluk lengan Dega. "Maaf ya aku ngambekan, jadinya kamu balapan tanpa dukungan dariku." Ujarnya, manja.

Dega tampak terkejut, tapi hanya beberapa detik, ia kembali memasang wajah datarnya kembali. "Iya, gak papa." Ujarnya sambil mengusap rambut Yun, membuat Yun kembali membeku. "Lihat, kan? Dia milik gw! Jadi, jangan pernah dekati dia!!" Ujarnya, Yun menatap Jay yang terlihat tak mempercayai semua itu.

"Satu hal lagi, kalau kalian emang pacaran, gimana kalau kalian ciuman? Sebagai bukti aja." Usul Jay, membuat Yun menatapnya tak percaya.

"Nggaklah, itu privasi." Ujar Dega, kesal. "Kita pergi saja, tak usah ladeni dia."

"Kalau kalian tak melakukannya, berarti kalian bohong. Dan karna dia bukan milik siapapun, gw gak akan menyerah untuk mendapatkannya." Ujar Jay, membuat Yun melempar tatapan galak padanya. "Kau takkan bisa menolak pesonaku, Manis."

Dega menatap Joshua, memohon bantuan.

"Kita harus pulang, udah tengah malam, kalian mau menyelesaikan masalah--"

"Gw gak percaya, loe ikutan bohong, Josh." Ujar Jay, membuat Joshua mendelik.

"Mereka butuh privasi, apalagi dia pacar pertama Dega." Ujar Joshua, geram.

"Gw kan belum percaya, mereka gak mau buktiin--"

Yun membulatkan matanya, saat Dega menciumnya. Tidak, Dega belum menyentuh bibir Yun, saat terdengar suara sirine polisi dari kejauhan.

"Ada polisi!!" Teriak salah satu penonton, membuat yang lain langsung heboh menuju kendaraan masing-masing.

"Shit!!" Ujar Jay sambil berlari menuju motornya, lalu melajukannya menjauh dari sana.

Dega juga melakukan hal yang sama, semua anggota DS naik motor bersamaan. "Ikutlah!!" Ujar Joshua pada Yun, membuat Yun bingung.

"Ayo!!" Ujar Dega sambil menyerahkan helm pada Yun, gadis itu segera naik motor Dega, karna sirine polisi terdengar semakin mendekat. Motor pun melaju menuju markas mereka, Yun memeluk erat Dega yang mengebut.

OBSESSION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang