Duo Troublemaker

170 24 5
                                    

"Yun!!" Teriak Rima sambil memasuki ruangan bestcamp, membuat Dega dan Yun yang tadinya berdekatan segera berjauhan.

"Rima!! Kalem dikit bisa, nggak? Ini bestcamp genk motor, loe mau digorok?" Ujar Luni, sebal.

"Kalian ngapain disini?" Tanya Yun, begitu melihat Luni dan Rima.

"Yun!! Loe gak papa, kan? Loe luka, ya? Duhh, maafin gw, harusnya gw larang loe bareng si Sean itu." Ujar Rima sambil memeluk Yun, membuat Dega segera menjauh dari keduanya.

"Hmm, btw, gw diselametin Kak Sean, jadi Kak Sean gak salah apa-apa." Ujar Yun, pelan.

"Apa? Terus, yang salah siapa? Kak Dega?" Ujar Luni sambil mendelik kearah Dega, membuat Dega mengerutkan keningnya bingung.

"Hmm, bisa dibilang, hmm, gw disana karna Kak Dega. Tapi ini bukan salah dia kok, dia udah berusaha selametin gw juga." Ujar Yun, tersenyum.

"Nggak, dia jahat, Yun!!" Ujar Rima sambil memeluk Yun, erat. "Kak Dega gak boleh dekat-dekat Yun, pokoknya!!"

"Iya, Yun itu sahabat kami yang berharga, Kak Dega suka banget sih nyelakain Yun." Ujar Luni, tak mau kalah.

Dega yang ditatap begitu hanya menunduk, membuat Yun terkikik geli.

"Ga, yuhuuu, gw bawa makanan buat loe nih!!"

Suara seorang gadis mengintrupsi mereka, Wendy datang dengan beberapa pizza ditangannya. Rima dan Luni menatapnya penuh selidik, begitu pun Wendy.

"Siapa mereka?" Tanya Wendy, tak bersahabat.

"Kenalin, Kak. Mereka temanku, Rima dan Luni." Ujar Yun, ramah. "Kalian, ini Kak Wendy, teman..."

"... dekat Dega, iya kan?" Ujar Wendy sambil memeluk lengan Dega, membuat pria yang sedari tadi menunduk kaget.

"Hm, cuman teman kok, bukan apa-apa." Ujar Dega, saat mendapatkan tatapan tajam dari Yun.

"Ya! Kita kan lebih dekat dari teman, hmm?" Ujar Wendy, membuat Dega terdiam cukup lama. "Ini gw kasih makanan, makan yang banyak ya?" Ujarnya sambil mengacak rambut Dega, membuat Yun menatapnya cemburu.

"Bener kan, Kak Dega itu jahat!!" Bisik Rima, membuat Luni mengangguk setuju.

"Udahlah, Wen, ada yang cemburu tuh!!" Ujar Josh, jengah. Tapi Wendy tak peduli ucapannya, ia masih saja memeluk lengan Dega.

"Kak Josh!!" Teriak Rima dan Luni, berbarengan. Keduanya langsung menghampiri Josh, melupakan Yun yang tadi mereka peluk.

"Cakep banget ya, kalo dari dekat!!" Ujar Rima sambil menatap Josh, membuat Josh risih dibuatnya.

"Bening banget, gila!! Kita beruntung banget ya, temenan sama Yun. Bisa liat Kak Josh sedekat ini, kapan lagi?"

"Kak Josh, foto bareng yuk!!" Ujar Rima sambil mengeluarkan ponselnya, mereka mulai memotret tanpa persetujuan Josh.

"Temen loe pada norak semua, ya? Josh kan gak lebih ganteng dari Dega, masa sampe segitunya?" Ujar Wendy, sinis.

"Oh, sini, sini, lebih dekat!!"

Josh dengan bangga merangkul Luni dan Rima, membuat kedua gadis itu kegirangan. Yun menutup wajahnya malu, sedangkan Dega tersenyum menatap Wendy.

"Josh, ada yang mau ikut nih?" Ujar Dega sambil mendorong Wendy, membuat gadis itu terdorong kearah Rima.

"Ih, apaan sih, Ga?" Teriak Wendy, kesal.

"Sakit, sakit!!" Pekik Rima, karna tak sengaja sepatunya terinjak hells Wendy.

OBSESSION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang