Yun membuka matanya perlahan, warna coklat dan hitam langsung menyambutnya. Yun mengucek matanya, tapi ia merasa tubuhnya terasa sangat berat. Yun melihat sepasang tangan melingkar dipinggangnya, rupanya Sean tertidur sambil memeluknya dari belakang. Yun memijat kepalanya, ia merasakan Sean bernafas didekat lehernya, bibir pria itu juga menyentuh bahunya, Yun bergidik geli dibuatnya.
"Kak, lepas!!"
Sean hanya mendesah, pelukan itu semakin erat, kini nafas Sean benar-benar menyentuh leher Yun. Kaki Sean juga membelit tubuh mungil gadis itu, membuat Yun harus menahan nafasnya sejenak.
"Kak..."
"Sebentar saja, begini dulu sebentar saja!!" Bisik Sean yang tentu membuat Yun semakin merinding geli, jantungnya dibuat berolahraga pagi ini.
Kruukk!!
Yun harus menahan malu karna suara perutnya terdengar, itu karna ia benar-benar lapar. Ia tak lupa kemarin melewatkan makan siang dan makan malam, tentu saja Yun menjadi sangat lapar.
"Lapar, hmm?" Tanya Sean, akhirnya pria itu menjauh darinya, Yun bernafas lega.
"Ya, kau tau sendiri." Ujar Yun, pelan.
"Sebenarnya aku ingin seperti ini saja seharian, tapi aku kasian padamu. Tunggu aku sebentar lagi, aku akan menyusulmu!!" Ujar Sean sambil melepaskan pelukannya, Yun tersenyum.
"Baiklah, aku tunggu di ruang makan." Ujar Yun sambil beranjak dari kamar itu, senyuman terpatri di bibirnya. Ia akan memasak, sama seperti saat-saat ia masih bersama Sean dulu. Ia memang masih SMP kala itu, tapi Yun suka sekali memasak, apalagi untuk Sean. Ah, ingatan itu membuat Yun harus merasakan sakit karna pengkhianatan Sean. Tapi bukan itu masalahnya sekarang, karna Yun sudah dewasa, Yun tak mau memikirkan hal itu. Yang terpenting untuk sekarang adalah hubungannya dengan Sean baik, Yun tak memperdulikan masa lalu lagi.
"Hmm, masak apa kamu? Wangi banget, aku suka!!" Ujar Sean sambil berlari menuju pantry dapur, ia tersenyum kala melihat masakan Yun yang hampir jadi itu. "Aku jadi teringat masa lalu, Yun!!" Ujarnya, Yun hanya tersenyum.
Sean menghampiri Yun, tatapannya tak beralih dari gadis itu. "Kau ingat, dulu aku selalu jadi pencicip makanan buatanmu!!" Ujarnya sambil memeluk Yun dari belakang, Yun hanya diam. "Ada yang enak, kemanisan, keasinan, terlalu banyak bumbu, gosong,... Aku bahkan ingin mencobanya lagi sekarang, aku merindukan masa-masa itu." Ujarnya, ia menenggelamkan hidung dileher Yun, menghirup dalam-dalam aroma tubuh Yun. "Aku menyukai masakanmu, Yun, bagaimanapun rasanya."
"Kau bohong!!" Ujar Yun, kesal. "Dulu kau selalu menggerutu kalau masakanku tak enak, kau menggerutu seperti anak kecil." Ujarnya, membuat Sean terkekeh.
"Itu kan dulu, sekarang masakanmu pasti enak." Ujar Sean sambil mengecup bahu Yun, membuat Yun merasa tidak nyaman.
"Kak, lebih baik Kakak duduk deh." Ujar Yun sambil menutupi bahunya yang ia rasa memerah, Yun tak sepolos itu untuk tahu apa yang Sean lakukan.
"Ah, ayolah, kau sudah cukup dewasa untuk tahu." Ujar Sean sambil mendekati Yun, tapi gadis itu menjauh. "Yun, kau ingin mengulang semuanya kan?"
Yun menatap Sean, jengah. "Aku harus memasak, Kak, tolong..."
"Yun, maafkan aku. Tak bisakah kita seperti dulu, huh? Masak, pergi jalan-jalan, tidur bersama, atau bahkan bermalam bersama."
"Kak, kita udah berakhir cukup lama. Aku gak mau terjebak dalam masa lalu lagi, aku udah move on." Ujar Yun, kesal.
"Yun..."
Sean mencoba mendekati Yun, tapi Yun tetap menghindar. Dirinya ingin mengecup Yun, tapi Yun mendorongnya menjauh. "Jangan kurang ajar ya, Kak!!"
![](https://img.wattpad.com/cover/165209165-288-k648616.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION (END)
AkcjaTRILOGY OF LABYRINTH #1 OBSESSION #2 SECRETS (ft Axelle Kang) #3 BUTTERFLY (ft Chaca Kim) Plot : Yun dan Sean adalah sepasang kekasih dengan kepribadian yang berbeda, Yun yang penyayang dan lembut mampu menaklukan sifat keras dalam diri Sean. Sea...