Black Swan

68 1 0
                                    

"Kak Kai, semangaaattt!!"

Suara gadis kecil itu ikut memeriahkan sorakan yang sedari tadi terdengar untuk klub futsal yang bertanding itu, beberapa anak laki-laki tampak menertawakan gadis itu saat seorang anak laki-laki melambaikan tangan kearahnya.

"Kaiiii..."

"Kak El, yang kenceng dong!!"

"Malu, Zee. Eh, liat, ada yang liatin kamu di klub lawan." Ujar Ellina, teman Zee.

"Dia kan lawan Kak Kai, ngapain liatin aku?" Tanya Zee, tapi tak urung juga ia melihat kearah anak laki-laki yang memperhatikannya itu. Keren...

"Sean, cepetan!!"

Sean, namanya juga keren...

*

"Hei, loe adeknya Kai kan?"

"Ka-kalian siapa?"

"Kita punya masalah sama kakak loe, jadi loe harus ikut kita!!"

"Kenapa aku jadi harus ikut kalian?"

"Berani loe sama kita?"

"Kalian ngapain?"

"Eh, Sean, dia adeknya Kai lho!!"

"Terus?"

"Loe gak dendam sama Kai, dia kan nyari gara-gara waktu itu."

"Gw gak suka Kai, tapi gak pengecut kayak kalian."

"Maksud loe apa?"

Bruk!!

"Aw..."

"Hei, kalian apain adek gw??"

*

"Hei, kenalin dia adek gw."

"Gw udah tau, gw udah ketemu beberapa kali sama dia."

"Gw gak ngenalin dia sama loe, tapi sama yang lain. Tolong ya, jangan geer."

"Ck, gw gak akan tertarik sama adek loe kali."

"Gw pegang omongan loe yaa..."

"Dia bukan type Sean, Kai. Type Sean tuh kayak Joy, Karina, Jennie..."

"Hahaha!!"

"Berisik kalian!!"

"Aku juga bisa kayak mereka..."

"Wooo, adek loe suka sama Sean ya, Kai?"

Sean menatap minuman dihadapannya dengan gamang, ia menghela nafas beberapa kali. Suara berisik dibelakangnya tanda ia tengah berada di luar ruangan, tak ia pedulikan lagi hukuman yang diberikan Stuart sejak beberapa hari lalu. Hari ini ia hanya ingin menghabiskan malam tanpa memikirkan apapun, bahkan Yun pun tak boleh menguasai pikirannya saat ini.

"Hei, Sean, dah lama gak keliatan!!"

Sean menatap sekilas seorang gadis dengan pakaian terbuka itu dengan malas, ia kembali tenggelam dalam gelas berisi wine itu.

"Loe kenapa? Banyak pikiran? Masih mikirin Yun?"

Sean menatap tajam gadis itu, membuat gadis itu tersenyum. Sudah bukan hal aneh jika pria tinggi itu akan galau memikirkan sang mantan yang tak kunjung ia dapatkan kembali.

"Eh, loe bukannya dihukum Stuart?"

Tanpa rasa malu karna terus diacuhkan, gadis itu duduk dihadapan Sean.

OBSESSION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang