"Gimana Dega? Baikan?" Tanya Josh, membuat Wendy yang tengah berdiri di samping Dega yang sedang tidur itu menoleh.
"Baikan kok, besok udah bisa pulang, cuman disuruh istirahat total sama Bokap." Ujar Wendy, pelan.
Dega memang dibawa ke rumah sakit, setelah menolak beberapa kali. Pria itu tak kunjung membaik, bahkan setelah dirawat selama beberapa hari dirumahnya oleh Yun. Karna kesal atas kekeraskepalaannya, Wendy akhirnya membawa paksa pria itu ke rumah sakit dengan sedikit ancaman.
"Yun kemana?"
"Gw suruh pulang, dia gak istirahat dengan baik akhir-akhir ini. Takutnya malah ntar gantian sakit, kan kasian." Ujar Wendy, membuat Josh tersenyum.
"Boleh gw ngomong sama loe bentaran?" Tanya Josh, membuat Wendy menatapnya.
"Ngomong apaan? Disini aja, toh Dega juga lagi tidur." Ujar Wendy, tapi ia terdiam saat Josh memegang tangannya. "Ok, gw tunggu diluar." Ujarnya sambil beranjak, membuat Josh tersenyum. "Kenapa?"
"Gw mau ngomong sama loe..."
"Ya, yaudah. Ayo, perlu gw bantu juga?" Ujar Wendy, membuat Josh terkekeh pelan. Gadis itu akhirnya membantu Josh yang masih menggunakan kruknya, mereka duduk disamping ruangan Dega. "Ah, gw lega deh, akhirnya mereka pergi juga."
"Ya, Stuart itu hebat banget, bisa ngatur anak-anaknya dengan baik." Ujar Josh, pelan. "Selain itu, dia juga bisa melindungi anggota yang lain, gw kagum."
"Bagaimana bisa pemimpinnya baik, anak buahnya malah pada songong?" Ujar Wendy, kesal. "Eh, Jay gimana?"
"Dia dihukum ayahnya, tak boleh pakai uangnya lagi."
"Wahh, dia gak akan kapok kalo cuman begitu doang. Dia kan tukang malak, mana bisa dia digituin?"
"Asal gak ketahuan polisi aja, itu gak akan jadi masalah kayaknya." Ujar Josh, geli.
"Dihh, loe punya pemikiran kayak gitu juga ternyata." Ujar Wendy, membuat Josh tersenyum manis. "Loe mau ngomong apaan tadi?" Tanyanya, perhatian.
"Hmm, maafin gw yaa..."
Wendy menatap Josh, penuh selidik. "Buat?"
"Dulu, waktu gw nyakitin loe supaya loe ngejauh dari gw."
"Kenapa loe tiba-tiba bahas itu?"
Josh terdiam, ia menghela nafas pelan. "Setelah ngeliat Sean sama Yun kemarin, gw baru sadar, penyesalan itu selalu ada di akhir. Gw gak mau jadi kayak Sean, Wen, nyesel setelah semuanya udah telat."
Wendy tersenyum, membuat Josh menatapnya. "Gw udah lupa kok, jangan diinget lagilah, toh kita masih muda waktu itu."
"Ya, waktu itu gw pengecut banget kan..." Ujar Josh, tangan pria itu menyentuh tangan Wendy. "Loe gak akan ninggalin gw kayak Yun ninggalin Sean, kan?"
"Emang loe sejahat dia?"
"Huh?"
"Asal loe gak nyentuh pacar baru gw, gw gak akan pernah ganggu loe kok."
"Loe punya pacar?"
Wendy terdiam, ia menatap genggaman Josh pada tangannya. "Loe gak perlu mikirin itu, Josh, fokus aja sama kesehatan loe. Kesehatan loe lebih penting, Dega begini juga karna loe gak ada. Loe dibutuhin semua orang, Josh, termasuk mereka." Ujarnya sambil melepaskan genggaman Josh, tapi pria itu tak mau melepaskannya. "Josh..."
"Gw butuh loe, Wen..."
"Apa?"
"Gw... Masih sayang sama loe, gw butuh loe ada disisi gw sekarang." Ujar Josh, membuat Wendy mematung.
![](https://img.wattpad.com/cover/165209165-288-k648616.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION (END)
AçãoTRILOGY OF LABYRINTH #1 OBSESSION #2 SECRETS (ft Axelle Kang) #3 BUTTERFLY (ft Chaca Kim) Plot : Yun dan Sean adalah sepasang kekasih dengan kepribadian yang berbeda, Yun yang penyayang dan lembut mampu menaklukan sifat keras dalam diri Sean. Sea...