Through the Night

86 10 1
                                    

"Kamu mau kemana?"

Dega menatap Yun sambil menggenggam tangannya, membuat Yun yang sedang melihat sekeliling menoleh.

"Kakak mau bawa aku kemana?" Tanya balik Yun, kemudian.

"Aku tak tau, tempat apa yang kamu suka dari kota ini." Jawab Dega, pelan. "Aku hanya akan mengajakmu ke tempat itu, tempat dimana aku dan Yuana pertama kali bertemu."

"Lalu, melihat Kakak bernostalgia?" Ujar Yun, membuat Dega tersenyum geli.

"Kamu cemburu?"

"Tidak, untuk apa aku cemburu?" Ujar Yun, sebal. "Apa Kakak gak punya tempat favorit lain?"

"Kamu sendiri?"

"Tempat yang sering kukunjungi dengan Sean, hampir tak ada. Kalau bosan, kami akan jalan-jalan bersama motornya, hanya berhenti untuk makan." Ujar Yun, Dega mendesah.

"Aku tak bawa motor sih, jadinya susah..."

"Gak papa kok, itu kan untukku dan Sean. Kalo sama Kakak, jalan kaki juga sudah cukup, kita juga cuma sebentar."

"Besok aku akan pulang..."

"Lho? Aku kan cuman bercanda waktu ngusir Kakak, kenapa malah dianggap serius?" Ujar Yun, sedih.

"Aku memang berniat pulang, Josh sudah kerepotan disana, Yun. Ada beberapa genk yang telat denger berita, jadi mereka ribut dan ingin menyerang EXO. Kalau aku ada disini, mereka akan salah paham, mengira aku dijadikan tawanan atau apa."

"Benarkah? Apa mereka pikir, EXO itu gangster?"

"Kok kamu marah?"

"Aku tau betul siapa Kak Stuart, makanya aku marah." Ujar Yun, tak terima. "Tapi beneran pulang besok?"

"Ya..."

"Hei, siapa disini?"

Yun dan Dega menoleh, saat beberapa orang pria menghampiri mereka. Dega langsung menarik gadis itu untuk berada dibelakangnya, melindunginya agar tak menjauh darinya.

"Si culun ini sama siapa lagi?" Tanya pria itu, Yun mengenalnya sebagai pria yang mengganggu Dega dan Yuana kemarin. Pria itu menatap Yun, lalu terdiam. "Gw kayak kenal sama loe deh, siapa ya?"

Pria lainnya ikut menatap Yun, mencoba mengenali gadis itu. "Oh, Yuanita, mantan Sean, kan?" Ujar pria itu, membuat yang lain kaget.

"Yuanita?"

"Yun, mantan Sean yang bikin dia ditendang EXO."

"Oh ya? Wah, malam ini kayaknya gw beruntung banget. Gak dapet Yuana, sepupunya pun bolehlah."

"Apa kalian tak takut pada Sean?" Ujar Yun, membuat keduanya menoleh. "Gw... Gw masih bisa ngehubungin dia, kalo mau."

"Loe gak tau malu banget, ya? Sean itu lagi deket sama Yuana, loe udah dibuang, dia gak akan peduli sama loe."

"Terus, loe sama dia ngapain? Pacaran?"

"Ya, Kak Dega pacarku. Kenapa?"

"Loe beneran gak tau malu ya, loe pacaran sama si culun ini? Kenapa loe buang-buang energi cuman buat pacaran sama dia? Mending sama gw, sini!!"

Dega menarik mundur Yun, saat pria itu akan menyentuh gadis itu. "Jangan sentuh cewek gw!!"

"Wahh, nih anak dari kemarin sok keren banget dah, belum pernah kena bogem gw lagi ya?"

"Hajar aja, Ron!!" Kompor temannya, membuat pria bernama Aaron itu tersenyum.

"Gw masih kayak dulu, lho!!"

OBSESSION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang