"Maaf, aku tak menghubungi Kakak waktu datang." Ujar Yun, kini ia tengah berbicara berdua di taman rumahnya. Dega tengah berada didalam rumah, tak mau mengganggu mereka.
Sean hanya diam, ia menghela nafas. "Banyak yang terjadi, setelah aku kembali." Ujarnya, pelan.
"Harusnya Kakak lebih bahagia, karna Kakak sudah kembali megang posisi Kakak dulu." Ujar Yun, penuh senyuman.
"Rasanya tak sama lagi, Yun."
"Kakak masih bisa menghubungiku, kalau butuh bantuan. Kak Dega pasti ngerti, kalau Kakak belum bisa..."
"Tetap saja... Sudahlah, kamu sudah bukan milikku lagi." Ujar Sean, membuat Yun menghela nafas.
"Kakak harus mencari kebahagian Kakak sendiri, tak bisa terus bergantung padaku. Aku memang bukan milik Kakak lagi, tapi aku tetap bisa jadi teman Kakak."
"Sudahlah, lupakan saja." Ujar Sean, berat.
"Kakak harus jaga kesehatan, Kakak kurus sekali."
"Kai masih marah padaku, aku tak tahu harus apa lagi untuk menghadapinya."
"Apa aku yang harus bicara?" Tanya Yun, Sean menghela nafas. "Aku yang membahas itu lebih dulu, aku harus meminta maaf padanya juga."
"Tidak perlu, aku bisa menanganinya." Ujar Sean, tersenyum. "Kai takkan lama marah padaku, percayalah."
"Tetap saja, aku harus minta maaf."
Sean tiba-tiba menggenggam tangan Yun, membuat Yun terdiam. "Beri aku kekuatan, Yun, kumohon..." Ujarnya sambil mengecup tangan Yun berkali-kali, membuat Yun iba melihatnya.
"Jangan cengeng begitu dong, masa pemimpin EXO begini?" Ujar Yun, setengah bercanda. "Kak, ada apa sih?"
"Yun..."
Dega keluar dari rumah, membuat Yun melepaskan tangannya dari genggaman Sean. "Ayahmu manggilin dari tadi, ayo masuk!!" Ujarnya sambil menarik tangan Yun, tapi Sean menahannya dengan tatapan tajam mengarah pada pria itu.
"Loe boong, gw tau bokap Yun lagi gak ada dirumah." Ujar Sean, sinis. "Kenapa? Loe cemburu?"
Dega menghela nafas kasar, ia memang berbohong, ayah Yun memang sedang tak ada dirumah untuk beberapa hari kedepan, mungkin karna itu Sean berani kesana. Tentu saja ia cemburu, melihat Sean mengecupi tangan Yun membuatnya tiba-tiba kehilangan akal dan berani menerobos obrolan mereka. "Memangnya ada alasan untuk aku tak cemburu?"
Sean tersenyum, sedikit geli karna sikap posesif Dega. "Gw belum selesai ngomong, pergi!!"
"Aku sudah memberimu waktu untuk bicara, bukan untuk menyentuh Yun." Ujar Dega, posesif.
"Kak..."
"Loe mau ngapain kalo gw gak mau pergi..."
"Ayo masuk, kamu sudah..."
Bugh!!
"Kak Sean!!" Teriak Yun, kaget.
Bugh!!
Tanpa diduga, Dega membalas pukulan yang Sean berikan padanya. Tanpa dicegah lagi, mereka mulai saling memukul...
"Kak Dega, berhenti!!"
Mendengar keributan itu, ketiga gadis yang ada didalam rumah segera keluar. Mereka segera menghampiri Yun yang tak bisa menghentikan mereka, bahkan teriakannya tak membuat mereka berhenti saling memukul.
Bugh!!
"Ah, Luni!!"
Teriakan Rima menyadarkan Dega, pria itu menoleh kearah Luni yang tak sengaja Sean pukul karna berusaha menghentikan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION (END)
AçãoTRILOGY OF LABYRINTH #1 OBSESSION #2 SECRETS (ft Axelle Kang) #3 BUTTERFLY (ft Chaca Kim) Plot : Yun dan Sean adalah sepasang kekasih dengan kepribadian yang berbeda, Yun yang penyayang dan lembut mampu menaklukan sifat keras dalam diri Sean. Sea...