32) UNDANGAN PERNIKAHAN (Esme's Side)

787 34 1
                                    

Maklumin aja kalo masih ada banyak typo bersemayam. Ku bukan manusia sempurna. Ku hanya manusia biasa. Jadi, jangan mencari kesempurnaan pada diri manusia biasa.

Huuuuuu....... 😚😚😚🎶🎶🎶🎶🎼🎼🎼🎼

Happy Reading....

_______________________________________

Aku melangkah melewati beberapa butik di salah satu mall terbesar di Jakarta. Dengan semangat luar biasa, menapak jejak satu meter lebih dulu di depan Mas Felix yang tampak melangkah dengan santai dengan kedua tangan di dalam saku celana. Sembari tersenyum geli, ia menatap ke arahku yang lebih terlihat seperti anak kecil yang ditemani oleh sang ayah menyusuri beberapa wahana permainan di dufan. Hehe...

Uuuuuuugggghhh....cool-nya suamiku. Jadi pengen kukardusin trus bawa pulang aja. Mana banyak mata wanita-wanita yang tak segan memandanginya dengan tatapan memuja. Huh! Sebal. Iya, Syasya tahu kok Mas Felix itu tampan nan rupawan. Siapa pun pasti akan tergoda akan fisiknya yang hampir sempurna itu.

"Stop!" Seruku, ketika kakiku sudah berhenti di depan sebuah butik khusus menjual pakaian muslimah.

"Di sini?" Tanya Mas Felix, memastikan. Aku mengangguk, lalu menggamit lengan kanannya sambil melangkah memasuki pintu masuk butik tersebut.

"Assalamu'alaikum! Selamat datang di butik kami. Ada yang bisa kami tawarkan? Mbaknya nyari apa?" Tanya seorang pramuniaga berhijab syar'i.

"Wa'alaikumussalam. Mau nyari gamis. Yang cocok buat wanita hamil seperti apa ya, Mbak?" Tanyaku tak kalah ramah.

"Oh, kebetulan kami ada desain terbaru sejak awal bulan ini. Sepertinya sangat cocok untuk dikenakan oleh Mbak...."

"Syalimar. Panggil saja Syalimar." Sanggahku cepat.

"Iya, untuk Mbak Syalimar. Di sini kami menyediakan gamis khusus untuk ibu hamil dengan desain dan warna yang elegan. Di sebelah sini." Ujarnya sambil menuntun kami menuju rak pakaian yang dimaksud.

Kulihat ada beberapa gamis yang terpajang pada manekin, memang benar tampak elegan dengan desain yang sederhana dan warna yang tidak terlalu mencolok. Kalem gitu, maksudnya. Terdiri dari warna monokrom dan ada beberapa warna nude lainnya. Seperti peach, baby blue, merah maroon, navy dan hijau toska. Kainnya berbahan lembut dan dingin. Sangat cocok dikenakan di cuaca panas.

"Ada berapa macam desain, Mbak?" Tanyaku antusias.

"Desainnya ada lima macam dengan lima warna berbeda. Kebetulan ini desainnya limited edition. Jadi, Mbaknya tidak perlu takut jika ada yang sama dengan pelanggan lain. Desain mungkin sama, tapi warnanya berbeda. Atau warnanya sama, tapi desainnya berbeda." Jelas si pramuniaga.

Sambil mendengarkan aku juga meneliti pada bagian label. Ada merk dan juga harganya.

Untuk merk, aku memang berlangganan dengan merk 'Syandu'. Salah satu brand Indonesia pilihanku sejak pertama kali aku tinggal di Jakarta. 'Syandu' sendiri bukan hanya sebuah nama merk pakaian muslimah ini, tapi juga adalah nama pena seorang penulis asal Banjarmasin. Ya, aku sangat tahu dengannya, sebab ia adalah teman dekat dari sahabatku ketika kuliah S2 dulu. Ribet? Coba analisis penjelasanku barusan. Hahahaha.....

Intinya, aku dan 'Syandu' saling mengenal. Kami sempat beberapa kali bertemu ketika ada event tertentu di Jakarta. Dia memang sering bolak-balik Jakarta-Banjarmasin. Selain menjadi seorang penulis novel dan desainer pakaian muslimah, dia memiliki pekerjaan utama sebagai seorang dosen program studi keperawatan di sebuah universitas swasta. Wah, sangat multitalanted, ya. (Mimpi author, wkwkwkwk)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Queen Of Ninja (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang