42 - Cinta Pertama El

284 19 4
                                    

Pagi ini Jihan kembali menjalankan tugasnya, dari mulai membersihkan tempat tidur, memasak, mencuci piring dll, wajahnya terlihat fresh walau ia belum mandi. Jihan memang terlahir dengan wajah cantik.

"Hm, Jihan pengen buat sesuatu untuk kak El tapi apa ya?" Ucap Jihan mencari ide. Tangan kanannya kini menggapai gagang pintu kulkas guna melihat bahan apa saja yang masih tersisa.

"Aha! Good ideas!" Pekiknya begitu ia melihat sesuatu menarik di dalam kulkas yang bisa di jadikan bahan eksperimennya. Sesegera mungkin Jihan mengambil anggur, nanas, pepaya, buah naga, melon dan juga alpukat. Rupanya Jihan hendak membuat salad dengan memadukan beberapa buah yang ada di kulkas.

"Semoga saja kak El suka deh." Gumamnya sambil mengupas kulit buah naga.

Setelah semuanya selesai, Jihan menyempatkan dirinya untuk mandi terlebih dahulu sebelum mengunjungi tempat kerja sang suami.

* * *

Jihan berjalan dengan senyum sumringah, beberapa kali ia menyapa ramah para karyawan. Hingga sampailah Jihan di depan ruangan El.

"Permisi, pak El-nya ada?" Tanya Jihan pada salah satu karyawan wanita yang ada di ruangan itu.

"Oh, ada mbak, di sebelah sana." Balas karyawan itu sambil menunjuk satu buah kubikel yang ada di bagian pojok kanan ruangan.

" Balas karyawan itu sambil menunjuk satu buah kubikel yang ada di bagian pojok kanan ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Terimakasih.." Jihan mengulas senyum.

"Selamat siang pak.." sapa Jihan dengan senyum lebarnya. Seseorang yang di panggil Jihan pun sempat terkejut untuk beberapa saat.

"Jihan, kok kamu kesini?"

"Hehe, Jihan cuma pengen kak El coba salad buah yang Jihan bikin." Balas Jihan sambil mengeluarkan dua tumpuk tupperware yang tadinya berada di dalam paper bag.

"Hm, tapi kan bisa nanti di rumah Han, aku sekarang masih sibuk." Jawab El dengan raut wajah tak enakkan.

"Hehe Jihan gak sabaran karna kayaknya salad yang Jihan bikin lumayan enak. Tapi kalo kak El gamau ga apa-apa kok, Jihan bisa ngasih salad buah ini ke pak satp_"

"Eh maksudnya, bukan gitu.." potong El sembari menggaruk tengkuknya, ia sangat takut jika istrinya itu salah paham dan berakhir marah.

"Yaudah kalo gitu suapin," lanjut El membuat jantung Jihan mulai berdebar tak karuan.

"Tangan aku dua-duanya kepake buat ngetik, susah." Jihan tampak berfikir sembari melihat seisi ruangan.

"Mereka semua sibuk, dan juga ga peduli." Lanjut El meyakinkan Jihan pun menurut. Ia mengambil kursi plastik yang berada tak jauh dari El, lalu di dudukinya. Tak lama setelah itu Andre datang sembari membawa beberapa map. Namun, tatapannya mendadak terkunci tatkala ia melihat Jihan duduk di samping El.

"L-Lean?" Gumam Andre sedikit melongo tak percaya, Jihan yang di panggil pun langsung segera menoleh ke sumber suara.

"Kak Andre.." balas Jihan pelan, tak dapat di pungkiri, Jihan juga tak menyangka mereka akan kembali di pertemukan. Spontan Jihan menurunkan garpunya yang sudah hampir di gapai oleh mulut El, menyadari itu, El langsung menoleh kearah sang istri untuk memastikan Jihan baik-baik saja, akan tetapi retina El langsung tertuju pada wajah Andre.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Black VeilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang