9. Start from Moscow

422 52 0
                                    

Happy Reading!


Kini A yeong dan Baekhyun duduk di sebuah cafe coffee di pinggir jalan. Setelah meminta Evlyn untuk membiarkan A yeong dengan Baekhyun berbicara. Disinilah mereka.

A yeong sudah bisa berjalan namun ia masih harus di bawa oleh kursi roda. Gadis itu bahkan tidak menyangka melihat Baekhyun dengan seorang gadis.

Heol. Seharusnya dia tidak merasakan apa-apa. Nyatanya ada sebuah cubitan kecil untuk A yeong mengingat operasi ini tidak akan berjalan jika Baekhyun tidak membuat kekacauan saat itu.

A yeong masih duduk menundukkan kepalanya. Ia tidak ingin berhadapan seperti saat ini dengan pria ini.

Terlalu aneh.

Sedangkan Baekhyun masih menatap A yeong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedangkan Baekhyun masih menatap A yeong. Gadis itu tampak kurus dari segi manapun.

"dimana Yunhyeong?". Tanya Baekhyun tanpa memulai memberikan salam pembuka.

Sedangkan A yeong masih diam tak menjawab.

"Apa kau keluar sendiri? Dengan kursi roda itu? Kau juga sudah bisa berjalan dan tampaknya kau---" Baekhyun menghentikan ucapannya ketika A yeong tiba-tiba menegakkan kepalanya.

"Tampak sehat? Oh baguslah. Kau pikir apa yang kau lihat saat ini sehat?" Ujar A yeong mengatakan hal itu to the point.

Pria di hadapannya ini terlalu tidak sopan seperti tidak melakukan kesalahan sama sekali.

"Aneh. Kau bahkan tidak berubah Baekhyun". Ucap A yeong. Membuat Baekhyun mengerutkan dahinya bingung.

Berubah? Sejak kapan A yeong mengetahui siapa Baekhyun dulu siapa Baekhyun sekarang.

"Apa maksudmu A yeong?" Tanya Baekhyun menampilkan wajah datarnya.

"Iya. Memang aku salah bicara? Byun Baekhyun yang aku kenal. Pria dengan hal sesuka hatinya tak peduli kondisi setiap orang. Padahal nyatanya aku sudah sangat menderita selama sebulan disini. Kau pikir aku baik-baik saja".  Tutur A yeong dengan tegas.

Baekhyun seperti kehilangan kata-kata ketika A yeong mengutarakan isi hatinya.

"Maafkan aku Han a yeong". Ujar Baekhyun tangannya dingin. Ada perasaan yang mencubit hati Baekhyun ketika A yeong memberikan isi hatinya. Padahal sejatinya Baekhyun berucap dengan nada penyesalan.

"Baekhyun, mungkin aku menyesal pernah menabrakmu sehingga menbuat pertemuan konyol ini. Tapi aku mohon, satu hal. Aku hanya tidak ingin bertemu denganmu lagi  jadi kumohon sebisa mungkin menghindarlaah dariku". Lalu setelahnya A yeong beranjak pergi.

Baekhyun menahan pergelangan tangan A yeong.

Dingin.

"A yeong-ah dengarkan aku. Aku sungguh tidak bermaksud untuk menyakitimu dengan kata-kataku tadi. Tolong maafkan aku". Ujar Baekhyun memohon.

"Sudah di maafkan, jadi tolong lepaskan". A yeong melepaskan genggaman Baekhyun pada Lengannya dan pergi berjalan tanpa kursi rodanya.

Ia tidak butuh. Ia tekad untuk sehat. Ia sehat harus sehat.

Baekhyun mencoba mengejar A yeong. Namun gadis itu sudah menaikki taksi dan pergi begitu saja.

"Aku bahkan takut untuk menatap matamu Han A Yeong".

"Matamu. Membuat aku teringat, Kim Taera adalah dirimu".

To be continue

Hey gimana gimana wkwkw.
Aku buatnya memang ku sedikitkan aja supaya menambah kesan penasaran

Makin runyam?
Gimana?

Vote dan komentar nyaa yaa...
Jadi siders itu baik. Tapi ga baik untuk penulisnya hehehe.

SURRENDER ✔• EXO × iKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang