●play the song👆
Happy Reading!
"Hngg.."
Baekhyun melenguh dalam tidurnya. Ia menatap jam yang berada di kamarnya.
04.30 KST
Masih terlalu pagi.
Dan selalu seperti itu.
Ia terdiam sejenak selagi mengumpulkan tenaga untuk segera bangkit dan berangkat menuju kantor. Sepagi itu?
Iya. Sejak sesuatu yang hilang dari sebagian hidup Baekhyun ia selalu terbangun sangat pagi dan berangkat kerja lalu pulang tengah malam dan tertidur.
Membosankan. Tapi dia harus melanjutkan hidup meski ada kehampaan menyergap kedalam hidupnya.
Han A yeong menolak menjadi rumahnya.
Dan ia selalu memikirkan bagaimana keadaan gadis itu sekarang bersama dengan Hanbin.
Setelah diam beberapa saat. Baekhyun beranjak dari ranjangnya dan terkejut ketika seseorang membuka pintu kamarnya.
"Lee Taeyong?"
Pria berwajah bak pangeran dalam sebuah karakter animasi. Itu menatap datar Baekhyun.
"Kukira passwordnya uda berubah. Ternyata masih sama. Bucin".
Merasa tidak senang dengan ucapan Taeyong. Baekhyun berlalu begitu saja.
Padahal ini pertemuan pertama mereka lagi setelah pernah menjadi satu rekan musik.
Ngomong-ngomong soal password. Password apartermen Baekhyun adalah 0793 tanggal lahir Kim Taera.
Setelah selesai mandi. Ini masi terbilang sangat pagi karena Taeyong baru bisa berkunjung setelah berpamitan pada orang tuanya di Seoul.
Taeyong baru saja datang dari Austria setelah menyelesaikan proyeknya bersama team musiknya.
Melihat wajah datar Baekhyun sepertinya Taeyong bisa mengambil kesimpulan jika kepergian Kim Taera tidak main-main.
"Kalau kau berfikir ini masih tentang Taera. Maaf aku tidak semenyedihkan itu". Baekhyun membantah ketika Taeyong hanya memperhatikannya.
"Sepagi ini mau kerja? Kupikir kau tidak segila itu hyung. Aku baru saja tiba dan masih melihat kondisimu terakhir kali aku pergi. Sama saja".
Ledek Taeyong memgolesi beberapa helai roti dengan selai."Karena aku punya perasaan. Memangnya kau? Sampai sekarang masih menjomblo". Balas Baekhyun mendudukan dirinya didepan Taeyong.
"Tapi aku bahagia dan tenang tidak sepertimu hyung".
Skakmat. Baekhyun hanya terkekeh. Sekaligus menertawakan dirinya.
"Kau benar..".
"Apanya? Bahagianya? Tentu saja aku--"
"Kau benar. Mencintai seseorang hanya akan membuatmu kehilangan akal untuk melanjutkan hidup kalau kita ga bisa dapatin dia untuk di miliki".
Taeyong mengunyah rotinya mendengarkan keluh kesah Baekhyun.
Sudah lama sekali sejak kepergiannya ia tidak mendengar curahan hati Baekhyun.
"Lalu hyung akan seperti ini saja?, sepertinya bukan Taera lagi tapi ada yang lain ya?"
Baekhyun hanya mengangguk namun mulutnya tetap menyantap roti buatan Taeyong tadi.
"Sudahlah. Aku terlalu lelah berurusan sama cinta dan wanita". Baekhyun beranjak pergi namun ucapan Taeyong menghentikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURRENDER ✔• EXO × iKON
Fanfiction'You flood again and erase everything. Telling me that it's a bad dream. You are my long long tragedy'