Special Chapter : A Tragedy II

313 42 0
                                    

Dua Minggu.

Taera terlihat kacau dengan sisa air matanya.

Ia terkejut ada apa dengan pria bernama Baekhyun itu?

Ia masih memikirkan yang terjadi dua minggu lalu.

Ia juga memutuskan untuk pergi dan mencoba untuk kuliah di Boston. Tidak di Seoul.

Ia takut

Baekhyun berulang kali menghubunginya dan mengunjunginya namun Taera menolak untuk bertemu.

Pagi ini Taera merasa mual-mual berlebihan. Sudah dua Hari entah kenapa. Rasanya ia juga ketagihan pada Sirup rasa Pisang

Taera menatap dirinya.

Benar-benar mengerikan. Kantung mata hitam dan badannya semakin kurus. Padahal nafsu makannya bertambah akhir-akhir ini.

Ia baru teringat ketika menatap kalendernya.

Dia terlambat.

Jantung Taera rasanya ingin meledak ketika ada perasaan takut yang berlebihan.

Benarkah?

Ia berlari menuju gantungan blazernya lalu keluar dari apartermennya.

Ia pergi menuju apotek terdekat untuk memastikan dugaan mengerikannya.

Semoga tidak. Tapi siapa yang tidak takut  karena ia juga pernah 'melakukannya' dengan Baekhyun.

Tiba-tiba hatinya nyeri tak karuan. Pria itu. Kenapa. Ada apa.

Ia baru saja kembali dari apotek dan memeriksanya.

Taera memejamkan matanya rapat. Dan membukanya perlahan

Tubuhnya merosot ketika menatap dua garis merah pada alat mengerikan itu.

Ia positif.

Hamil.

Janinnya dengan Baekhyun.

Taera tak ambil diam ia segera mengemasi barang-barangnya dan menelpon pamannya di Boston untuk menjemputnya nanti.

Ia tidak mau menambah masalah baru lagi pada pria bernama Baekhyun.

Rasanya sudah cukup. Ia menatap kalung yang bertengger manis di lehernya.

Kalung pemberian Baekhyun.

"Hanya ini yang tersisa dari pemberian ayahmu nak. Beri salam pada Ibu". Taera bermonolog sendiri.

Ia menjadwalkan penerbangan lebih awal yang seharusnya lusa.

Ia segera menarik kopernya menuju taksi yang ia pesan.

"Ayah Ibu..maafkan Taera". Taera menatap ke atas langit dan menatap bangunan megah yang menjulang.

Perusahaan Ayahnya Baekhyun.

"Maafkan aku papa". Ujar Taera lalu masuk kedalam taksi dan pergi.

Sementara sedari tadi Donghyuk melihat semua gerak gerik Taera lalu menelpon seseorang.

"Hanbin-ah. Kurasa Taera akan pergi ke suatu tempat yang jauh".

Lalu setelah itu Donghyuk menghela nafasnya frustasi.

Ia mengecek pemesanan tiket menuju Boston atas nama Kim Taera.

Bagaimana Donghyuk bisa tahu? Oh jangan lupakan penerus konglomerat tahu cara meretas data orang.

Hanbin tak bisa menahan keterkejutan atas kiriman tiket pesawat Taera menuju Boston.

Ia melajukan mobilnya menuju bandara. Penerbangan akan dilakukan pukul 1 siang dan sekarang sudah jam setengah satu.

SURRENDER ✔• EXO × iKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang