11. Something

428 51 1
                                    


Hanbin baru saja tiba di perusahaan Baekhyun dan bertemu dengan kepala bagiannya dan mengatakan jika Baekhyun sedang dalam perjalanan bisnis di Moscow.

Tadi dimana? Moscow?

Han A yeong.

Nama gadis itu yang tiba-tiba melesit di benak pikirannya.

Hanbin mengambil ponsel di saku jasnya dan menelpon June.

Pria itu ahli dalam bidang hacker atau IT lainnya. Mungkin saja bisa melacak keberadaan Baekhyun benar adanya di Moscow.

Setelah menelpon June, Hanbin pergi menuju mobilnya dan terkejut ketika ada seseorang yang baru saja keluar dari gedung Baekhyun dengan topi hitam dan masker hitam.

Hanbin mencoba mengenali sosok aneh yang tadi memandangnya.

Pandangannya sendu. Tapi ada guratan sakit hati di dalamnya.

Hey sejak kapan dirinya pandai dalam membaca cara pandang seseorang.

Hanbin tidak menghiraukan dirinya sendiri lalu masuk ke mobilnya untuk menyusul June.

🌚🌚🌚

At Moscow.

A yeong mengernyit ketika pantulan cahaya lampu masuk ke lensa matanya.

Dan hal pertama ketika ia membuka seluruh matanya adalah wajah Khawatir Baekhyun, dan ada Yunhyeong dan Minji di belakang Baekhyun.

"A yeong-ssi. Kau sudah sadar?" Baekhyun mengecek wajah A yeong yang terlihat pucat.

Degup jantung A yeong masih menunjukkan keadaan shock karena kejadian tadi.

"Mereka sudah di tangkap dan segera di urus. Mereka itu gangster di wilayah itu". Ujar Baekhyun namun  A yeong masih menatap datar wajah Baekhyun.

Minji dan Yunhyeong mendekati A yeong.

"Maaf". Ujar Baekhyun karena A yeong masih menatapnya.

"Aku bukan bermaksud muncul di hadapanmu lagi. Tapi sungguh. Aku hanya ingin membantu". Ujar Baekhyun dengan nada sedikit frustasi.

Sejak pertemuan dengan A yeong membuat Baekhyun hanya memikirkan kondisi A yeong.

Hey Baekhyun apa yang kau lakukan? Taera bahkan belum di temukan. Dan kau memikirkan Gadis lain.

"Baiklah A yeong-ssi. Aku akan keluar. Jaga kesehatanmu". Baekhyun berpamitan.

Yunhyeong tidak berkomentar apapun. Karena kejadian seperti tadi sangat langka disini.

Wilayah D di kota Moscow itu aman dari pencurian apalagi di Mall store.

"Aku akan meminta kepolisian Moscow menuntaskan ini". Ujar Yunhyeong pada A yeong.

A yeong hanya membalikkan badannya lalu mencoba memejamkan matanya. Seolah dengan begini degup jantungnya kembali normal.

Ia masih teringat bagaimana brengseknya pria pria tadi menyentuhnya. Meskipun nyaris tapi tetap saja membuat A yeong kesakitan.

Baekhyun hanya duduk di luar kamar UGD.

Ia merogoh saku jaketnya ketika mendengar notifikasi pesan.

"Sekarang gadis itu. Selanjutnya siapa ya? Nantikan ini Baekhyun".

Baekhyun meremas ponselnya kuat. Rasanya ingin menghancurkan ponsel ini jika saja orang ini tidak menganggunya.

Jadi tadi adalah rencana dari No name ini. Baekhyun mengusap wajahnya frustasi.

Ia menatap datar kedepan.

"A yeong dalam bahaya". Baekhyun masuk lagi kedalam kamar A yeong.

Baekhyun membuka tirai yang menutupi ranjang A yeong.

A yeong terkejut ketika Baekhyun tiba-tiba merengkuh tubuhnya.

Sadar akan perbuatan Baekhyun, A yeong mencoba mendorong tubuh Baekhyun. Namun pria itu menahannya kuat.

"Maafkan aku. Sungguh maafkan aku". Bisik Baekhyun.

Ada sebuah tanggung jawab karena membawa hidup gadis ini dalam bahaya.

Baekhyun yakin selama menjadi dirinya. Akan banyak orang yang berusaha melukai atau sekedar menjatuhkan dirinya.

Dan saat ini A yeong target mereka.

"Lepaskan aku Baekhyun". A yeong mendorong tubuh Baekhyun membuat pria itu terlepas dari pelukan.

"Kau ini kenapa. Pergi sana bukankah aku sudah bil---"

"Dan aku tidak menyetujuinya. Maafkan aku harus muncul di hadapanmu mulai saat ini sampai nanti". Ujar Baekhyun.

A yeong mengernyitkan dahinya bingung. Perasaan kalutnya tadi mendadak hilang kala Baekhyun memeluknya tiba-tiba tadi.

"Biarkan aku ada disini untuk menemanimu". Baekhyun menatap dalam ke arah A yeong.

"Tidak perlu. Ada minji dan Yunhyeong yang akan menemaniku". Tolak A yeong lalu mencoba baring lagi.

"A yeong-ssi. Ijinkan aku untuk disini menemanimu". Tekan Baekhyun lagi.

"Sudah kubilang aku tid---"

Chup

Baekhyun seperti kehilangan akal melakukan ini. Untuk apa dia melakukan ini?

Tapi A yeong menguji kesabarannya.

A yeong membeku kala bibir hangat Baekhyun menyapa bibirnya.

Tidak melakukan gerakan apapun. Hanya menempel tapi mampu meledakkan tubuh A Yeong seketika.

Baekhyun menciumnya?

Kenapa?

Baekhyun menjauhkan wajahnya dari wajah pucat A yeong.

"Sungguh. Aku hanya ingin melindungimu dan di sampingmu". Ujar Baekhyun. Ia mengucapkan dengan nada lemah.

A yeong masih menuntut kepastian atas kelakuan Baekhyun hari ini.

"Tapi kenapa? Karena aku mirip dengan gadis bernama Taera itu?". Tebak A yeong.

Baekhyun menggelengkan kepalanya.

"Karena aku mau. dan aku harus".

To be continue

SURRENDER ✔• EXO × iKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang