25. Hello Hell

365 50 2
                                    


Sebelum membaca jangan lupa untuk klik tombol bintang ya.

So this the real traitor story.

Beri tanggapan kalian setelah baca chapter ini ya😉

Happy Reading..










"Hahahaha. Sepertinya sudah saatnya aku menampilkan diri ya dalam drama ini". Ujar sang suara yang terdengar menjijikan tapi siapapun yang mendengarnya akan muak.

Plaaaak!

Satu tamparan keras cukup membuat sang korban tak berhenti menatap bengis seseorang yang sedang mengitarinya dalam beberapa menit lalu.

"Kau ini sudah bosan hidup huh? Mau mati konyol disini? Atau di depan tuan putri Han A yeong?" Ucapnya sambil mencondongkan tubuhnya menghadap sang korban.

Cuih!

Seora meludahi wajah tirus itu. Tentu saja yang diludahi hanya memejamkan matanya lalu tersenyum.

"Memang mau mati ya". Ujarnya mengusap rahang penuh luka itu dengan halus.

"Sadarlah. Kau hanya kekanak-kanakan karena cintamu itu!" Desis Seora masih nyalang menatapnya.

Entah bagaimana rasa takutnya akan sosok di hadapannya ini kian hilang sejak ia diminta mencelakai seseorang yang tidak bersalah.

"Aku hanya minta kau untuk menghabisinya. Sudah. Diam itu saja tidak perlu minta maaf segala dengan korban. Kau hanya akan membuat liang kuburanmu sendiri sayang". Orang itu masih saja tersenyum lalu mencengkram dagu Seora.

Seora sedikit meringis. Sudah dua giginya tanggal karena pukulan orang yang saat ini menatapnya seolah ingin membunuh.

"Bukan hanya karena cinta seora-ya. Tapi karena tindakan bodoh dan sok berkuasanya mereka yang menghancurkan orang-orang kecil disekitarnya, mereka semua pantas mati". Ucap orang tersebut lalu meraih tali pinggang yang saat ini dipegang oleh salah satu orang suruhannya.

Lalu mencambukkan ke wajah Seora. Rasa sakit menjalar diseluruh tubuh Seora.

Wajahnya mengeluarkan banyak darah darimana saja mulai dari mata sampai telinganya.

Ia pasrah. Ia lebih baik mati ketimbang harus mencelakai orang yang sama sekali tidak bersalah.

"Kau harus mati Seora. Kau berbahaya".

Lalu setelahnya semuanya memutih

💣-----------------------☆☆-----------------

"Kang Yeonhwa"

Meena memejamkan matanya ketika pria mungil itu ternyata sudah berdiri didepan meja kerjanya.

Ini sudah tengah malam. Dan dirinya masih harus mengerjakan beberapa pekerjaan.

Ia pikir. Direkturnya ini ahh bahkan ia masih tidak menyangka jika Jinan adalah atasannya di tempat ia bekerja.

"Maaf. Tapi aku tidak menggunakan nama itu lagi". Ucap Meena sekenanya

Jinan menaikkan kedua alisnya. Bingung.

SURRENDER ✔• EXO × iKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang