4. Two Diffrent Side

865 80 14
                                    






Happy Reading............





"Harus aku!?" gadis itu Han A yeong membanting meja itu dengan keras.

"iya. Memang harus kau! Ya! Han A yeong kau adalah putri dari CEO perusahaan Daejin. Perusahaan itu sudah turun temurun oleh keluarga kita!" kini Jongin membanting meja sama kerasnya sedangkan kedua orang tuanya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Beginilah pagi ini Han A yeong harus di hadapkan kenyataan jika ia akan naik jabatan menjadi Wakil direktur diperusahaan namun Han A yeong merasa tidak ingin bahkan tidak pernah ingin untuk menduduki posisi itu.

"aku tidak mau Jonginssi!"

"Ya! Han A Yeong panggil kakakmu dengan benar!" kini ayahnya sudah naik pitam. Sungguh gadis itu maish tidak bisa bersikap baik terhadap kakak laki-lakinya, meskipun mereka bukan lahir dari Ayah yang sama bukan berarti Han A yeong bisa bersikap seenaknya kepada Kim Jongin kakaknya.

"bahkan bukan hanya perbedaan itu karena ayah. Hati kita berbeda Kim Jonginssi! Kau tidak pernah melihat perasaanku. Kau menyamakanku dengan perempuan yang lainnya yang selalu tergila-gila dengan posisi itu!"

Plak

Pipi A yeong terhempas kesamping. Kini ibunya naik pitam dengan menampar anak gadisnya itu Bagus sekali. Han A yeong benar-benar mendapat balasan atas tindakannya pagi ini.

"Aku benci kalian!" Han A yeong pun meninggalkan tempat itu dengan menahan air mata yang dengan kurang ajarnya keluar begitu saja. Ia muak. Ia ingin menjadi gadis biasa saja. Kuliah dengan jurusan yang diinginkan, belajar, bertemu dengan teman seumurannya, berkumpul bercerita ria tentang artis idola, bertemu laki-laki tampan, namun diusia semudanya dia justru dihadapkan pada keadaan dimana ia harus memegang tanggung jawab yang sama sekali tidak pernah diinginkannya.

Han A yeong bukan gadis yang kuat. Ia lemah, lemah karena ada yang ingin mendewasakan dirinya disaat ia belum sempat untuk merasakan bagaiamana kehidupan gadis seusia dirinya.

Ia terisak menangis, kali pertamanya ia ditampar bahkan di bentak oleh ayahnya. Ia tidak mengerti kenapa ia bisa memiliki pemikiran yang berbeda daripada seluruh keluarganya. Ia bingung kenapa hanya ia sendiri yang terlihat seperti buruh yang dituntut untuk bekerja dan berkarier.

"butuh tisu nona?" Han A yeong mengenadahkan kepalanya keatas mencoba melihat siapa gerangan dengan beraninya menganggu acara menangisnya. Ia menghapus kasar air matanya lalu meninggalkan pria yang menawarinya tissu.

"kalau butuh bilang saja, kenapa harus malu. Kau sudah ketahuan menangis" laki-laki itu sepertinya ingin gadis dihadapannya membunuhnya sekarang juga.

"kau ini siapa sih! Beraninya mencampuri urusan orang lain!" Jujur ini kali pertamanya Han A yeong bertemu pria ini , tidak. Ia mencoba mengenali wajahnya namun naas ia tidak ingat. Lagipula untuk apa mengingat setiap orang yang pernah ditemui.

"kau perlu mengingatnya orang yang pernah kau temui nona" mata Ayeong membulat sempurna. Apa pria ini bisa mendengar isi hati seseorang.

"aku bukan bisa membaca isi hati. Tapi matamu terlihat seperti sedang berusaha mengenaliku" astaga kesedihan A yeong harus tergantikan dengan perasaan kesal terhadap pria di hadapannya saat ini.

SURRENDER ✔• EXO × iKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang