Cerita ini hanya fiktif belaka. Hanya karangan penulis.
Happy reading guysss......
"Baekhyun?"
A yeong sejatinya tidak menyangka akan keberadaan pria yang berusaha ia lupakan itu saat ini sedang berdiri didepan pintu apartermennya.
Pria itu tampak berantakan. Raut wajahnya yang gusar. Tapi karena apa? Karena dirinya? Mustahil sekali.
A yeong sebenarnyajuga terkejut dengan perlakuan Hanbin yang tiba-tiba merangkul dirinya.
A yeong dan Hanbin baru saja selesai dalam sebuah pertemuan antar perusahaannya dan perusahaan Hanbin dan berakhirlah disini.
"Apa yang kau lakukan disini?". Tanya Hanbin sedangkan Baekhyun berjalan mendekati dua orang yang tampaknya terganggu dengan keberadaannya.
"Memastikan gadis yang sejatinya dalam bahaya nyatanya sudah baik-baik saja. Baiklah. Baiklah". Ujar Baekhyun lalu setelahnya Baekhyun pergi melewati dua orang yang tidak bereaksi apapun.
A yeong hanya tidak tahu jika air mata Baekhyun lolos begitu saja.
Jiwa Baekhyun cukup terganggu dengan kenyataan dan sekarang ketika ia akan menjemput pilihannya.
Gadis itu tampaknya sudah lebih baik bersama pria bernama Hanbin itu.
"Kau lihat? Dia memang pengecut seperti itu. Aku bahkan sudah bersiap adu tinju jika ia bisa lebih berani lagi". Ucap Hanbin.
Namun A yeong hanya diam dan tidak ingin menyahuti apapun.
"A yeong-ah kau baik-baik saja?" Hanbin memastikan Gadis yang ada di hadapannya masih sakit karena mabuk semalam.
"Aku baik Hanbin-ah". Balas A yeong membuka kode apartermennya dan mempersilahkan Hanbin untuk masuk.
"Aku sudah meminta rekanku June untuk menelusuri pekerja club semalam".
Mata A yeong melotot mengingat pria bernama Jihoon itu menyuntikkan sesuatu yang rasanya tenang namun memyakitkan.
"Aaah namanya Park Jihoon". Hanbin terkejut ketika A yeong menyebut namanya.
"Apa kau melihat nametagnya?" Tanya Hanbin lalu A yeong hanya mengangguk.
Hanbin meraih ponsel di sakunya lalu menelpon seseorang.
"Donghyuk-ah, apa kau ingat Park Jihoon. Junior kita saat Sekolah menengah atas dulu?".
"Park Jihoon? Kenapa kau bertanya dia?".
"Kurasa semua pesan teror itu pelakunya adalah dia".
"Aku akan melacaknya Hanbin".
Lalu setelahnya sambungan telepon terputus.
A yeong berjalan mendekati Hanbin.
"Pesan teror apa maksudmu?''
Hanbin terkejut ketika ia mengucapkan pesan teror itu didepan A yeong.
Hanbin menghela nafasnya sambil menggaruk kepalanya.
"Jadi begini. Pesan itu sebenarnya aku tidak yakin sepertinya ada yang ingin kembali mengibarkan bendera perang antara aku dan Baekhyun. Aku tidak tahu pasti tapi kau adalah salah satu target mereka".
Han A yeong menutup mulutnya terkejut. Ia kembali mengingat beberapa kejadian yang tidak menyenangkan padanya.
"Apa segala jenis bentuk pencurian dan penyekapan di Moscow saat itu salah satunya?". Tebak A yeong dengan suara pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURRENDER ✔• EXO × iKON
Fanfic'You flood again and erase everything. Telling me that it's a bad dream. You are my long long tragedy'