15. It will

367 43 2
                                    

A yeong tidak pernah merasa aneh seperti ini saat dirinya berinteraksi dengan Baekhyun maupun Hanbin.

Ada perasaan bahagia sekaligus tenang ketika melihat mereka.

A yeong tidak sadar jika sedari tadi Hanbin sudah menatapnya dari halte bus tempat pertama kali mereka bertemu.

Hanbin tersenyum ketika A yeong tidak sadar juga jika sedari tadi Hanbin sudah melihatnya

A yeong baru saja akan melewati Halte tempat Hanbin berdiri jika saja suara Hanbin tidak mengejutkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A yeong baru saja akan melewati Halte tempat Hanbin berdiri jika saja suara Hanbin tidak mengejutkannya.

"Ehem maaf nona. Tapi haltenya kelewatan". Ucap Hanbin menghampiri A yeong yang tiba-tiba diam membeku.

A yeong menatap Hanbin terkejut lalu memukul kecil kepalanya.

Sedangkan Hanbin hanya tertawa pelan melihat tingkah imut A yeong.

"Eoh Hanbin-ssi eoh sejak kapan kau disini?". Tanya A yeong sedikit gelagapan.

Hanbin mengusap hidungnya mencoba untuk tidak menertawakan tingkah A yeong.

"Tidak. Aku hanya menepati janjiku untuk pergi bersama". Hanbin menatap A yeong sedikit memiringkan kepalanya

A yeong melototkan matanya mengingat apa yang Hanbin katakan.

"Aaah iyaa. Maaf maaf aku sedikit banyak pikiran". Ujar A yeong menggaruk sedikit kepalanya lalu meminta Hanbin lebih dulu jalan.

Hanbin tidak mengikuti kode A yeong justru tersenyum.

"Pria itu kodratnya menjaga seorang gadis bukan berjalan di depannya, atau bagaimana kalau beriringan saja?" Ujar Hanbin membuat A yeong terkekeh lalu menyetujui ucapan Hanbin. Mereka pun akhirnya berjalan beriringan.

"Bukankah pacarmu akan cemburu jika kau bersikap seperti ini padaku?" Kekeh A yeong membuat perubahan ekspresi pada raut wajah Hanbin.

"Pacar?"

A yeong menganggukkan kepalanya.

"Aku tidak punya. Tapi kenapa kau bisa mengatakan pacarku akan marah?" Tanya Hanbin membuat A yeong mengernyitkan dahinya.

"Eoh bukankah semalam kau mengirimiku screenshot jika kekasihmu marah karena membuatmu lama menjemputnya di bandara dua hari lalu?"

Oke Hanbin rasa ada yang tidak beres. Disini, Hanbin menggaruk kepala belakangnya mencoba menahan emosi yang mendadak naik.

Hanbin bahkan belum memiliki nomor telepon A yeong atau ID Line A yeong. Karena pertemuan mereka yang terbilang banyak mengundang masalah.

Hanbin jadi tidak sempat meminta itu semua.

"Itu ID line mu kan?" A yeong masih bertanya membuat Hanbin harus menjelaskannya.

"Bukan. Itu bukan aku. Aku bahkan belum sempat bertanya padamu Nomor ponselmu bahkan ID line mu. Bagaimana mungkin aku bisa mengatakan jika pacarku marah. Aku bahkan tidak punya pacar". Ungkap Hanbin membuat kedua alis A yeong naik karena bingung.

SURRENDER ✔• EXO × iKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang