Ini tepat memasuki 2 Bulan A yeong menjalani kehidupan dan pemulihannya di Moscow.
A yeong membeli apartermen di pinggir Perairan Moscow, alasannya adalah karena A yeong suka suasana air ketika malam.
Pertemuannya dengan Baekhyun? Terakhir sebulan yang lalu. Dan setelah itu mereka tidak pernah bertemu. A yeong juga tidak mengerti ada apa dengan dirinya. Apa haknya atas Baekhyun yang tidak boleh menampilkan dirinya di depan A yeong.
"Yoyo aku dan A yeong akan pergi berbelanja. Kau tidak ikut?" Minji memasukkan beberapa barang wajib perempuan saat di luar.
Sedangkan pria itu masih terlelap di ranjangnya. Yunhyeong dan Minji tidak tidur di kamar yang sama. Minji tidur di kamarnya sendiri.
Yunhyeong hanya menggumam tanda "baiklah".
Minji pun segera bergegas menyusul A yeong yang sudah siap dengan topi andalannya.
Belakangan ini A yeong senang mengenakan topi. Bukan karena apa karena A yeong tidak ingin terlalu lepas dalam memandang sekitar.
Keberadaan Baekhyun bisa saja kan terlihat oleh matanya. Dan A yeong tidak ingin mengingat jika ia kehilangan sesuatu dalam dirinya yang berharga karena sikap pria itu.
Minji dan A yeong sudah tiba di pusat pembelanjaan. Disana tak banyak orang membuat A yeong dapat leluasa memilih beberapa barang yang harus di bawanya kembali ke Seoul.
Mengingat Seoul. A yeong teringat Ayah ibunya.
"A yeong. Tunggu sebentar ya, aku harus kesana ada barang yang ingin aku beli". Ujar Minji yang langsung di sambut anggukan dari A yeong.
A yeong telah selesai memilih baju pilihannya. dan bersiap untuk segera keluar dari store itu, namun naas tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya membuat A yeong terjatuh.
A yeong tidak sadar jika lengannya seperti tergores benda berkarat.
A yeong meringis lalu menatap tas nya sudah tidak di tangannya.
Mata A yeong membulat seketika dan dengan sigap mengejar pelaku yang sudah lari.
Masih terlihat A yeong mengejar pria berbaju hitam.
"TOLOOONG!" pekik A yeong masih mengejar pria berbaju hitam itu.
Beberapa security mencoba membantu namun mereka kelelahan berbeda dengan A yeong yang seperti terus mengejar pria itu.
"Awas kau ya!" Lenguh A yeong di sela-sela larinya.
Dekat sebentar lagi akan sampai namun tiba A yeong merasa ada yang menghalangi jalannya membuat dirinya terjerembab di trotoar jalan.
A yeong tidak sadar jika dirinya sudah berada di kawasan yang minim penduduk. Bangunan besar ini seperti kontruksi yang tidak jadi.
"Hey beauty, why you make yourself get hurt? Huh?" Pria bertubuh sedikit berisi.
A yeong beringsut mundur. Ia tidak bisa berdiri. Kakinya seperti terkilir.
Sedangkan masih dalam Mall. Minji kalut mencari keberadaan A yeong. Minji terkejut ketika bertemu Baekhyun dengan seorang gadis blasteran yang terlihat seperti sekretarisnya.
"Eoh. Baekhyun-ssi". Sapa Minji membuat Baekhyun terkejut dengan kehadiran Baekhyun.
"Kau kekasihnya Song Yunhyeong eoh?" Tebak Baekhyun yang langsung di balas anggukan. Namun wajah Minji pucat.
"Hey apa kau melihat keberadaan A yeong. Aku tadi bertanya pada security di depan. Tadi A yeong berlari keluar mall ini karena dia mengalami pencurian".
Deg
Otomatis Baekhyun segera menyerahkan belanjaannya kepada Evlyn.
"Maafkan aku Evlyn". Baekhyun berlari menyusul keberadaan A yeong yang tercetak di GPS Minji.
Sedangkan A yeong saat ini sedang mencobaa mengumpulkan segala keberaniannya dalam melawan atau sekedar lari dari situasi menakutkan seperti ini.
Dua pria itu tertawa melihat betapa terpuruknya A yeong yang tersudut di dinding.
"What do you want from me?! Let me go! And give back my bag!" Pekik A yeong membuat salah satu pria mendekati A yeong dan mencengkram dagunya.
"You wanna go? You should playing with us right hahahaha". Kata pria yang kini mencengkram dagunya kuat.
Lengan A yeong sudah tergores dan kini pertahanannya runtuh kala pria itu mencoba menciumnya.
DOR!
A yeong refleks memejamkan matanya ketika mendengar suara tembakan.
Mungkin pria tadi yang menembaknya lalu menghabisinya disini. Air mata A yeong menetes mengingat matinya yang mengerikan dan konyol.
"A yeong-ssi kau tidak apa-apa?"
"A yeong-ssi lihat aku".
Samar-samar namun masih menusuk gendang telinga A yeong suara seseorang. A yeong mencoba membuka matanya perlahan.
Dan yang pertama kali yang dilihatnya adalah Baekhyun yang mencoba memapah tubuhnya.
"Kenapa harus kau yang muncul di hadapanku lagi?"
"Kenapa dari sekian banyak wanita harus aku yang mirip dengan sosok wanita berhargamu?"
"Aku bukan Kim Taera".
Dan setelah itu semuanya gelap.
📍📍
Hanbin melonggarkan dasinya. Ia membuka kancing atas baju kemejanya.
Hari inis rapat pemegang saham membahas tentang konflik perusahaan Baekhyun dan rumor yag tersebar tentang dalang semua itu dari perusahaannya.
"Bagaimana bisa perusahaan ayahmu dikatakan penghianat?" Ujar June yang masih setia dengan Donghyuk untuk membahas rumor itu.
"Siapa lagi pelakunya kalau bukan bagian dari Baekhyun. Mereka selalu mengira kita akan menghancurkan mereka". Ujar Donghyuk memberikan tanggapannya.
sedangkan Hanbin masih menatap datar sudut ruangannya.
Terlalu aneh untuk sekedar rumor.
Tiba ponsel Hanbin menampilkan notifikasi.
"Senang melihat kalian terkejut. Bagaimana Hanbin-ssi?"
Hanbin mengerutkan dahinya membaca notifikasi pesan dari nomor tidak dikenal.
"Ada apa?" Tanya June ketika melihat ekspresi bingung.
Hanbin menatap ke arah Donghyuk maupun June.
"Sesuatu yang tidak beres. Kurasa kita perlu melakukan perlawanan seperti dulu pada Byun Baekhyun".
To be continue
Tidak susahh menekan tombol bintang atau sekedar berikan komentar kalian.
Hampir memasuki chapter titik masalah. So ada bagian chapter yang akan aku private untuk melindungi karyaku hehehe. So yang belum follow akun ini silahkan follow dan jangan lupa untuk memberikan vote serta komentar kalian sebagai bukti kalian readers sejati hehehe
See ya
KAMU SEDANG MEMBACA
SURRENDER ✔• EXO × iKON
Fanfiction'You flood again and erase everything. Telling me that it's a bad dream. You are my long long tragedy'