Ratu bully kini mulai menyakiti Dea lagi.
"Makan... Cepat makan," bentak Gina pada Dea dengan nada marah.
Dea mulai menangis, "Tapi...tapi...itukan kotor, Kak," lirihnya.
"Ih.. Orang jelek takut kotor," ucap Gina.
Dikejauhan Soohyang yang melihat kejadian itu merasa geram. Tapi ternyata bukan hanya Soohyang, Taeyong pun geram karena hal itu.
"Ahh..." Taeyong melempar sendok makannya ke meja, karena amat geram dan cukup mengganggu bagi Taeyong. "Dia lagi...dia lagi...menghilangkan nafsu makanku saja," ujar Taeyong kesal.
"Taeyong, sudahlah. Biarkan saja seperti biasanya. Bukankah kita bertiga sudah berjanji untuk tak mencari masalah ketika disekolah," pinta Loudi.
"Tapi, dia–" ucapan Taeyong terpotong.
"Aku mohon, Taeyong!" Loudi kini memohon dengan sangat.
"Tapi, Loudi. Kali ini sudah sangat keterlaluan!!" kini Soohyang juga ikut mengeluarkan kekesalannya.
Taeyong ingin berdiri menghampiri Dea yang sudah bersiap-siap ingin memakan nasi yang sudah berserakan di lantai kantin, yang sengaja ditumpahkan oleh Gina, Haeryeong dan Jisoo.
Namun, Soohyang tertabrak Sehun yang juga ingin makan di meja belakang Taeyong dan Loudi tapi tertabrak Soohyang yang membuat nampan makanan Sehun terjatuh.
"Aaaaa..." Soohyang terjatuh.
"Soohyang!!" kedua temannya itu berteriak hampir bersamaan, lalu sama-sama berdiri dari kursi mereka karena terkejut.
"Ah, menyebalkan," ucap Sehun kesal melihat kearah seragamnya yang kotor.
"Sehun, maaf," cicit Soohyang mengambil sapu tangannya lalu menggosok-gosok baju seragam Sehun yang tertumpah kuah sup.
"Hei. Apa yang kau lakukan?? Jauh-jauh dariku wanita aneh!" teriak Sehun kasar.
"Sehun jaga mulutmu!!" teriak Taeyong.
"Kenapa???" jawab nya tak kalah berteriak. Taeyong mengepalkan tangannya.
Soohyang yang masih tersungkur, menggeleng-gelengkan kepalanya tanda agar Taeyong tak melakukannya, "Taeyong...sudahlah. Aku baik-baik saja," ucap Soohyang berharap Taeyong tak melayangkan bogem mentahnya ke wajah Sehun.
Soohyang beranjak dari lantai sambil membersihkan tubuh, tangan dan baju seragamnya dari debu.
"Memangnya kau mau kemana?? Sampai tak melihat tubuh tinggiku ini?"
Soohyang gugup, "Aku...aku...aku mau kesana," cicitnya sambil menunjuk kearah dimana Gina membully Dea.
"Mengapa kau begitu gugup?? Aku hanya bertanya," melihat arah yang dimaksud oleh Soohyang tadi lalu ia tersenyum, "Ah dia lagi. Sudahlah kau pergi saja!" perintah Sehun.
"Tapi..Dea–" terpotong oleh Loudi yang sesegera mungkin membawa Soohyang pergi menjauh dari Sehun.
"Sudahlah. Ayo. Ayo cepat, sebelum dia berubah pikiran!" bisik Loudi.
Loudi langsung menarik tangan Taeyong dan Soohyang, yang sudah mengangkat nampan mereka tanda mengikuti apa yang Loudi katakan.
Dilorong sekolah menuju kelas 1-1. Lorong terlihat ramai karena sekarang jam istirahat.
"Semenjak aku sekolah disini, orang yang palingku hindari... Apa kau tahu siapa itu??" ujar Loudi.
"Siapa?" respon Soohyang.
"Park Chanyeol?" Taeyong menebak.
"Bukan. Tapi pria putih tinggi barusan dan juga Ratu bully itu," jawab Loudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalung 12 : We Are One [REVISI]
FanfictionKetika cinta adalah sebuah kutukan. Mungkin untuk kebanyakan orang, mencintai dan dicintai bagaikan sebuah anugerah. Saat orang-orang bahagia akan cinta, berbeda dengan Ryu Soo-Hyang. Dia menderita karena mencintai dan dicintai. Akankah ia menemukan...