Maafkan Aku (16)

15 9 0
                                    

Chanyeol terus saja menatap Soohyang yang masih berdiri dihadapannya lalu mengalihkan pandang pada Baekhyun yang memandang Soohyang dengan penuh arti.

"Byun Baekhyun," panggil Chanyeol kesekian kalinyabberharap Baekhyun menjawab, "hei, Byun Baek-Hyun!!"

Baekhyun akhirnya tersadar, "Oh. Kenapa Park Chanyeol???"

"Mengapa kau mamandang Soohyang seperti itu???"

"Mengapa?? Apa tidak boleh??" jawab Baekhyun dingin lalu pergi menyisakan Chanyeol dan Soohyang.

Chanyeol nampak kesal terlebih setelah Baekhyun mengucapkan hal itu dengan wajah seriusnya.

"Kau masih disini?? Kau tidak bersama kekasihmu itu??"

"Taeyong, maksudmu? Itu dia–" menunjuk ke arah Taeyong yang berjalan menuju kantin sekolah, "Taeyong," panggil Soohyang dengan nada bicara manja hingga membuat Chanyeol kesal yang lagi-lagi ditinggalkan, kini memilih pergi.

"Soohyang, mengapa kau bisa bersamanya?? Ada apa??" tanya Taeyong nampak jelas terlihat cemburu.

"Tidak ada apa-apa. Seperti biasa dia hanya ingin jahil padaku. Ayo kekantin!! Oh ya, dimana Loudi??"

"Toilet."

****

Soohyang meminta Loudi untuk menemaninya ke Rumah Sakit. Sebab, engsel kaki kirinya akhir-akhir ini mulai kembali sakit.

"Sungguh bisa sendiri??" tanya Loudi, Soohyang hanya mengangguk.

Lalu keduanya keluar dari kamar Soohyang. Eva yang baru pulang makan malam bersama teman-temannya memanggil Soohyang.

"Mau kemana malam-malam begini??" tegurnya sambil menuangkan air putih kegelas.

"Aku mau kerumah sakit."

"Kali ini siapa yang kalian jenguk??"

"Aku mau periksa."

"Kau?? Sakit apa?? Kau baik-baik saja, kan??"

Tanpa sadar Eva begitu mengkhawatirkan keadaan Soohyang. Darah memang tak bisa berbohong. Mulutnya mungkin bisa berkata membenci Soohyang namun dalam lubuk hatinya yang paling dalam, dia begitu menyayangi Soohyang melebihi dirinya sendiri.

Soo-Hyang tersenyum mendengar sang kakak panik, "Iya. Aku baik-baik saja. Aku hanya mau memeriksa kaki kiriku. Akhir-akhir ini sakit dan membuat keseimbangan badanku sering tak sesuai, hingga terkadang aku terjatuh."

"Oh. Jangan pulang malam!" ujarnya lalu Eva menuju kamarnya.

Eva bergumam, "Maafkan aku, Soohyang. Aku tak bermaksud melukaimu," ucapnya pelan sembari matanya berkaca-kaca.

---o0o---

Soohyang datang dengan Loudi. Seperti biasa sebelum ke kelas mereka akan bercanda sambil berlarian. Tanpa sengaja...

Brakkk....

Soohyang menabrak seseorang.

"Maafkan saya, Pak! Maafkan saya, Paman Lee," ujarnya seraya menunduk meminta maaf.

Pria paruh baya itu tersenyum hangat, "Ah, nak Soohyang! Tidak apa-apa. Lama tidak berjumpa. Bagaimana kabarmu??" menepuk pundak Soo-Hyang, "kau sekarang tidak pernah mengunjungi kami lagi? Apa kau dan Taemin bertengkar??" ucap Paman Lee panjang lebar.

"Aku baik-baik saja, Paman. Itu karena masa SMA aku mulai sibuk dengan tugas-tugasku. Kami tidak bertengkar kok, Paman. Lain kali jika ada waktu Soohyang akan mampir. Tapi, jangan lupakan kue pisangnya, ya??" ucap Soohyang yang mendapat respon kekehan seorang Pimpinan Lee yang berwibawa.

Kalung 12 : We Are One [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang