Dipagi yang cerah itu, Soo
yang datang bersamaan dengan Seongcheol dengan gembira. Sejak perpindahan denah tempat duduk itu, Soohyang dan Seongcheol terlihat sangat akrab bahkan mereka sering melakukan aktifitas berdua diluar jam sekolah.Taemin High School terlihat sangat meriah sebab selain cabang Taemin High School di China yang terbesar, murid-murid asal China terkenal dengan kecerdasan mereka bahkan jika dibanding dengan negara lain, China memberi banyak siswa sebagai siswa yang akan ditukar.
"Sekolah terlihat lebih meriah dengan hal ini. Cheol, bisa kau fotokan aku??" Soohyang memberi ponselnya, Seongcheol langsung mengambil ponsel milik Soohyang dan bersiap untuk mengabadikan pose Soohyang kini.
"Siap?? 1 2 3.."
Cekrek...
Taeyong dan Loudi datang bersamaan, Taeyong tampak cemburu namun ia tahan. Sebab ia tahu jika Soohyang melakukannya karena hendak menemukan pengawal Samjang yang lain.
Karena sekolah sedang free otomatis siswa yang tak sedang sibuk akan melakukan aktifitas klub mereka.
Soohyang yang sedari awal memang tak memasuki klub apapun hanya berdiam diri dikelas hingga bunyi yang berasal dari perutnya membuatnya beranjak dari kelas walaupun ia merasa malas tapi rasa laparnya mengalahkan rasa malasnya.****
Karena hanya ada beberapa siswa yang tak disibukkan akhirnya antrian yang biasanya sampai jam istirahat berakhirpun tak putus-putus kini yang nengantri hanya beberapa siswa dan siswi yang dapat dihitung dengan jari.
"Ah sepi juga rasanya tidak ada dua cecunguk itu!!" gumam Soohyang sambil menyuap nasi kemulutnya.Loudi datang, "Woi..."
"Ah, Loudi," ucap Soohyang kaget, Loudi hanya tertawa cengengesan.
Loudi menarik kursi, "Bagaimana, apa kau menemukan satunya lagi??" Loudi pun mulai menyuap nasi kemulutnya.
"Iya," Soohyang menjawab dengan semangat, "apa kau tahu siapa dia??"
Loudi semangat dan sangat penasaran, "Siapa? Siapa?"
"Dia Ha–ah benar, maaf!! Hampir saja aku menyebut namanya, kau akan tahu nanti!!" kembali menyuap nasi beserta kimchi jjigae nya.
"Ah kau ini membuatku penasaran saja."
"Maaf...hm??"
Taeyong datang tiba-tiba langsung merobohkan kepalanya ke meja.
"Ada apa denganmu??" Loudi yang lebih dulu bertanya.
"Guru vampire itu membuatku melakukan banyak hal. Lee Taeyong lakukan ini...Lee Taeyong lakukan itu...ah menyebalkan..." ucapnya sambil mengolok-olok.
Loudi berujar dalam hati. "Vampire?? Sebenci itukah ia dengan vampire?? Bagaimana jika manusia yang satu ini tahu jika aku adalah vampire?? Bahkan aku sangat berhati-hati dan takut jika sampai Soohyang takut akan identitasku dulu!! Pasti Taeyong merasa terkhianati olehku!! " ucap Loudi sedih.
"Tenang saja, Taeyong bukan orang seperti itu!! Kau jauh mengenalnya ketimbang aku, iya kan?? Dia itu seorang yang pengertian! Dan percayalah padaku ketika kalian nanti saling tahu identitas masing-masing kalian mungkin akan menjauh tapi ingatlah sudah berapa lama kalian bersama?? Kalian sudah bersahabat sejak lama. Bahkan jauh sebelum bertemu denganku, kan?? Percayalah kebenaran tidak akan mudah menghancurkan waktu yang kalian habiskan bersama," ucap Soohyang sambil menepuk-nepuk pundak Loudi.
"Ada apa dengan kalian berdua?? Apakah kalian tahu jika selama ini aku berpikir jika kalian itu melakukan kontak batin yang dapat membuat kalian bisa bicara dalam hati??" Soohyang dan Loudi terkejut karena penuturan Taeyong itu benar hingga membuat keduanya saling pandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalung 12 : We Are One [REVISI]
FanfictionKetika cinta adalah sebuah kutukan. Mungkin untuk kebanyakan orang, mencintai dan dicintai bagaikan sebuah anugerah. Saat orang-orang bahagia akan cinta, berbeda dengan Ryu Soo-Hyang. Dia menderita karena mencintai dan dicintai. Akankah ia menemukan...