Membeku (17)

14 9 0
                                    

Semua orang di kantin kini diam dengan mata tertuju pada satu arah.
Disaat yang sama, Eva datang dengan Alice yang kemudian disusul oleh Ray yang berlari di belakang mereka.

"Setelah siswa Jepang, yang datang siswa dari China, kan?" tanya Alice.

"Iya. Guru Yoo bilang begi-" Eva melihat seluruh siswa seperti membeku dengan terfokus pada satu objek.

"Hei, kalian lagi-lagi meninggalkanku," Ray ingin merajuk tapi seketika melihat Alice dan Eva yang tak merespon, lalu mengikuti arah pandangan keduanya.

"Bukankah itu 'Wanita Aneh'.Upss!!" Ray langsung menutup mulutnya tersadar ketika melihat mata Alice memberinya kode tentang keberadaan Eva.

"Soo-Hyangggggg!!" teriak Eva kencang.

Sementara itu, Soohyang yang terkejut sesegera mungkin menghindar. Namun, lagi-lagi kakinya terkilir.

"Aaaaaaaa," rintihnya kesakitan hingga hampir terjatuh.

Taeyong dan Loudi ingin menangkap Soohyang. Tapi...

Seseorang pria tampan dengan wajah cantik mempesona menangkap Soohyang terlebih dahulu.

"Kau baik-baik saja??"

"Mmm, iya. Terima kasih, Kak!" Soohyang berdiri dari sambutan 'Pria Itu'.

"Yakin? Kau baik-baik saja??" tanyanya lagi.

"Iya, Kak Xiumin," ujar Soohyang.

"Terima kasih, Xiumin," ucap Eva pada pria itu.

"Kau baik-baik saja, kan??" Taeyong membantu Soohyang agar berdiri dengan benar. Sambil melihat ke lantai kearah benda-benda melayang tadi yang kini dilapisi es.

Ternyata pria itu adalah Kim Minseok, teman sekelas Eva dan mereka sangat dekat.

"Mmm. Lain kali hati-hati," ucap Xiumin lalu melangkahkan kakinya sambil tangannya mengacak-acak rambut Soohyang dan Eva secara bersamaan.

(*Nama aslinya Kim Min-Seok tapi dipanggil Xiumin)

Diperjalanan ke arah mejanya yang berada dipojokan, ia sempat melirik ke arah 'Siswa Jepang' yang tadi benda-benda mengarah padanya. Kini berbaring di lantai karena pingsan akibat syok berlebih. Xiumin lalu duduk dikursinya.

"Hei. Yuto, bangun!" panggil Seongcheol panik berbahasa Jepang.

"Bawa ke UKS aja," balas Sana yang juga pastinya berbahasa Jepang.

"Ayo. Aku bantu," ucap Yuta tak kalah panik yang juga tentunya berbahasa Jepang.

Semua 'Siswa-Siswa Jepang' kini membantu Seongcheol menggendong Yuto ke UKS. Seongcheol sekilas melirik Soohyang dengan wajah heran.

"Kakimu??" tanya Loudi singkat.

"Ahh," Soohyang nampak kesal, "aku baik-baik saja," menduduki tubuhnya dikursi.

"Lain kali jauh-jauh dari 'Anak-Anak Jepang' itu, Ya??" ucap Loudi sambil memijat kaki Soohyang. Soohyang hanya tersenyum.

"Dia si-" pertanyaan Taeyong tak di gubris sama sekali.

"Kamu yakin?? Mau ke RS aja??" tanya Eva.

"Kakak juga?? Aku baik-baik saja."

"Ya sudah. Jihoon, Taeyong, bisa kalian jaga dia untukku??"

"Bisa," jawab mereka hampir bersamaan. Eva langsung pergi menuju antrian.

Taeyong melihat Xiumin dengan sangat intens, "dia siapa??" akhirnya pertanyaan itu Taeyong lontarkan.

Kalung 12 : We Are One [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang