3 tahun yang lalu.
Pagi itu di Seung-Hee High School. Taman sekolah yang bisa kalian kata cukup ramai.
Seorang wanita dengan tubuh kotor dan seragam yang sobek sana sini sedang diseret beberapa siswi sangar. Mereka bertiga langsung melempar wanita itu ke tanah, hingga pin namanya lepas dari seragamnya yang kotor. Nama disitu tertulis Myung Sooae.
"Seungyeon apa seperti ini sudah cukup cantik???" tanya Yooah.
"Menurutku...seperti ada yang kurang!! Bagaimana menurutmu Jisun???" Seungyeon balik bertanya.
"Inikan maksud kalian?" Jisun menumpahkan cairan hitam kekepala Sooae.
"Wah, perfect!!" wajah Yooah nampak senang.
Dea baru datang, "Hai teman-teman, aku merindukan kalian??" Dea nampak terkejut, "ini ada apa?"
Yooah, Jisun dan Seungyeon sama-sama berteriak. "Surprise!!" Dea hanya diam.
"Mengapa kau hanya diam?? Kami menyiapkan hadiah kedatanganmu. Apa kah ini...mengecewakanmu??" ucap Jisun.
Dea tersenyum jahat, "Apa maksudmu dengan 'mengecewakan'??? Aku diam karena aku sangat terharu. Terima kasih banyak teman-teman tercintaku," Dea lalu memeluk ketiganya.
Sooae nampak kesal tapi dia seperti tak bisa berbuat apa-apa.
Beberapa kali Sooae melirik kesekitar. Seperti meminta tolong kepada orang-orang disekitarnya. Sebab taman sekolah kala itu bisa dikatakan ramai. Dibangku taman dekat pohon rindang disana ada 3 siswi sedang memberikan hadiah pada pria tampan dengan baju olahraga milik Seung-Hee High School. Di tangga, dekat dengan tempat kejadian pembullyan tersebut ada sepasang siswa yang sedang asyik bernyanyi. Di tangga tersebut juga ada seorang siswi yang sedang fokus mengdengarkan seorang siswa yang sepertinya adalah kekasihnya itu sedang memetik gitar untuknya. Lalu, ada beberapa siswa yang terus saja berlarian. Lalu segerombolan siswi-siswi dengan penampilan cantik lewat dan hanya melirik sebentar ke adegan pembullyan tersebut. Mereka semua seperti acuh dan tak peduli akan kejadian tersebut.
Tapi, ada sepasang mata sedang memperhatikan adegan tersebut dari lantai dua. Tapi tubuh itupun berlalu pergi setelah puas menyaksikan adegan itu.
~~~
3 tahun yang lalu.
Sore itu. Disebuah restoran Jjajjangmyeon. Soohyang, Lian dan Jian baru pulang dan menyantap Jjajjangmyeon direstoran langganan mereka.
(*Jjajjangmyeon adalah salah satu makanan khas Korea. Dengan arti mie kacang hitam. Sering muncul dalam drama Korea. Terkecuali drama kolosal ya. 😂)
Soohyang mengangkat tangan kananya. Mulutnya penuh dengan mie, "Bibi, tambah satu porsi Jjajjangmyeon saus putih!!"
"Yaa. Habiskan dulu apa yang ada dimulutmu itu. Baru nambah. Menjijikkan," Jian mengambil tisu dan menyeka mulut Soohyang yang kotor.
"Hei. Mengapa kau makan secepat itu?? Kau seperti babi hutan yang baru saja mendapat makanan setelah bertahun-tahun berkelana. Dan juga makan harusnya pelan-pelan, disini tidak ada orang yang akan mencuri makananmu, aro??" ejek Lian.
Bel pintu restoran berbunyi. Pertanda ada pelanggan baru masuk. Dan dia adalah...
Jian mengangkat tangan kirinya, "Taemin disini!!"
"Ah. Maaf. Kali ini aku terlambat lagi," Taemin menarik kursinya.
Soohyang memalingkan wajahnya ke arah Taemin dengan tatapan mata yang tajam, tapi tanpa sepatah katapun. Dan itu cukup membuat Taemin ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalung 12 : We Are One [REVISI]
FanficKetika cinta adalah sebuah kutukan. Mungkin untuk kebanyakan orang, mencintai dan dicintai bagaikan sebuah anugerah. Saat orang-orang bahagia akan cinta, berbeda dengan Ryu Soo-Hyang. Dia menderita karena mencintai dan dicintai. Akankah ia menemukan...