"Paman Im, kau baik-baik saja??" tanya Taeyong.
"Ini handphone nya, Paman Im," Loudi berbaik hati mengambil kan ponsel Paman Im.
"Mengapa Tuan Muda dikelilingi orang-orang ini??" batin Paman Im.
Loudi tanpa sengaja menyentuh tangan Paman Im saat ingin mengembalikan ponsel pintar Paman Im.
"Apa maksud ucapan Paman Im barusan?? Dikelilingi orang-orang ini?? Apa beliau tahu jika aku ini bukan manusia??" Loudi membatin.
"Nona Cantik ini siapa??"
"Dia temanku, Paman Im," jelas Taeyong.
"Dialah Soohyang yang kumaksud tadi!" jelas Loudi pada Paman Im.
Taeyong sediki berbisik pada Paman Im. "Dialah wanita yang sering ku ceritakan itu!"
"Tidakkkk," sontak saja ketiga nya kaget karena pekikan Paman Im.
Taeyong dan Loudi cukup terkejut.
"Ada apa, Paman??" tanya Taeyong.
"Tuan Muda tidak boleh bersamanya..karena dia adalah—" terpotong karena seorang Suster masuk.
"Tuan Im Kyun-Chang saya periksa dulu ya!! Silahkan berbaring!!" ucap suster muda itu.
Sementara itu, Loudi sedang sibuk memikirkan apa maksud ucapan Pak Im.
Loudi berkata dalam hati. "Apa maksud ucapan Paman Im tadi?? Apakah dia bisa merasakan tubuhku yang bukan manusia??? Tapi bagaimana mungkin. Aku sudah melakukan semua yang di ucapkan Kakak untuk menutupi identitasku. Yang bisa mengenaliku hanyalah orang-orang dari bangsaku," dia menjeda ucapan batinnya, "jangan-jangan dia juga sepertiku....yang bukan manusia. Tapi siapa dia sebenarnya??" lalu Soohyang memanggilnya.
"Loudi, pisau!!" melihat Loudi tak merespon Soohyang langsung menggoyang-goyang tubuh Loudi. "Hei Won Ji-Hoon, tolong pisau itu," Soohyang sedikit berteriak.
"Ah. Pisau ini?? Baiklah. Ini," memberikan pisau itu pada Soohyang.
Soohyang sambil mengupas apel. "Apa yang kau pikirkan dari tadi??"
"Bukan apa-apa!!!"
Paman Im ragu ingin mengatakannya. Tapi beliau yakin akan hal yang beliau pikirkan.
"Nona Soohyang! Siapa nama Ayahmu dan Ibumu???"
"Ayahku bernama Max Ryu. Nama Korea nya Ryu Hyukwon. Sedangkan Ibuku bernama Lee Ilhwa."
"Apakah Ibumu masih hidup??"
"Keduanya sudah meninggal! Aku kini hidup dengan saudara perempuanku."
"Oh. Maafkan aku!!" ucapnya seraya menggigit bibirnya.
"Lalu apakah ibumu seperti dirimu? Maksudku menutupi seluruh tubuhnya agar itu tidak terlihat!" maksudnya tato Soohyang.Soohyang sangat terkejut. Sampai-sampai ia hampir memotong jarinya hingga darahnya menetes.
"Aaa..." Soohyang meringis kesakitan.
"Kau tidak apa-apa?? Hati-hati!" Taeyong langsung mengambil sapu tangannya dan membalut tangan Soohyang dengan sapu tangan tersebut. Taeyong mencium aroma manis yang begitu menggoda.
Loudi merasakan perubahan pada dirinya. Dia sesegera mungkin beranjak dari duduknya lalu permisi.
"Aku permisi!" Loudi sesegera mungkin pergi menjauh. Akan sangat bahaya jika ia 'sadar' didepan para muggle.
Taeyong merasa aneh, melirik ke arah Loudi yang sudah keluar ruangan.
"Sepertinya aku.... Ah sudahlah mungkin aku yang salah lihat," ucap Taeyong membatin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalung 12 : We Are One [REVISI]
FanfictionKetika cinta adalah sebuah kutukan. Mungkin untuk kebanyakan orang, mencintai dan dicintai bagaikan sebuah anugerah. Saat orang-orang bahagia akan cinta, berbeda dengan Ryu Soo-Hyang. Dia menderita karena mencintai dan dicintai. Akankah ia menemukan...