Masalah (30)

19 9 2
                                    

Loudi dan Tae-Yong saling pandang namun tak ada suara. Loudi merasa kini ada jarak antara dia dan Tae-Yong sekarang.
         
Apa yang membuat jarak berada di antara kedua sahabat itu?? Tentu saja karena jati diri mereka masing-masing telah tahu. Mengapa?? Karena insting darah yang ada dalam tubuh mereka membuat mereka tak sama seperti dulu lagi.

"Ada apa denganku?? Bukankah selama ini aku baik-baik saja?? Dia Tae-Yong yang sama. Perasaan ini sama seperti saat aku tahu jika Soo-Hyang ada Sam-Jang. Tidak...tidak boleh." Batin Loudi.

"Tidak. Lakukan semuanya seperti biasa Lee Tae-Yong." Ucapnya menyemangati dirinya sendiri.

"Loudi dan aku sering berkomunikasi lewat batin. Jika dengan Han-Bin~Ssi aku berkomunikasi lewat wujudnya yang tak terlihat."

"Oh jadi itulah mengapa hari itu kau meminta ku untuk memberi pesan absurd itu pada Han-Bin." Ucap Loudi.

"Ne. Majja. Ini Lee Tae-Min penasehat ku dari pihak vampir dan ini Cha Hak-Yeon penasehatku dari pihak srigala." Ucap Soo-Hyang mengenalkan kedua penasehatnya.

"Apakah Yang Mulia hari ini akan menyatukan kekuatan kami??" Seong-Cheol mempertanyaakan pertanyaan yang seharusnya dipertanyakan.

"Tentu. Karena aku sudah cukup lemah. Cepat gabungkan kekuatan kalian."

"Tapi aku tak membawa patung kehidupan ku??" Han-Bin gelisah sedari tadi.

"Aku juga. Aku juga tak membawa bola kehidupanku." Seong-Cheol mengiyakan.

"Tenang saja, Seong-Cheol~Ssi. Itu tidak akan berpengaruh. Selagi bola kehidupan dan patung kehidupan kalian tersimpan ditempat yang aman kalian akan bisa menggabungkan kekuatan kalian." Tae-Min menjelaskan.

"Asalkan alat vital kehidupan kalian tersebut tak berada di tangan iblis atau dewa dengan kedudukan tinggi." Hak-Yeon menambahi.

"Baiklah. Ayo kita mulai." Suara Gina pertama sejak pertemuan.

Kelimanya lalu berdiri mengelilingi Sam-Jang dengan merentangkan tangan mereka hingga menyatu satu sama lain.

"Kalian siap??" Tanya Soo-Hyang menyakinkan.

Semua mengangguk pertanda sudah siap akan ritual yang akan mereka lakukan. Hak-Yeon nampak melafalkan sebuah mantra ketika semua pengawal Sam-Jang menyatukan semua tangan mereka. Tae-Min ikut menyusul melafalkan mantra yang sama seperti yang di lafalkan oleh Hak-Yeon. Seperti sebuah paduan suara. Suara Hak-Yeon adalah suara utama sedangkan Tae-Min adalah suara keduanya.

Beberapa saat kemudian. Saat Hak-Yeon dan Tae-Min selesai melafalkan mantra tadi, seberkas cahaya terang nan menyilaukan muncul dari lingkaran para pengawal Sam-Jang. Kemudian para pengawal Sam-Jang juga melafalkan mantra. Mantra yang sedikit berbeda dari yang dilafalkan Hak-Yeon dan Tae-Min tadi.

Seketika.. Seluruh yang ada di rumah Sam-Jang Soo-Hyang merasakan sesuatu yang bergerak melintasi mereka. Namun tak ada satupun yang bisa membuka matanya. Bahkan Chang, Paman Im, dan Tuan Lee yang hadir sebagai saksi hanya bisa diam menutup mata.

Setelah mantra yang di ucapkan oleh 5 pengawal Sam-Jang itu selesai, Soo-Hyang seperti terlahir kembali dengan kekuatan baru.

Soo-Hyang pun berdiri. Sementara itu kelima pengawalnya juga ikut mengubah posisi dengan duduk berpangku pada lutut kanan mereka.

"Mulai hari ini kalian adalah milikku. Hidup dan mati kalian tergantung padaku. Begitu juga sebaliknya. Musnahkan iblis yang bisa memusnahkan kaum kita." Ucap Soo-Hyang.

"Kami bersumpah akan mengabadikan hidup dan mati kami untukmu, Yang Mulia." Ucap kelima pengawal itu bersamaan.

Soo-Hyang tersenyum senang sebab ia berhasil melaksanakan ritual penerimaan 5 pengawalnya.

Kalung 12 : We Are One [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang