"Aaaaaaaa..."
Kai dan Hakyeon menoleh ke arah Soo-Hyang yang berteriak secara bersamaan, keduanyapun tak kalah heran dibanding Soohyang.
"Soohyang!! Kau–" Hakyeon menggantung kalimatnya karena langsung tersadar atas keberadaan Kai.
Kai langsung menolong Soohyang yang tiba-tiba terjatuh setelah melayang beberapa saat tadi. "Kau baik-baik saja??"
"Terima kasih..." Soohyang berdiri tapi masih melamun, karena otaknya masih memikirkan apa yang baru saja terjadi.
"Bang, kau baik-baik saja???" Hakyeon hanya tersenyum lalu Soohyang berbisik, "tadi aku-merasa-seperti-ada-seseorang yang menyambutku. Apa maksudnya ini, Bang??"
Kai kesal melihatnya, "Hei!! Apa yang kau lakukan??" menarik tangan Soohyang sehingga Soohyang tertarik tepat didadanya. Kai berujar dalam hati. "Apa ini?? Ada apa dengan jantungku sekarang?? Mengapa dia berdetak lebih cepat dari biasanya?? " ucap Kai dalam hati.
"Maafkan aku!" ucap Soohyang.
"Apa yang dilakukannya disini, Soohyang?"
"Entah, aku pun tak tahu," jawabnya lalu menoleh menatap kedua bola mata Kai yang terlihat langsung gugup ketika Soohyang menatapnya, "apa yang kau lakukan disini, Kim Jongin??"
"Aku–"
****
Soohyang dan Kai duduk di sofa yang sama sedangkan Hakyeon sedang sibuk membuat minuman untuk keduanya. Tak selang berapa lama Hakyeon membawa nampan kecil dengan 3 gelas mug didalamnya.
"Apa? Jadi kau mengikutiku dari pulang sekolah tadi?? Bagaimana bisa??" tanya Soohyang heran.
Kai menjawab pelan karena malu, "Iya."
"Untuk apa kau melakukan itu??" Soohyang bertanya kembali karena belum menemukan jawaban dari pertanyaan nya sebelumnya.
"Aku-ingin..meminta maaf padamu soal kejadian pagi tadi," ucap Kai ragu.
"Oh itu. Sudahlah. Aku juga sudah memaafkanmu. Tenang saja."
Hakyeon yang masih sibuk meniup kopi miliknya. "Huuuuu... Maaf?? Soal apa??"
"Ada apa memangnya?? Itu bukan urusanmu!" ucap Soohyang dingin.
"Aku cemburu kau sepertinya lebih dekat dengannya dibandingkan denganku," ucap Hakyeon yang cukup membuat mata Kai membola.
"Apa? Cemburu??" Kai cukup terkejut.
---oOo---
Soohyang yang sedang asyik bermain video game dengan Taeyong dan Loudi berteriak karena ketegangan akibat game sehingga membuat Lian kesal.
"Apakah kalian bisa diam???" Lian menegur setelah Soohyang berkata tidak.
"Biarkan saja!" ucap Sehun.
"Kau jangan ikut campur. Memangnya kau siapanya Soohyang?? Pengawalnya??"
"Kau yang diam. Jangan mengganggu mereka. Biarkan saja! Urusi urusanmu sendiri!!"
Sehun berujar dalam hati, "Benar juga. Memangnya apa yang membuatku selalu terikat padanya?? Seolah-olah aku memanglah pengawalnya. Aku seperti memiliki sebuah janji. Dan harus ku tepati padanya."
Kai datang dengan terfokus pada handphonenya. Dan langsung duduk di bangkunya, duduk disamping Soohyang.
"Taeyong, aku lapar!" ucap Soohyang.
Taeyong tersenyum. "Ayolah. Entar sore ada waktu??"
"Ada. Kenapa??"
"Aku jemput ya. Langsung aku antar les dan kita berangkat barsama untuk kelas malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalung 12 : We Are One [REVISI]
FanfictionKetika cinta adalah sebuah kutukan. Mungkin untuk kebanyakan orang, mencintai dan dicintai bagaikan sebuah anugerah. Saat orang-orang bahagia akan cinta, berbeda dengan Ryu Soo-Hyang. Dia menderita karena mencintai dan dicintai. Akankah ia menemukan...