Di dalam bus sekolah.
Soohyang, Taeyong dan Loudi memilih bangku bagian belakang.Disana terlihat Kai sedang duduk di pojok kanan dekat jendela. Soohyang pun menyapa.
"Hai!! Kim Jongin!" sapa Soohyang pada Kai.
Kai hanya diam, padahal dia sempat melirik Soohyang dan kawan-kawan.
"Sudahlah Soohyang, jangan menyapa orang yang jelas-jelas tidak ingin membalas sapaanmu. Apa lagi," ucap Taeyong menjeda kalimatnya sejenak sembari duduk di samping Soohyang, dia berada diantara Soohyang dan Kai, "dia tak menganggap keberadaanmu," sambungnya.
"Begitukah??" Soohyang melihat kedepan, "baiklah. Apa salahnya jika aku menyapanya?? Aku hanya ingin menjadi teman yang baik," ujar Soohyang cuek.
Lalu beberapa siswi sedang berbisik-bisik tentang Taeyong, Kai dan Loudi.
Siswi cantik yang memakai tas pink berbisik, tapi Soohyang dan yang lainnya dapat mendengar dengan jelas, "Mereka sangat tampan. Bukankah mereka dari Taemin High School??"
Siswi cantik dengan seragam yang sama dengan siswi sebelumnya berteriak sedikit kegirangan, "Aku ingin sekolah disana nanti jika sudah lulus!" wanita berponi itu tersenyum centil pada Taeyong dan Kai.
Siswi lain ikut menimpali, "Menurutku pria di ujung itu tampan. Ingat dia milikku!!" Ucapnya menunjuk kearah Kai. Kai yang mendengar menutup wajahnya dengan buku yang ia pegang.
Siswi dengan poni tadi ikut menunjuk ia pun menunjuk Taeyong. "Dia milikku!!"
Siswi dengan tas pink sedikit kecewa, tapi dia juga ikut memilih. "Berarti pria di ujung itu milikku!!" maksudnya Loudi, "tak apa. Dia pun cukup tampan," ujarnya kemudian.
"Lalu aku??" bentak seorang siswi yang sedari tadi duduk dan sibuk dengan ponselnya.
"Bagaimana denganku??" seorang siswi ikut membetak dan berdiri.
Soohyang kesal melihatnya.
"Apa-apaan mereka," merebahkan kepalanya dipundak Taeyong lalu merangkul tangan Taeyong dengan mesra, "silahkan pilih!! Tapi dia milikku!!"
"Ahhh..." kelima siswi tadi berteriak geram karena kelakuan Soohyang.
****
Taeyong menjemput Loudi lalu menjemput Soohyang yang memang tak jauh dari rumah Loudi.
Eva membuka pintu kamar Soohyang, "Teman-temanmu sudah datang!! Cepat turun!! Jangan jadikan kebiasaan membuat orang lain menunggumu," ujarnya ketika sudah membuka pintu kamar Soohyang.
"Baik,Kak. Terima kasih," jawab Soohyang lalu mengambil tas kecil hitam miliknya, Soohyang pun keluar dari kamarnya.
Sesampainya di ruang tamu, Soohyang disambut oleh gelak tawa dari Loudi yang menertawakan baju yang ia kenakan.
"Kita hanya ingin menjenguk Pak Im bukannya kencan," olok Loudi pada kedua temannya yang sama-sama berbaju rapi dan menggunakan baju dengan warna yang sama.
"Kau–" ekspresi Taeyong kini tak dapat ditebak antara marah dan senang dengan ejekan Loudi barusan.
"Ayo berangkat!!" Soohyang lalu mengajak kedua temannya untuk pergi. Karena ia cukup tahu jika terus disini Loudi akan terus mengejek nya dan Taeyong.
"Kau mau berangkat dengan baju seperti itu?? Gunakan jaket diluar dingin!!" Eva langsung memasangkan jaket. Tapi seketika dia sadar. Dan langsung melepaskan jaket itu sehingga Soohyang kini memasang bagian kirinya sendiri.
"Terima kasih, Kak," Soohyang tersenyum. Tapi Eva langsung pergi kekamarnya.
Eva memalingkan tubuhnya, tangannya sudah meraih gagang pintu, "Jangan pulang larut malam!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalung 12 : We Are One [REVISI]
FanfictionKetika cinta adalah sebuah kutukan. Mungkin untuk kebanyakan orang, mencintai dan dicintai bagaikan sebuah anugerah. Saat orang-orang bahagia akan cinta, berbeda dengan Ryu Soo-Hyang. Dia menderita karena mencintai dan dicintai. Akankah ia menemukan...