Soo-Hyang terengah-engah ketika tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Iapun menggenggam erat kalung yang selalu ia pakai itu. Kalung yang selalu ia gunakan untuk menenangkan dirinya disaat sedang kebingungan ataupun saat ia sedang marah sekalipun.
"Mimpi apa itu?? Mimpi itu seperti nyata." Gumamnya.
Mimpi Soo-Hyang.
Seorang pria tampan sedang berusaha melepas baju yang ia gunakan. Baju yang terlihat seperti jubah seorang vampire di jaman dahulu. Jubah dengan kerah tinggi besar dilehernya.
Pria itu seperti sedang kepanasan.
"Haus..." Lirihnya.
Tanpa sengaja ia mendengar seorang wanita bersenandung di balik pohon. Diberanikannya untuk melangkah menuju pohon besar nan rindang itu.
"Kita istirahat disini ya sayang..ibu sedikit lelah.." Ujar seorang wanita sendirian tanpa seorang teman.
"Setelah istirahat sebentar kita akan akan bertemu ayah.." Ucapnya lagi sembari mengelus-elus perutnya yang membuncit.
Dibalik pohon besar itu. Pria tampan tadi memandangi wanita itu dengan senyum di bibirnya.
"Akhirnya.." Gumam pria tampan itu.
Wushhh...... Sebuah angin melewati wanita cantik yang hamil tadi.
"Hmmm... Bau ini.. Begitu menggoda. Semakin membuatku haus.. Apakah wanita itu yang memiliki aroma manis nan menggoda ini??" Ucapnya berbicara sendiri.
Krak... Seketika saja pria tampan tadi berubah. Berubah menjadi vampir dengan taring tajam, mata memerah, dan kuku meruncing. Dan jangan lupa dengan telinganya yang juga ikut meruncing.
Pria itu tampak sedang berusaha mengendalikan rasa hausnya.
"Krakkk....krakkkk.. Ada apa denganku.. Aku sudah sejak lama berhenti meminum darah terutama darah manusia... Aku seperti...." Terdengar dari ucapannya pria itu sangat tersiksa.
"Jangan..jangan dia.. Kumohon jangan dia.." Ucapnya dengan masih berusaha mengendalikan diri.
"Dia wanita yang...kau..cintai...sudah puluhan tahun kau...mencarinya...kini..saat kau menemu...kannya..jangan sampai kau menggigitnya.." Ucapnya berusaha mengingatkan dirinya.
Namun, rasa hausnya justru lebih besar dari dugaannya. Pria itu berlari secepat kilat menuju wanita yang ia cintai itu.
Wanita itu terkejut setengah mati setelah mendapatkan serangan tiba-tiba seperti itu.
"Kau..apa..yang..hendak kau lakukan??" Tanyanya dengan tubuh gemetar.
"Krakk...benar dugaanku..aroma manis itu milikmu.." Ucap pria tampan itu.
"Mwo?? Ar...ar...aroma ma..nis apa maksudmu?? Apa yang sedang kau bicarakan??"
Tanpa aba-aba, pria itu menggigit leher wanita itu. Hingga terdengar jeritan wanita cantik itu disertai dengan tangisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalung 12 : We Are One [REVISI]
FanfictionKetika cinta adalah sebuah kutukan. Mungkin untuk kebanyakan orang, mencintai dan dicintai bagaikan sebuah anugerah. Saat orang-orang bahagia akan cinta, berbeda dengan Ryu Soo-Hyang. Dia menderita karena mencintai dan dicintai. Akankah ia menemukan...