Loudi Mendengarku (9)

30 10 12
                                    

Soohyang berniat pergi tapi Paman Im memanggilnya.

"Nona, tunggu ada satu lagi yang paling penting. Jangan sampai Tuan Muda menikah denganmu!"

"Mengapa??" Soohyang amat terkejut.

"Menjadi pengawal Samjang pun adalah sebuah kutukan dan jika pegawal Samjang jatuh cinta pada Samjang nya akan berakibat fatal bagi si pengawal dan keturunannya."

(*Rae jelaskan sekali lagi disini arti Sam-Jang itu artinya Kutukan karena terlahir dengan darah campuran antara dua bangsa, srigala dan vampire)

"Baiklah, Paman. Aku akan mengingatnya."

Soohyang keluar sambil terus memikirkan apa yang baru saja Paman Im jelaskan. Saat keluar Soohyang memandang kedua sahabatnya, Loudi dan Taeyong. Tatapan yang siapapun tak dapat mengartikannya dengan baik.

Soohyang melirik kedua sahabatnya, kembali Soohyang mengatakan sesuatu dalam hati. "Ternyata merekapun sama seperti dua sahabat ku lainnya."

Taeyong langsung berdiri saat pintu kamar Paman Im terbuka. "Ba–" terpotong karena fokus Soohyang terganggu oleh suara yang memanggilnya.

"Soohyang!!" seru Chang.

Ingatan Soohyang hilang karena ada yang mengganggu pikirannya selain itu.

"Apakah ucapan Paman Im benar?? Jika Loudi seorang vampire dan Taeyong adalah seorang wolf?? Apakah salah satu kemampuan Loudi adalah mendengar kata hati seseorang?? Ah ini semakin membuatku bingung saja," mengacak-acak rambutnya. "Apalagi aku harus mencari 4 pengawalku. Tapi dimana??"

---oOo---

Semua siswa-siswi Taemin High School ribut menceritakan ketampanan dan kecantikan para siswa-siswi dari Jepang.

"Pagi, Jongin!!" sapa Soohyang dengan senyum ceria dipagi hari.

"Pagi juga, Wanita Aneh!" balas Kai dingin tanpa ekspresi.

"Hei, Anak Pindahan!! Kalau punya mulut dijaga." Taeyong yang geram dan kesal langsung menampar Kai.

Kai menoleh kebelakang kearah suara yang memanggilnya, ia tampak terkejut melihat Taeyong yang melayangkan tamparan kewajah tampannya. Karena mendapat kejutan tamparan secara tiba-tiba Kai tidak dapat menghindar lagi. Kai merasakan ada darah di ujung bibirnya. "Ahhh kau–"

"Taeyong!!!! Ada apa denganmu??" teriak Soohyang.

"Aku kesal mendengarnya memanggilmu dengan sebutan 'Wanita Aneh'!" jawab Taeyong enteng.

"Bukankah anak-anak lain juga memanggilku seperti itu? Bukankah aku memang 'Wanita Aneh'?? Liat mereka–" menunjuk kearah Haeryeong dan Jisoo yang baru datang, "–mereka wanita cantik. Liat dia–" menunjuk kearah Joy. "–wanita impian. Dan liat juga dia–" menunjuk kearah Hayoung. "–wanita manis. Dia memang benar aku 'Wanita Aneh' tidak ada wanita yang sepertiku ini kenapa juga kau harus marah??" Soohyang langsung berlari menuju kelas.

"Soohyang!!!" teriak Taeyong sambil berlari menyusul Soohyang yang berlari menjauhinya sambil menangis.

Loudi baru datang, "Kau senang melihat Soohyang~ku menangis seperti itu??" melangkah menjauhi Kai.

"Iiiiihh. Soohyang~ku??? Sangat jelas dia menyukai Soohyang," ucap Kai jijik.

****

Di kelas. Soohyang merebahkan kepalanya di meja.

Taeyong berusaha membujuk Soohyang yang sedang marah, "Aku minta maaf!!! Soohyang~a," menggoyang-goyang tubuh Soohyang.

Loudi baru datang dan langsung menyapa, "Selamat pagi Soohyang. Selamat pagi Taeyong," menyimpan tasnya di loker.

Loudi berbicara pada Taeyong tapi tidak bersuara. "Dia.." menunjuk Soohyang "Kenapa??"

Taeyong melakukan hal yang sama seperti yang Loudi lakukan. "Lagi marah."

Loudi melakukannya lagi, sambil duduk di bangku Jisoo. "Coba...." mempraktekkan cara membujuk Soohyang dengan cara menggoyang-goyang bahunya. "Coba saja!!"

"Aku minta maaf!! Soohyang memaafkan Taeyong, kan??!" dengan nada imut.

Soohyang tersenyum mendengar ucapan Taeyong lalu mengangkat kepalanya. Saat itu Kai sudah ada dibangkunya. "Bisa ulangi??" pinta Soohyang dengan manja.

"Tidak.... " Taehong berdiri. "Itu memalukan!"

Kai bertanya, "Tidak ke kantin??" bicara pada Soohyang namun Soohyang tidak menggubrisnya.

"Janji jangan di ulang!!" memberikan jari kelingking kanannya dan Taeyong membalasnya.

"Kantin yu!!" ajak Taeyong memberikan tangannya pada Soohyang seperti menjemput seorang putri.

"Ayo."

"Iya aku juga sudah lapar!!" Loudi terdengar antusias.

Kai hanya diam, karena kesal sapaannya tak digubris oleh Soohyang.

****

Soohyang terus saja kepikiran apa yang diucapkan Paman Im.

Soohyang berujar dalam hati. "Aku mencintai Taeyong."

Loudi terkejut, "Uhukkk...uhukkk...apa??" dia tersedak.

Soohyang kembali berkata dalam hati. "Ternyata aku benar!! Kau memang bisa mendengar kata hatiku."

Loudi berkata dalam hati. "Kau... Apa kau juga bisa mendengar kata hatiku?? " .

Soohyang bertanya dalam hati. "Menurutmu??? "

Loudi terkejut. "Hah???" pekiknya nyaring.

Soohyang tersenyum.

"Kau kenapa??" tanya Taeyong.

"Aku baik-baik saja."

****

Saat pulang sekolah.

Kai merasa sedikit menyesal atas kejadian tadi pagi dan berniat ingin meminta maaf. Sebab Soohyang sama sekali tidak mau bicara dengannya. Saat pulang Kai berniat ingin mengajak Soohyang pulang bersama.

Soohyang nampak naik sebuah mobil mewah dengan seorang sopir.

"Bukankah itu Soohyang!! Paman, bisa kau ikuti mobil hitam itu!!" menunjuk kearah mobil yang dinaiki Soohyang.

****

Soohyang turun di sebuah sekolah.

Seorang pria melambaikan tangannya pada Soohyang. Soohyang berlari manja ke arahnya.

"Soohyang!!" panggilnya. Para gadis yang ada sampingnya berteriak histeris karena kecewa.

"Abang sayang...."

TBC.

Menurut kalian para reader siapakah Abang sayang yang dipanggil Soohyang???

Mohon maaf jika kini ceritanya enggak nyambung. Untuk kritik dan saran saya persilahakan dikolom komentar. Dan budayakan vote setelah membaca. Terima kasih😁😁😁

Kalung 12 : We Are One [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang