Bel berbunyi.
Tak selang berapa lama murid-murid lain berlari memasuki kelas yang disusul oleh Guru Yoo, Guru Bahasa Jepang. Yang berniat ingin memberikan pengumuman pada kelas 1-1.
Guru Yoo menghentakkan absensi pada meja, "Tolong perhatiannya sebentar!!! Kim Hanbin gunakan seragammu dengan benar!!" perintah Guru Yoo pada Hanbin, "untuk Jihoon, Jiyeon, Hayoung, Taeyong dan Soohyang bisakah kalian ke kantor sebentar setelah ini??" ucap Guru Yoo.
"Ngapain, Bu??" Hayoung yang angkat bicara.
"Kita akan ada pertukaran pelajar dari Negara Jepang!"
"Kenapa aku harus ikut??? Menyebalkan," ucap Taeyong.
"Kau mau ikut??" goda Loudi pada Hyeri. Hyeri hanya merespon dengan mulut yang ia monyongkan.
Loudi, Lian, Hayoung, Taeyong dan Soohyang pun mengikuti intruksi dari Guru Yoo untuk pergi ke ruang guru.
"Ku tinggal sebentar ya??" ucap Soohyang pada Kai.
Kai cuek, "Bodo amat," memasang kembali earphone nya.
"Soohyang...ayo!" Loudi sudah di dekat pintu kelas, tapi teringat Soohyang.
"Iya. Tunggu sebentar," meletakkan dompet didalam tasnya.
"Cepat."
Loudi, Taeyong, Hayoung sudah beranjak pergi duluan.
"Taeyong tunggu aku," panggil Soohyang. Taeyong seketika berhenti, lalu Soohyang menggandeng tangan Taeyong.
Kai menengadahkan sedikit kepalanya dari semula ia yang meletakkan kepala nya dimeja lalu tanpa sengaja ia melihat Soohyang pada yang bersifat manja pada Taeyong itu membuatnya jijik. "Idih, tu cewek aneh sok imut. Iiii," ucapnya.
Soohyang yang saking senangnya dapat merangkul Taeyong. Karena biasanya Taeyong marah jika siapapun menyentuhnya. Soohyang yang tak melihat kearah lain selain wajah tampan sahabatnya itu, membuatnya dalam masalah.
BRAKKKKK...
Lian kesal karena Soohyang menabrak nya, "Jalan pakai mata dong!" ucapnya kesal.
"Tuhan memang adil," maksudnya mengejek Lian, "Kamu pintar dalam pelajaran tapi bodoh dalam hal seperti ini," ucap Soohyang.
"Kamu ngomong apa barusan??"
Kai yang ternyata sudah beranjak dari kursinya pun menolong Lian, "Kamu gak papa, kan?"
"Hah??? I–i– Iya. Aku baik-baik saja," jawab Lian gugup.
"Kim Jongin~ssi, kau mau kemana??" tanya Soohyang.
"Kenapa memangnya??" jawab Kai ketus.
"Biasa aja dong. Nyolot amat!!" ucap Taeyong kesal.
"Siapa suruh menabraknya dan tidak meminta maaf," ucap Kai.
"Yang salahkan Lian. Dia berlari menabrak Soohyang tapi dia yang terjatuh, kan aneh?? Bilang saja cari perhatian. Dasar Drama Queen," Taeyong sangat kesal.
"Sudahlah Taeyong. Jangan buang energimu untuk wanita seperti ini!!" Soohyang menarik tangan Taeyong.
"Oke. Ayo kita pergi!" ajak Taeyong sambil melingkarkan tangannya ke leher Soohyang.
"Jongin, maafkan temanku ini ya??" Soohyang tersenyum manis kearah Kai.
"Mengapa kau meminta maaf?? Aku tidak salah!!" Taeyong kesal karena Soohyang tersenyum manis.
Kai hanya pergi sambil memapah Lian yang sedang berakting sakit.
Taeyong pun membawa Soohyang dan Loudi pergi dari kelas dan menuju kekantor guru, tempat yang dimaksud tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalung 12 : We Are One [REVISI]
Fiksi PenggemarKetika cinta adalah sebuah kutukan. Mungkin untuk kebanyakan orang, mencintai dan dicintai bagaikan sebuah anugerah. Saat orang-orang bahagia akan cinta, berbeda dengan Ryu Soo-Hyang. Dia menderita karena mencintai dan dicintai. Akankah ia menemukan...