Mimpi Buruk Itu Kembali Muncul (6)

40 13 2
                                    

Pagi itu.
Dahinya berkeringat. Tubuhnya kesana kemati. Kepalanya kekanan kekiri tak bisa diam. Lalu ia terbangun.

"Ibu," teriaknya sangat

Soohyang termenung sesaat. Nafasnya tak beraturan. Matanya sulit untuk fokus.

Eva sangat panik, ia sudah memakai seragam sekolah, "Ada apa??" dia masih dipintu kamar Soohyang, "Kau mimpi buruk lagi??"

"Iya. Kali ini aku melihat Ibu–" wajah Soohyang nampak linglung.

"Sudahlah. Aku benci mendengar mimpi-mimpi anehmu itu!" ucap Eva sarkatis.

Eva lalu pergi dari kamar Soohyang. Soohyang yang masih terlihat syok sedikit menenangkan dirinya dengan segelas air putih. Lalu setelah itu ia pergi ke kamar mandi.

Sementara itu. Eva di kamarnya sedang siap-siap berangkat sekolah.

"Apa aku harus...Ah terserah. Aku tidak peduli. Dia yang salah karena membuat Ibu meninggal. Itu bukan salahku jika ia terus saja bermimpi tentang Ibu. Itu mungkin karena rasa bersalahnya yang berkepanjangan,"

Siang itu disekolah.

BRAKKKKK...

Soohyang terjatuh. Loudi langsung mengangkat Soohyang untuk berdiri.

Taeyong mengangkat tubuh Soohyang, "Hei," menujuk ke arah Dea yang langsung menutupi kepalanya dengan jaket. Taeyong amat geram dengan Dea yang menabrak Soohyang lalu acuh.

Gina datang berlari menuju kelas 1-1, terhenti karena kedatangan Guru Park dan Lian. Tangan Lian dipenuhi oleh buku-buku. Haeryeong dan Jisoo yang melihat kedatangan Guru Park langsung sesegera mungkin merapikan baju mereka yang mereka biarkan terbuka.

Guru Park memulai pelajaran. Sejam kemudian.

Bel berbunyi. Tanda jam pulang pun tiba. Soohyang meninggalkan Loudi dan Taeyong, nampak Soohyang sedang terburu-buru. Taeyong memanggil Soohyang.

"Hei. Soohyang tunggu aku!"

Loudi sudah lebih dulu, "Cepat," Loudi yang menjawab.

Taeyong akhirnya sampai dengan berlari menyusul Soohyang dan Loudi yang ternyata juga berlari menyusul Soohyang. Nafasnya tak beraturan. "Aku...aku..aku ikut kalian. Soohyang dan Loudi tercengang hingga menghentikan langkah mereka secara bersamaan, "Naik bus maksudku,"

"Tumben," ucap Soohyang dengan wajah menelisik.

"Aku hari ini tidak dijemput!"

"Kenapa?? Apa Ayahmu bangkrut," Loudi mengucapkannya karena ingin bercanda.

Taeyong tersenyum manis khas Taeyong, "Kurang ajar ini anak," berlari ingin mengejar Loudi, tapi terhenti karena Soohyang.

"Apa kau sadar! Hari ini, itu senyummu satu-satunya. Dan aku merindukan itu. Karena kau terlihat tampan dengan senyum semanis itu, Lee Taeyong,"

Taeyong hanya bisa diam sambil tersenyum bahagia.

"Jangan katakan hal-hal seperti itu pada Taeyong. Jika kau ingin melihatnya masih menjadi Taeyong yang kau kenal," ucap Loudi.

"Maksudmu???" ucapan Loudi tadi memancing rasa penasaran Soohyang.

"Itu Taeyong–" Taeyong dengan segera menutup mulut Loudi.

"Tak mau bilang. Ya sudah. Tapi kenapa kau ikut-ikutan naik bus??" sambil duduk di halte bus.

"Pak Im kemarin masuk Rumah Sakit,"

Loudi melepas tangan Taeyong yang masih melekat di mulutnya, lalu memalingkan wajahnya ke arah Taeyong yang ada disampingnya," Pak Im sakit apa??"

"Terserah, yang ku tau hanyalah kemarin malam tubuhnya tak bisa digeraki sama sekali tubuhnya kaku seperti membatu tak dapat digeraki sedikitpun. Seluruh orang membantu anaknya untuk mengangkatnya ke ambulance," jelas Taeyong.

"Sepertinya penyakit beliau cukup parah! Jika ada waktu kalian ingin menjenguknya??" ajak Soohyang.

"Kalau malam ini aku tidak bisa. Bagaimana jika esok??" Soohyang memangguk tanda setuju, "hei, apa kalian sudah makan???" tanya Tae6ong.

"Belum. Mau traktir ya??" jawab Loudi antusias.

Taeyong menggaruk belakang kepalanya, "Cuma nanya doang kok. Emang enggak boleh??"

"Uuuu...dikirain mau traktir ternyata nanya doang. Gak ada niat gitu sedikit apa mau traktir kita berdua, iyakan Soohyang??"

"Iya nih aku juga lapar," ujar Soohyang.

"Aku harus menghemat uang jajanku untuk bus," jawab Taeyong penuh sesal.

"Iy.....aaaaaaaa" Soohyang hampir saja terjatuh.

Chanyeol menangkap tangan kiri Soohyang, "Hati-hati!!" melihat Soohyang yang tak menjawab dan tak berkedip melihatnya iapun kini mulai menggoda Soohyang kembali, "Kau mau pulang wanita aneh???" dengan senyum jahatnya.

Taeyong bergumam, "Dia lagi..dia lagi,"

Loudi berbisik pada Taeyong, "Ini orang lama kelamaan juga bisa menyukai Soohyang." Baekhyun dan Sehun saling tatap.

"Hah?? Aku?? Suka...dengannya?? Mungkin saat itu aku sudah mulai gila," sergah Chanyeol ketika mendengar bisikan Loudi pada Taeyong barusan.

Sedangkan Soohyang masih terpesona dengan wajah Chanyeol hanya diam melongo, Soohyang mematung tanpa mengedipkan matanya, mulutnya pun ternganga.

"Hei. Kau akan terus seperti ini??" tegur Baekhyun pada Soohyang dengan cara memukul tangan kiri Soohyang.

"Aaa...sakit," Soohyang terkejut, "oh kak Baekki?!"

Taeyong , Loudi, Chanyeol cukup terkejut. "Ka–kak????" ucap mereka secara bersamaan.

TBC.

Menurut reader, mengapa Soohyang memanggil Baekhyun dengan sebutan 'Kak'??

NB :
• Park Chanyeol EXO as Park Chanyeol

Maaf kali ini jika ceritanya juga kurang menarik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf kali ini jika ceritanya juga kurang menarik. Kritik dan saran saya persilahkan dikolom komentar.

Kalung 12 : We Are One [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang