Sesuai dengan apa yang Tuan Lee katakan, ia mengajari Soo-Hyang mengendalikan kekuatan cahaya yang ia miliki. Soo-Hyang cukup serius mengikuti arahan Tuan Lee.
Namun sayangnya karena kekuatan light termasuk dalam golongan kekuatan medium Soo-Hyang yang baru pertama kali menggunakannya cukup kewalahan untuk mengendalikannya.
Bahkan sebagian cakra miliknya terkuras. Hingga Tuan Lee menghentikan sementara latihan itu.
Ponsel pintar milik Tuan Lee berdering.
"Halo!"
"......"
"Sungguh?? Baiklah siapkan aku ruangan biasa. Aku akan sampai 10 menit lagi." Ucapnya lalu mengakhiri telpon sembari menghampiri Soo-Hyang dan Tae-Yong yang sedang merebahkan diri di rerumputan.
"Ayah akan pergi ke RS. Kalian jangan kemana-mana. Pasukan Justin pasti masih disekitar sini."
"Wae?? Bukankah ayah sudah meminta ijin hari ini??"
"Seorang dari kaum Makter sedang terluka jadi mau tidak mau ayah harus pergi. Walau berbeda golongan dia tetaplah bangsa srigala. Ayah pergi jaga Soo-Hyang baik-baik. Chang!! Paman titip Soo-Hyang sebentar."
"Ne." Menjawab bersamaan.
Dengan kecepatan maksimal Tuan Lee berjalan kearah pintu masuk. Sepertinya keadaan seseorang itu cukup darurat.
Soo-Hyang merasa bosan. Walaupun rumah Tuan Lee begitu besar, luas dan mewah itu Soo-Hyang merasa seperti seekor burung yang terperangkap dalam sangkar emas.
"Chang, apa benar jika mate ku itu berada disekitarku??"
"Bukankah Hak-Yeon hyung sudah mengatakannya waktu itu jika mate mu itu sedang mengawasimu. Tato itu semakin terlihat. Atau bisa saja kau hanya tanpa sengaja bertemu." tutur Chang.
"Bagaimana aku tahu siapa mate ku itu??"
"Selain tato itu. Kau juga bisa mencium aroma tubuhnya."
"Aroma tubuh?? Baunya seperti apa??"
"Mana ku tahu. Yang Sam-Jang itukan dirimu bukan aku. Lagi pula katanya sih hanya Sam-Jang sang pemilik mate lah yang dapat menciumnya."
"Ah kau ini. Informan yang buruk. Oh ya, bagaimana dengan kekuatan air dengan siapa aku harus berlatih??" Soo-Hyang memonyongkan bibirnya.
"Aku tak mengenal siapapun yang memiliki kekuatan yang berhubungan dengan air??"
"Kekuatan air itu termasuk kekuatan yang hampir punah sama seperti telekenesis jadi jarang ada yang memilikinya." ujar Tae-Yong yang memandangi keduanya.
"Benar. Ayo lanjut lagi!!" ucap Chang membenarkan.
Soo-Hyang sekuat tenaga melatih kekuatan cahaya nya yang baru pertama kali ini ia gunakan.
Karena juga tergolong dalam kekuatan yang kuat, kekuatan cahaya itu cukup membuat Soo-Hyang kehilangan sedikit cakra yang ia miliki.
Soo-Hyang harus memfokuskan cahaya itu pada tangannya agar dapat muncul di tangan kanannya namun sayang cahaya itu justru muncul di tangan kirinya dan itu pun sangat kecil dan tak bertahan lama.
"Ah.. Kita.. Is.. Tirahat.. Dulu.. Latihan ini... Menguras seluruh tenagaku.. Aku haus.. Lapar.. Ah.. Ah.. Ahhh.." Ucap Soo-Hyang terengah-engah setelah berlatih.
"Mau makan??" tawar Tae-Yong.
"Iya. Aku haus..dan.. Juga lapar.."
Soo-Hyang, Tae-Yong dan Chang akhirnya masuk dan makan siang. Pada saat itulah Soo-Hyang merasakan haus. Haus darah yang sangat teramat haus. Seolah-olah ia memanglah seorang vampir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalung 12 : We Are One [REVISI]
FanfictionKetika cinta adalah sebuah kutukan. Mungkin untuk kebanyakan orang, mencintai dan dicintai bagaikan sebuah anugerah. Saat orang-orang bahagia akan cinta, berbeda dengan Ryu Soo-Hyang. Dia menderita karena mencintai dan dicintai. Akankah ia menemukan...