Soo-Hyang menginginkan semua pengawalnya ikut kesekolah bersamanya. Mungkin Soo-Hyang ingin membangun hubungan baik antara para pengawalnya. Terutama untuk kedua pengawal tercintanya, Loudi dan Tae-Yong.
"Haruskah??" respon hampir delapan puluh persen dari kelima pengawalnya itu.
Sudah dipastikan jika hanya Han-Bin yang tidak pernah membantah apapun yang Soo-Hyang katakan. Bahkan sebelum Soo-Hyang tahu jika Han-Bin adalah salah satu pengawalnya. Sejak awal Han-Bin memanglah tipe penurut.
"Tidak mau??" Soo-Hyang kembali bertanya.
"Jika kalian tidak mau juga tidak apa. Tapi jangan pernah panggil aku Yang Mulia Sam-Jang lagi," ucap Soo-Hyang. Dan bisa dikatakan jika ucapan Soo-Hyang itu adalah sebuah ancaman.
"Arraseo.. " hanya beberapa suara yang menjawab. Yang pasti satu suara yang Soo-Hyang dengar, suara Gina yang paling jelas terdengar diantaranya. Bukan hanya karena satu-satunya perempuan, tapi juga karena Gina mengucapkannya dengan sangat lantang dan nyaring. Mungkin ia tak ingin kembali ke wujud aslinya, srigala. Seperti masa lalu, saat ia menyangkal jika ia adalah pengawal Sam-Jang.
Tae-Yong dan Loudi terlihat masih ragu. Namun sesekali mereka saling tatap ketika Loudi melirik sesaat pada saat yang sama Tae-Yong juga melirik kearahnya.
"Baiklah," ucap keduanya bersamaan di iringi dengan senyum manis yang Soo-Hyang tunjukkan pada semuanya.
"Ok. Bersiaplah. Gina Seonbae akan memasak untuk kita." sontak saja Gina terkejut dengan perintah yang tiba-tiba Soo-Hyang lontarkan itu.
Belum sempat Gina menolak Soo-Hyang terlebih dahulu melangkahkan kaki menuju kamarnya.
"Aku??" tanya Gina yang entah pada siapa. Tapi yang pasti telunjuk kanannya mengarah pada dirinya sendiri.
"Kami tunggu sarapan nya," ucap Tae-Yong berlalu pergi menuju kamarnya, kamar yang Soo-Hyang sediakan untuk nya dan para tamunya.
"Semangat, Soo-Ae Seonbae!!" hanya Han-Bin yang memberi semangat pada Gina.
Yang lain?? Jangan tanya. Terutama Seong-Cheol dan Loudi yang hanya menatap Gina lalu pergi ke kamar masing-masing. Bahkan Chang hanya mengangkat bahunya tanda tak tahu.
"Hufh.... " Gina melepas nafasnya dengan kasar.
Beberapa saat kemudian.
"Berkumpul!!" teriak Soo-Hyang.
Entah mengapa seketika semua pengawalnya berkumpul secepat kilat di meja makan. Apakah karena teriakan Soo-Hyang yang menggema atau karena insting mereka sebagai guardian.
"Mulai hari ini, kalian tinggal bersamaku. Aku atur jadwal kita berlatih. Aku tidak menerima tolakan," Soo-Hyang menjeda ucapanya, "Bahkan untuk kalian bertiga," tambah Soo-Hyang.
Semula ketiga orang yang dimaksud hanya diam. Namun setelah Soo-Hyang melanjutkan ucapannya ketiganya hendak menolak.
"Tapi... " ucap ketiganya bersamaan.
"Tidak ada tapi.. Chang, ayahmu yang mengusulkan hal ini. Tae-Min oppa, aku sudah membicarakannya dengan paman Lee dan Hak-Yeon oppa, aku sudah meminta ijin pada bibi Song," ketiganya hanya mengangguk.
"Ini sarapan kita. Silahkan makan!!" ucap Gina sumringah karena ia sangat percaya diri akan rasa dari masakannya.
"Ini sarapan kita pagi ini??" tanya Seong-Cheol tidak yakin dengan penampilan makanan yang disuguhkan oleh Gina pada mereka semua.
"Ini...kimchi bbokuembab?? Atau..." Loudi memandang masakan itu dengan tatapan bingung.
(* Kimchi bbokuembab artinya nasi goreng kimchi)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalung 12 : We Are One [REVISI]
FanficKetika cinta adalah sebuah kutukan. Mungkin untuk kebanyakan orang, mencintai dan dicintai bagaikan sebuah anugerah. Saat orang-orang bahagia akan cinta, berbeda dengan Ryu Soo-Hyang. Dia menderita karena mencintai dan dicintai. Akankah ia menemukan...