Dreeeeetttttt...
Ketiga orang yang sedang berbincang itu dengan reflek menoleh pintu besar berwarna putih yang terbuka sendiri tanpa ada seseorang disana, karena sensor monitor tak menunjukkan adanya orang di sana.
Soohyang dan Loudi terlihat tegang dengan sesekali bergidik ngeri.
Eva muncul dengan tawa didepan pintu.
"Ah, Kak!!" teriak Soohyang.
Eva langsung memfokuskan pandangan pada Soohyang yang berteriak, "Apa?"
"Kau menakutkan tanpa pencahayaan seperti itu," ucap Soohyang lega setelah ketakutan melanda tubuhnya.
"Apa lampunya mati lagi??"
"Iya dan monitor itupun juga ikutan mati," adunya seraya menunjuk monitor disamping pintu.
"Oh ya?? Besok aku panggil tukang service untuk memperbaikinya."
Xiumin datang dengan tangan yang dipenuhi belanjaan, "Tak perlu. Kan ada aku!"
"Kau bisa??" tanya Eva dengan nada meremehkan.
Soohyang datang mendekati keduanya. "Sungguh? Jangan hanya sok cool didepan Kakak, Ya?" ledek Soohyang.
"Soohyang, apa-apaan sih??" tegur Eva dengan wajah merahnya.
"Maaf! Aku hanya bercanda," Soohyang langsung kembali ketempat duduknya, Soohyang melangkahkan kakinya dengan senyum merekah.
"Kak Soohyang dan pria itu-" Loudi hendak bertanya namun Soohyang terlebih dahulu menebak kelanjutan ucapannya.
Soohyang duduk di tempatnya semula, "Pacaran?? Tidak. Mereka hanya teman walaupun terkadang mereka memang terlihat seperti itu."
"Ohh," jawab Loudi singkat.
Lalu, Hyeri terbangun matanya yang setengah sadar kini terbelalak melihat sosok di depan pintu masuk. "Ahaaaaaammmm...hah? Kak Minseok apa yang dia lakukan disini??"
"Kau mengenalnya??" wajah Loudi tampak bingung.
"Dia satu komplek denganku hanya berbeda blok," jelas Hyeri.
Tumben akur.
"Begitukah??"
"Tapi, apa yang dia lakukan disini?? Memperbaiki rumah Soohyang??"
"Bukan."
"Dia teman laki-laki Kakak," dan Hyeri salah mengira jika 'teman laki-laki' yang diartikannya adalah kekasih.
"Hah? Benarkah?" seketika saja wajah Hyeri berubah sedih.
"Ada apa denganmu? Apa kau sakit?" tanya Loudi.
Hyeri hanya diam tertunduk.
"Kau menyukainya, kan??" tebak Seongcheol.
Terlalu jujur.
Soohyang dan Loudi tercengang mendengar pertanyaan Seongcheol. Pertanyaan Seongcheol itu begitu gamblang itu cukup membuat suasana menjadi hening.
Namun anehnya Hyeri tak menjawab ataupun menyangkal hal itu.
"Benarkah kau menyukainya?" tanya Loudi dalam hati.
Soohyang tersenyum jahil, "Ehem...ehem...ada yang cemburu," ledek Soohyang dalam hati.
****
"Apa maksudnya bertanya seperti itu??" ucap Loudi sedikit kesal.
Soohyang mengangkat bahunya, "Entahlah."
Tak lama handphone Soohyang berbunyi tanda telpon masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalung 12 : We Are One [REVISI]
FanfictionKetika cinta adalah sebuah kutukan. Mungkin untuk kebanyakan orang, mencintai dan dicintai bagaikan sebuah anugerah. Saat orang-orang bahagia akan cinta, berbeda dengan Ryu Soo-Hyang. Dia menderita karena mencintai dan dicintai. Akankah ia menemukan...