Kau Ghost...(20)

16 10 0
                                    

Sejak diberlakukannya perpindahan denah tempat duduk, kini Soohyang terlihat sangat akrab dengan Seongcheol yang faktanya adalah siswa pindahan. Karena keakraban itulah kedua sahabatnya, Taeyong dan Loudi merasa jika Soohyang kini mulai sedikit menjauh dari keduanya.

"Bisakah kita bicara sebentar??" tanya Loudi.

"Silahkan!" jawab Soohyang singkat.

"Bukan disini," sergah Taeyong yang menjawab.

"Lalu dimana??"

Merasa jengkel dengan situasi saat ini, Taeyong yang kesal langsung menarik tangan Soohyang tanpa bertanya.
       
Seongcheol yang melihat perlakuan Taeyong pada Soohyang hendak berdiri menghalangi Taeyong namun sayangnya Loudi lebih dulu menghalangi Seongcheol untuk berdiri.

"Aku tahu kau bukan manusia biasa. Dan aku tahu jika kau juga berasal dari seorang vampire aku tidak ingin membuatmu terluka ketika diwilayahku maka diam disini," ucap Loudi menunjukkan mata dan taring kecilnya yang tajam, Seongcheol terdiam karena tebakannya memang benar jika Loudi memanglah seorang vampire.

Taeyong menghentikan langkahnya dipohon kehidupan.

"Taeyong, ada apa? Apa yang mau kau bicarakan padaku hingga menyeretku hingga kemari?"

Taeyong bingung hendak mengatakan apa saat ini, lidahnya kelu bibirnya terkunci, namun karena tekad yang kuat Taeyong akhirnya bertanya, "Kenapa kau menjauh dariku??" Taeyong bertanya karena ia sudah sangat penasaran.

"Aku hanya mencari pengawalku yang lain sebelum iblis itu menemukannya dan menjadikannya budak iblis."

"Sungguh karena itu?? Bukan hal lainnya??" tanya Soohyang lalu tersenyum manis pada Taeyong.

"Tentu. Memangnya ada alasan lain selain itu??"

Taeyong tersenyum. Semudah itu amarahnya tersulutkan dan semudah itu pula api yang semula berkobar padam seketika hanya karena senyuman seorang Soohyang, "Baiklah. Aku tak akan bertanya lagi. Mau kubantu mencari pengawalmu itu??"

"Tidak. Tidak perlu."

Loudi datang seketika langsung merangkul Taeyong, "Apanya yang tidak perlu??" Soohyang dan Taeyong terdiam sambil saling tatap.

"Wah kalian merahasiakan sesuatu dariku??"

"Apaan sih?? Soohyang ayo!!" hendak menarik lengan Soohyang namun dicekal oleh Loudi.

"Enak saja! Hanya karena kau sudah berbicara dengannya jangan membuat kesimpulan jika aku tidak ada hal yang ingin aku bicarakan dengannya," Taeyong yang mengerti kalimat itupun berlalu pergi.

"Mau kemana? Hei, Lee Taeyong!!" teriak Soohyang pada Taeyong yang berlalu pergi tanpa pamit.

"Toilet," jawab Taeyong dingin.

Soohyang yang teringat langsung memfokuskan diri pada Loudi yang kini ada di depannya, "Oh ya, apa yang mau kau bicarakan??"

"Sudah menemukannya??" Soohyang menunduk sambil menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.

"Mau kubantu??"

"Tidak. Lagipula aku harus merahasiakan identitasmu dan satu pengawalku itu."

"Sebenarnya...aku sangat penasaran...bolehkah aku tahu siapa pengawalmu satunya lagi??"

Soohyang nampak bingung dan ragu, "Tidak boleh! Itu rahasia, ini untuk keselamatan kau, dia dan juga aku. Sekarang belum saatnya kau tahu, kau akan tahu nanti saat waktunya telah tiba, apa kau mengerti??"

Loudi kecewa, "Hmm aku mengerti! Aku tidak akan melanggar apapun ucapanmu. Karena ucapanmu adalah perintah bagiku, Yang Mulia," ucap Loudi lalu menuduk memberi hormat layaknya seorang pengawal pada pemiliknya, Soohyang merasa geli.

Kalung 12 : We Are One [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang