"Abang sayang......" panggil Soohyang pada seorang pria tinggi dengan rambut hitam berponi di seberang sana. Sembari berlari manja ke arah pria tersebut.
Di seberang jalan.
Kai mendengus nafasnya dengan kesal. Entah apa yang membuatnya kesal? Tapi yang pasti kini dia dilanda kekesalan tak terkira."Mengapa dia memanggil pria itu dengan sebutan 'Abang sayang'? Wajah mereka terlihat tak mirip sama sekali," gumam Kai.
Sementara itu orang yang dimaksud.
"Kau sudah pulang??" tanya Soohyang.
"Sudah. Kau kemari untuk menjemputku??"
"Menurutmu??" pria itu tak menjawab. Justru ia melingkarkan tangan kanannya di leher Soohyang dengan maksud membawanya pergi dari kerumunan siswa-siswi Saebom High School.
Soohyang memasang wajah manjanya. "Abang-" terpotong. Karena pria itu sudah tahu maksud dan tujuan Soohyang memanggilnya.
"Aku tahu..aku juga lapar. Kau mau makan apa??" ucap pria itu yang mengerti maksud dan tujuan Soohyang.
"Bagaimana kalau...Bulgogi??? Kita sudah lama tak memakan itu.." pinta Soohyang pada Pria itu.
(*Bulgogi itu salah satu makanan khas Korea. Artinya daging panggang, tapi bukan dipanggang di plat besi melainkan pada panci datar)
"Pantas saja pipimu ini semakin besar saja," mencubit pipi Soohyang, "bakpao," lalu pria itu tertawa cengegesan. Membuka pintu mobil untuk Soohyang.
(*Bakpao adalah roti kukus khas Tiongkok)
"Bang Hakyeon!!" teriak Soohyang kesal karena pria yang bernama Hakyeon itu mencubit pipinya dan menyebutnya 'Bakpao'.
"Cepat masuk!! Harinya panas."
Soohyang hanya diam.
Mobil sudah melaju, setelah ia masuk ia menoleh ke arah Soohyang yang hanya diam. "Apa kau marah padaku?? Baiklah. Maafkan aku, Ya??"
Tanpa mereka tahu. Sebuah mobil hitam mengikuti mereka.
"Mau kemana sih Soohyang bersama 'Pria' itu??" ucap Kai penasaran.
"Tuan Muda!! Apakah kita akan terus mengikuti Nona itu??" tanya sang sopir.
"Kau jangan banyak bertanya!! Ikuti saja kemanapun mobil itu pergi. Firasatku mengatakan dia akan dalam bahaya."
"Baiklah. Tuan Muda."
Mobil yang Soohyang tumpangi berhenti di sebuah Rumah Makan Daging Taerin. Tempat dimana dulu Soohyang dan Hakyeon menghabiskan waktu bersama sebelum Soohyang tahu tentang rahasia besar dalam hidupnya.
"Masih ada?? Aku rindu tempat ini!! O-" belum Soohyang mengakhiri ucapannya. Hakyeon yang dipanggil sudah ada di depan pintu Rumah Makan.
"Apa??" tanya Hakyeon. Soohyang keheranan melihat Hakyeon sudah di depan pintu Rumah Makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalung 12 : We Are One [REVISI]
FanfictionKetika cinta adalah sebuah kutukan. Mungkin untuk kebanyakan orang, mencintai dan dicintai bagaikan sebuah anugerah. Saat orang-orang bahagia akan cinta, berbeda dengan Ryu Soo-Hyang. Dia menderita karena mencintai dan dicintai. Akankah ia menemukan...