Merasa Kehilangan (15)

22 10 0
                                    

Loudi memandang Soohyang penuh arti lalu diiringi dengan senyum bangga dan lega yang Loudi perlihatkan.

"Akhirnya kau menyadarinya!! Aku sudah lelah menyembunyikannya. Aku selalu memberimu kode tapi kau selalu saja tak paham," ucap Loudi.

Ternyata dia adalah salah satu guardian yang selama ini dicari oleh Soohyang.

"Karena aku masih tak mempercayai jika aku adalah manusia Samjang yang dicari-cari selama ini."

"Apakah kau sudah menemukan yang lain?? Karena menurut Ayah ada 5 pengawal Samjang. Kau sudah menemukan yang lain??"

"Belum. Aku baru menemukan 2 orang. Dan salah satunya adalah kau."

"Siapa satunya??" tanya Loudi. Soohyang hanya meneguk salivanya tanpa menjawab.

Soohyang tiba-tiba teringat akan ucapan Paman Im saat di Rumah Sakit. "Bangsa vampire dan srigala tidak dapat hidup berdampingan."

"Hei, aku bicara padamu!! Apa kau mendengarku??"

***

Soohyang melihat Eva sedang duduk disebuah cafe dengan seorang pria paruh baya. Pria itu menatap Eva dengan serius.

"Bagaimana?? Apakah Soohyang mulai kembali kesakitan??" tanya Paman Won.

"Aku tidak tahu soal itu, Paman. Yang kutahu akhir-akhir ini ia selalu bermimpi aneh. Dia selalu berteriak dalam tidurnya. Aku khawatir!! Aku takut sesuatu akan terjadi padanya!! Dia kadang terlihat risau. Dia juga terkadang terlihat tenang. Jadi aku kadang tidak dapat mengartikan mimik wajahnya," jelas Eva.

"Aku meminta kau untuk membantunya sesegera mungkin mencari Pengawal Samjang yang lain. Aku takut jika tato-tato itu akan menyedot seluruh kekuatannya atau lebih parah lagi tato-tato itu juga bisa meminta nyawanya."

***


Loudi berusaha memfokuskan pikirannya. Tapi sayangnya ia gagal. Sebab jalanan malam itu terbilang cukup ramai.

"Apa yang sedang kau lakukan??"

"Jangan ganggu aku!! Aku sedang fokus. Aku penasaran dengan apa yang mereka bicarakan."

"Biarkan mereka bicara. Mungkin itu urusan orang dewasa. Kita bicara yang lain saja."

"Oh ya. Aku baru ingat. Tadi... Saat dirumahku..saat 'Ghost' itu memecahkan vas bunga mengapa kau meneriakkan nama Taeyong sedangkan kau memelukku??"

"Ayo pulang! Aku takut kak Eva akan marah jika aku pulang telat," Soohyang langsung salah tingkah.

"Tidak perlu segugup itu. Kalau cinta ya bilang cinta. Kalian berdua ini...ckckck–"

"Lalu kau?? Bukannya kau dan Hyeri juga begitu?? Kau menyukainya, kan?? Aku tahu itu. Itulah sebabnya kau sangat suka mengganggunya. Iya, kan??"

Loudi langsung terdiam sembari menelan ludahnya.

"Jujur saja!!" ledek Soohyang seraya berjalan mundur lalu tanpa sengaja Soohyang hendak terjatuh.

"Soohyang," teriak Loudi ingin menangkap Soohyang namun Soohyang seperti ada yang menangkapnya lebih dulu.

"Aaaaaa mengerikan!! Jika ada orangnya aku akan berterima kasih. Tapi ini apa? Pada siapa aku berterima kasih. Loudi ayo!"

---o0o---

Soohyang dan Loudi baru turun dari bus, Kai datang menyapa.

"Pagi Soohyang," sapanya diiringi dengan senyum khas Kai.

Kalung 12 : We Are One [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang