4. Waktu

32 5 3
                                    

Untuk kalian yang sadar akan hadirnya sang waktu, dan

Bagaimana cara luka membawa mu kepadanya.....

Kepada palung terdalam dihatinya.....

....

Waktu

Kali ini aku ingin membahas tentang waktu dengan mu, all about time We had is God blessed for us. Waktu yang sangat kita abaikan di setiap kehadiran nya, waktu yang sangat kita nantikan kehadirannya, juga sang waktu yang kita sayangkan karena telah berlalu. Aku selalu berfikir seandainya, jika, andai, semoga, kalau bisa, serta berbagai kata sebutan untuk menyebutkan angan yang tak tentu bisa tercapai dalam hidupku, dengan menyalahkan sang waktu.

Karena dia lah sang waktu sahabat yang paling setia karena dia tak pernah ingkar dan telat, juga dialah sang waktu yang berperan sebagai musuh, yang tega membuat kita hidup dengan keputus asaan karena dia tak pernah membiarkan kita mengulang kejadian yang telah ada walau air mata menetes dan membuat anak sungai bahkan genangan air mata, juga dialah sang waktu si raja yang sangat misterius akan apa yang siapkan untuk orang orang yang akan ia temuainya.

Mari kita pahami dia terlebih dahulu

Waktu:

wak·tu 1 n seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung: tidak seorang pun tahu apa yg akan terjadi pd -- yg akan datang; 2 n lamanya (saat yg tertentu); 3 n saat yg tertentu untuk melakukan sesuatu; 4 n kesempatan; tempo; peluang ; 5 p ketika, saat: ; 6 n hari (keadaan hari): -- terang bulan; 7 n saat yg ditentukan berdasarkan pembagian bola dunia.

See.. bahkan di sana tergambar kan dengan sangat nyata apa yang saat ini kita anggap waktu, tapi terkadang kita terlalu sibuk untuk sekedar menikmati waktu yang kita punya, kadang-kadang saat kita sibuk dengan urusan kita sendiri, saat itulah kita luput dari perhatian orang lain dan sebaliknya, kita menjadi si egois yang tak peduli dengan apa yang tengah terjadi di dunia ini bahkan yang terjadi tepat di sisi kita.

Sama seperti Gue yang terlalu sibuk dengan dunia Gue sendiri, bagi Gue hidup itu udah kayak novel-novel romence yang sering banget dia baca, gue enggak ngerti kenapa orang-orang harus nulis novel yang isinya hidup yang ngedrama, Dan sampai gue sadar ternyata novel itu bisa aja di tulis dari kisah nyata. Iya nyata mungkin seperti kisahnya.

Gue bukannya mau buat alibi tentang kenapa gue harus gini, kenapa orang-orang harus nerima gue atau apa pun, gue enggak peduli, cuma gue bosen aja untuk ngedramain hidup gue lagi, toh ntar hidup gue juga bakal jadi drama tanpa perlu repot-repot gue memulainya.

Tapi gue enggak pernah tau bahwa drama seperti apa lagi yang akan gue mainkan, perasaan gue, hidup gue, bahkan masa depan gue udah pernah jadi teman dari skenario terbaik tuhan bagi gue. Dan seperti nya kali ini tuhan pingin buat skenario baru lagi di hidup gue dengan tokoh pemeran baru tapi dengan pemeran cewe utama yang sama.

Gue masih inget awal dia hadir yang duduk di pojokan kelas kayak, tempat gue biasanya duduk, gue kira dia bakalan pindah saat gue bilang kalau itu kursi gue, ternyata gue salah, lucu juga kalau gue pikir-pikir ada cewe yang sok ketus di depan gue. Sampai hari terus berganti dan cewe itu masih aja jadi cewe sok misterius dengan enggak pernah ngomong kalau engga di tanya, ngomong kalau emang bener-bener harus ngomong, senyum cuma ke dosen itu pun cuma lengkungan tipis doang, sangat enggak cocok dengan wajahnya yang terkesan lembut dan Polos itu.

Sampai kemarin tiba saat gue liat dia beresin air mata secara tiba-tiba setelah dia habis debat dengan salah satu temen kelas kita. Gue sempat pikir anak ini hanya sok-sokan nyari perhatian gue kayak yang cewe yang udah-udah, but she's different from other girls, dia cuma nelungkupin wajah dan diam hingga jam berakhir, pulang seperti tak terjadi apapun.

Uncontrolably (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang