"Kalo ada yang nanyak mau gue itu apa?
Jawabannya cuman satu.
kita... "____Byun Baekhyun......
Oiiii!. Apa kabar hidup?.
Kayaknya nih ya gue selalu tanya kabar kalian tiap kali gue muncul.
Padahal belom tentu juga kalian bakal jawab atau enggak pertanyaan gue.
Karena ini katanya akan menjadi menuju akhir.
Jadi gue harus jujur.
Jujur sama diri gue juga ke orang lain.
Jujur dalam artian gue bakal ngasih tau apa yang diri gue mau ke diri sendiri juga ke orang lain.
Enggak jadi orang bego lagi kayak sepupu idiot gue.
Belakangan gue punya kerjaan sampingan setelah gue kerja ngebabu jadi budak korporat di kantor. Yaitu jadi bucin kalau kata anak-anak muda sekarang.
Gimana enggak, tanpa sadar gue selalu ngintilin perempuan berambut panjang yang sering kali merengek minta ini itu ke gue gara-gara sering culik dia dari rumah kosong yang gedenya bukan main itu.
"Baek gue tuh sebenarnya laper, tapi gue males makan" keluhan tak masuk akal kesekian kalinya yang dia ucapin sejak gue sampai di rumahnya.
"Kalau lo laper ya makan, enggak mungkin kan gue bisa sulap lo jadi manusia yang enggak butuh makan" kesal gue yang buat dia merengut ke gue masang muka sok tersakiti miliknya itu.
"Apa!" Sinisnya ketika gue ngeliat dia.
Bukannya kelihatan serem dia malah jadi kayak anak kucing yang lagi teriak enggak jelas ketakutan kena air.
Gue udah mutusin untuk berjuang buat dapatin dia karena hati gue udah jujur ke diri sendiri kalau gue butuh dia untuk jadi orang yang bakalan gue lihat di tiap harinya gue dan jadi prioritas utama gue setelah nyokap gue yang enggak pernah mau jadi nomor dua. Jadi gue cuman bisa buat dia jadi nomor dua di hidup gue.
"Enggak, lo lucu aja" kekeh gue menepuk pelan kepalanya.
Kan biasanya kalau di drama perempuan itu paling doyan kalau kepalanya di puk-puk gini entah apa alasannya, gue juga enggak tau. Tapi gue harap itu juga mempan ke Gadis di depan gue ini.
"Gue enggak lucu" tolaknya menepis tangan gue.
Dih... Dasar....
"Yaudah lo cantik, puas" acuh gue yang malah buat dia jadi kelihatan terkejut salah tingkah.
Ya ampun Ris...
Gue jadi gemes sendiri kalau gini ceritanya.
"Seneng kan lo gue puji" ejek gue menatap jahil ke dia.
"Kalau enggak ikhlas mujinya mending gausah"
Dih ngambek.
"Enggak, gue ikhlas kok sayang" kekeh gue.
"Sayang, sayang kepala lo!" Judulnya yang enggak gue hiraukan.
"Temenin gue makan yuk, kan lo tadi laper tapi males makan, siapa tau kalau lo liat orang ganteng makan lo bisa jadi kenyang ya kan" ujar gue menaikkan kedua alis gue yang di balas dengusan kesalnya.
Gapapa kalau lo kesel sama gue sekarang. Yang penting lo selalu bareng gue ntar.
Langit sore udah berganti menjadi gelap dengan beberapa sinar bintang yang bersinar menandakan kalau malam hari ini cukup cerah karena enggak ada awan yang menutupinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrolably (END)
FanfictionAkan kah seorang perfeksionis Chanyeol dapat menjalani hidupnya dengan seseorang yang selalu membuat sesuatu yang tidak di sengaja dan tidak terkontrol dalam hidup nya Mungkin kah dia bisa bertahan dalam menjalani kerja sama mereka, atau mungkin ak...