35. How About Us?

10 3 4
                                    

Bagaimana dengan kita?

Itu kalimat tanya yang menjadi pembuka cerita ini.

Sebenarnya ada banyak hal bodoh yang terdapat di setiap Chapternya.

Bagian yang mana?, terserah. Bahkan bisa jadi seluruh isi setiap Chapternya, mungkin.

Tapi kali ini yang akan di bahas adalah tentang kita.

Kita dan segalanya?. Bisa jadi.

Karena "Kita" bukan hanya satu. Tapi terdiri dari "Banyak".

Ada banyak hal yang di maksud di dalamnya. Mulai dari karakter, kepribadian, pola pandang, Jalan fikir, bahkan psikis juga trauma yang terjadi dari masa lalu juga termasuk.

Dan kita di paksa untuk menjadi satu.

Iya di paksa.

Karena keadaan yang memutuskannya atas perintah sang khalik 

Salah satu maksudnya adalah untuk kita bisa saling mendukung satu sama lain. Menerima, bahkan mengalah. Di pimpin oleh sang "Sabar".

Hal yang paling berat untuk di lakukan.. selain kata "Ikhlas".

Tapi sebelum itu. Sosok Galih pernah menjawab pertanyaan singkat adiknya. Iris.

Pertanyaan berupa perbedaan antara ikhlas dan bodo amat?!. Apakah itu dua hal yang sama?, atau hanya sekedar mirip. Atau mungkin bahkan saling bertolak belakang.

Sebuah pertanyaan yang membuat Galih harus kembali memutar kepalanya Malam itu. Karena hanya di saat malam lah mereka bisa menghabiskan waktu bersama selain hari libur mereka yang tak jarang saling perselisihan itu.

Gadis itu menatap penuh harap juga penasaran pada kakaknya menanti sebuah jawaban atas pertanyaannya.

"Keduanya sama-sama tentang saling melepaskan Ris. Bedanya. Ada pada cinta di dalamnya" sebuah jawaban yang membuat Iris tak puas karena dirinya yang masih kebingungan kala itu.

"Kau harus Iklas karena terdapat cinta di dalamnya makanya akan sangat berat untuk ikhlas, kalau masa bodo ya karena enggak ada cinta di dalamnya, jadi enggak akan beban berat yang bakalan di rasain. Toh kau juga enggak akan terlalu perduli tentang itu makanya akan sangat mudah untuk melepaskannya" jawab panjang Galih yang berhasil membuat Iris terdiam memahami ucapan kakaknya  barusan.

"Lo satu-satunya gadis paling aneh yang pernah gue temui" sinis Baekhyun yang memandang kesal Iris dari balik pohon yang tak jauh dari tempat gadis itu berpijak.

"Dan lo juga laki-laki paling aneh yang pernah ada di sekitar gadis gue" sahut Kyungsoo yang berhasil membuat berbalik menatap terkejut ke pemuda yang lagi-lagi berpakaian serba hitam itu.

Dia tidak tau sejak kapan pemuda menyebalkan itu ada di belakangnya. Berdiri menantang dengan kedua lengan yang ia lipat di dekat dada.

Apakah dia melihatnya sejak tadi?.

"Sial, lo niat mau bunuh gue!" Kesal Baekhyun yang malah semakin kesal dengan wajah menyebalkan Kyungsoo.

"Well, kalau lo tidak punya penyakit jantung gue rasa lo tidak akan mati semudah itu" mendengar ucapan Kyungsoo barusan berhasil membuat Baekhyun menatapnya kesal lagi dan kini mengalihkan pandangannya pada Iris kembali.

Melihat Baekhyun yang kembali memandang pada Iris, Kyungsoo jadi teringat sebentar lagi gadis itu akan benar-benar pergi dari tempat ini. Dan dia tak yakin kalau gadis itu akan mau untuk kembali lagi ke sini.

Mendadak dia meringis memikirkan bagaimana nasib pemudah cerewet di depannya kini. Dia sadar betul kalau Baekhyun sebenarnya memendam perasaan pada gadis kecilnya itu.

Uncontrolably (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang