So, this Story will be begin again with every single word that make some sense...
Biasanya jika ada seseorang yang mempertanyakan bagaimana nasibnya sendiri orang-orang pada umumnya akan mem-framing bahwa dia adalah orang yang egois karena memikirkan dirinya sendiri bukan orang lain.
Padahal tanpa sadar orang yang mengucapkan kalimat penyalahan itu sendiri lah yang memiliki sifat egois tertinggi... Why?...
Karena dia ingin orang lain yang ikut menanggung beban tersebut.. make it hurt for anyone else...
Dan bagaimana tentang mereka yang hanya mempertanyakan nasib dirinya sendiri?.
They're just want to feel safe... keeping everything special for them to safe...
.
.
.
."Dah puas jadi orang begonya?!" Satu kalimat sambutan yang di terima Chanyeol begitu pemuda itu melangkah masuk ke ruang tamu keluarga Byun sepupunya itu.
"Kapan gue pernah bego?" Sahut angkuh Chanyeol yang malah di balas decihan malas Baekhyun padanya.
"Nih ya gue bilangin, lo kalau pinter enggak bakalan dah tuh gue bilang bego" kesal Baekhyun.
"Numpang tidur ya" izin Chanyeol asal dan berlalu masuk ke kamar sepupunya yang sudah ia hapal setiap sisi sudut tempat itu.
"Yeee, tidur aja terus, gedein aja itu badan" kesal Baekhyun mendorong kuat sepupu tingginya.
Entah itu pagi atau pun siang, kadang sosok sepupu tingginya yang selalu ia cari tau terlebih dahulu keberadaannya, melihat bagaimana keadaan sepupu yang masih waras dan bernafas saja baginya itu sudah lebih dari cukup
"Udah makan belum lo?" Tanya Baekhyun melihat Chanyeol yang memejamkan mata dengan posisi tengkurap.
"Kan tadi pagi gue enggak kesini, gimana ceritanya gue udah makan" sahut Chanyeol dengan suara beratnya.
"Di dapur gue kayaknya cuman sisa mie instan doang, kagak sehat buat otak lo, mending sekarang lo bangun terus temenin gue nyari makan" seru Baekhyun menarik tangannya berdiri.
"Ckkk, gue baru aja mau tidur Baek!"
"Masa bodoh, gue laper, lo juga laper, sebelum otak gue nyuruh gue buat makan elo mending sekarang lo temenin gue nyari makan"
Melihat tidak ada balasan dari Chanyeol membuat Baekhyun hanya mendesah malas dan memilih mengalah demi kebaikan jiwanya sendiri.
"Sepuluh menit lagi kita berangkat" seru Baekhyun sebelum keluar dari ruangan yang ia sendiri tak yakin kamar itu sebenarnya miliknya atau bukan.
..........
"Gue enggak pernah tau kalau bumi emang se-sempit ini ternyata" seru Baekhyun ketika menemukan sosok Iris bersama Kyungsoo yang sedang menikmati waktu mereka di salah satu pojokan restauran cepat saji yang mereka kunjungi.
"Bumi ini sebenarnya luas, cuman mata lo aja yang selalu ngelihat ke orang yang itu-itu aja makanya lo ngomong kayak gitu" balas Chanyeol menyantap makanan di depannya.
"Cihhh omongan lo sok bener" kesal Baekhyun "lo sama Naeun makin dekat kayaknya" tembak Baekhyun mengalihkan.
"Eumm.. gue udah pernah nganterin dia pulang bahkan" bangga Chanyeol.
"Wow, sounds good, gue rasa bentar lagi lo bakal berhasil buat dapetin dia" dengan anggukan kepala yang memberi isyarat mengerti dengan keadaan sepupunya itu.
"Lo sesuka itu sama gadis itu?"
"Kalau gue enggak suka, gue enggak bakal buang waktu gue buat dia selama ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrolably (END)
FanficAkan kah seorang perfeksionis Chanyeol dapat menjalani hidupnya dengan seseorang yang selalu membuat sesuatu yang tidak di sengaja dan tidak terkontrol dalam hidup nya Mungkin kah dia bisa bertahan dalam menjalani kerja sama mereka, atau mungkin ak...