Galih Utama Marion
Saya tidak pernah tau apa makna pulang sampai sekarang selain frasa yang mengatakan pulang ya kembali ke tempat tinggal anda, sama seperti arti umumnya dalam kamus kitab umum bahasa appa kami, Pulang;
pulang/pu·lang/ v pergi ke rumah atau ke tempat asalnya; kembali (ke); balik (ke)
Tapi di sana ada kata kembali, kembali yang membuat saya berfikir kembali kemana yang di maksudnya, kembali ke tempat asal, mungkin.
Tapi saya jadi teringat dengan gadis kecil saya, dulu saat kita masih di sekolah tinggi akhir dia selalu jadi adik yang menurut saya terlalu sempurna untuk kakak seperti saya ini
Dia pernah bilang ke temannya saat kali terakhir sebelumnya kami ke negeri gingseng ini yang sampai sekarang masih selalu ada di pikiran saya juga, tapi hanya terkadang.
"Aku enggak mau kamu pulang ke Indo Ris" melas gadis berambut sepunggung yang dia biarkan terurai begitu saja
"Hahaha kenapa?, aku memang harus pulang Naeun-ie"
"Enggak seru enggak ada kamu Ris"
"Ya ampun, kan masih ada kak Suho yang bisa nemenin kamu setiap hari"
"Dia menyebalkan Ris, kamu saja yang tidak tau kalau dia selama ini hanya pencitraan di depan kamu"
"Hahaha kamu ada-ada saja, jangan seperti itu pada kakak mu sendiri Naeun-ie"
"Tapi aku serius Ris, tak bisakah kalian tinggal di sini saja, kalian kan bisa tetap tinggal di rumah nenek kalian,,, eummm?"
"Sama seperti yang aku katakan tadi Naeun-ie, tetap enggak bisa, karena selalu ada orang yang menantikan kamu pulang ke tempat mu, kembali lagi, kembali pada keadaan yang sama dan memang seperti seharusnya"
"Maksudmu Ris?"
"Di sana, juga ada orang yang menantikan kami kembali Naeun-nie, menyenangkan memang berada di sini, bersama kamu dan kak Suho, tapi kita tetep enggak boleh egois buat bikin mereka menunggu kita pulang untuk kembali Naeun-ie"
"Aku jadi enggak heran kalau kamu bisa jadi anak Akselerasi Ris, You always make me so amazed with you"
"Kamu berlebihan Naeun-ie"
Setelah saat itu, saya selalu punya pemikiran lain dari setiap kata pulang yang saya artikan dari pemikiran adik saya itu
She make everything too much special for her, dan saya selalu kagum padanya, walau saya tau, kadang dia menjadi sangat berlebihan pada sesuatu.
Dia membuat seolah kata pulang itu selalu punya makna tersendiri bagi hidup orang lain, dia selalu memikirkan orang lain dan perasaan mereka, tanpa sadar kadang sifatnya itu yang menyakitinya lebih dalam dari pada apa yang di lakukan oleh orang lain padanya.
......
Hari ini saya sengaja pulang lebih awal, saya ingin kembali menemaninya karena saya merasa cukup bersalah padanya meninggalkannya begitu saja tadi pagi, tapi saat saya sampai di rumah, rumah ini terasa terlalu kosong.
Sangat kosong malah, seperti dingin dan suram yang saya rasakan, tak ada kehangatannya sama sekali, walau rumah ini sama seperti rumah lainnya, rumah yang memiliki ruang tamu, namun tirai nya malah tertutup rapat, ada ruang keluarga yang terdapat TV, tapi saya tak yakin kapan terakhir kali dia duduk di sana melihat acara kartun kesukaannya, ada dapur yang hanya akan di isi bila sudah memasuki waktu makan saja, dan yang saya sangat sayangkan, di rumah ini terdapat taman bunga baby breath, bunga kesukaan Iris yang saya tak yakin, apakah dia tau kalau bunga- bunga itu sengaja ada di sana karena dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrolably (END)
FanfictionAkan kah seorang perfeksionis Chanyeol dapat menjalani hidupnya dengan seseorang yang selalu membuat sesuatu yang tidak di sengaja dan tidak terkontrol dalam hidup nya Mungkin kah dia bisa bertahan dalam menjalani kerja sama mereka, atau mungkin ak...