[1] - d i a r y 2

429 171 94
                                    

Mulai kemarin, ada penghuni baru dirumahku. Abang sepupuku, Derion namanya. Aku kurang tau pasti berapa umurnya, perkiraanku sih dia anak kuliahan.

Kedatangannya ke sini, aku juga belum tau pasti apa alasannya. Malu rasanya mau nanya langsung. Mau nanya bunda? Bunda juga lagi sibuk. Ya nantilah itu, aku cari tau sendiri saja.

Tadi sore, aku dan Bang Derion pergi mutar-mutar enggak jelas. Ngabisin bensin aja. Sekalinya berhenti, hanya untuk beli jajanan.

Cukup banyak cerita-cerita lama dibahas sama Bang Ion. Eh iya hampir lupa, sekarang manggilnya Bang Ion. Maaf ya diary, yang di atas udah keceplosan pakai Bang Derion.

Ya sejauh ini, aku senang dengan kehadiran Bang Ion. Anaknya suka bercanda. Jago mencairkan suasana lah intinya. Anaknya juga jahil, enggak bisa diam gitu.

Tadi waktu cerita-cerita masa lalu, aku sempat terbawa perasaan. Bukan perasaan gimana loh ya. Perasaan ini cukup aneh, seperti kehilangan sesuatu. Mungkin lebih tepatnya aku menyadari akan kesepianku. Dulu biasanya kalau di rumah, interaksiku hanya dengan bunda. Kalau sekarang kan ada Bang Ion juga.

Ya walaupun begitu, Aku belum sepenuhnya kenal dengan Bang Ion. Masih banyak hal tentangnya yang tidak aku ketahui. Dan mungkin saja, dia juga merasa kesepian saat ini. Dia sedang berada di dekatku, tapi jauh dari adiknya. Seingatku dia punya adik perempuan yang lebih tua dariku. Eh, atau lebih muda ya? Entahlah, aku juga kurang tahu. Mereka tinggal jauh dari rumahku. Hal itu juga didukung oleh aku yang tak pernah memikirkan hal itu. Karena keluarga kecilku saja udah berhasil bikin pusing, terlalu banyak drama yang menyita perhatian. Jadi, gimana aku bisa kenal dekat dengan sepupuku itu?

Udah dulu ya, diary. Nanti aku cerita lagi. Ini mataku udah berat banget.

🌙☀️

Unexpectedly FoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang