I won't touch you even if I want to, he said.
Then she asked, why? because my body isn't good?
He shook his head, because I love you. And I don't want to destroy you.
•
Katakanlah Riana orang yang suka lari dari masalah. Ia pikir malam ini ia tidak akan bertemu Adimas namun tujuh menit yang lalu Oma meneleponnya untuk segera datang ke rumah sakit dan membiarkan Ovi pulang sendirian.
Disinilah ia sekarang, berjalan di koridor rumah sakit tempat Adimas bekerja sembari berdoa agar tak bertemu Pria itu malam ini, karena Riana belum siap untuk menjelaskan kesalahannya.
Riana membuka pintu ruangan tempat omanya dirawat. Dan dikejutkan oleh seseorang yang sedang bersama Omanya saat ini.
Riana menarik nafas sebelum melangkah mendekat, "Oma," panggilnya dan orang itu ikut menoleh.
Riana menarik kedua sudut bibirnya namun orang itu malah membuang pandangan. Bibir Riana mengerucut karena Adimas tak membalas senyumnya.
"Oma kenapa lagi? Riana udah bilang kan kalau cuma sakit pinggang panggil Riana aja gak perlu ke rumah sakit segala," omelnya mendekati Omanya yang duduk di bangsal rumah sakit.
Plak!
Oma memukul lengan Riana, "Baru datang sudah marah-marah. Oma bukan sakit pinggang tapi Oma habis kecelakaan."
"Hah? Kecelakaan? Dimana? Yang mana yang luka oma? Parah gak?" Riana mengecek keadaan Oma.
"Oma cuma luka lecet."
"Siapa yang nabrak oma? Berani-beraninya," Riana mengepalkan tangan kanan dan meninju telapak tangan kirinya.
Oma tertawa dan mengusap lengan Riana, "Hahaha lihat Dimas, istri kamu ini sok jagoan sekali."
Adimas hanya tersenyum kecil sebagai tanggapan.
"Aku serius oma, siapa yang nabrak oma?" desak Riana. Ia berusaha keras tak menghiraukan Adimas tapi omanya malah mengajak pria itu berbicara.
"Tadi siang oma pergi mini market terus tiba-tiba oma keserempet mobil. Tapi gak papa, soalnya mobil itu buru-buru mau bawa istrinya yang mau melahirkan. Oma ikut ke rumah sakit sama mereka dan ketemu Suami kamu."
"Kejadiannya dari tadi siang tapi Oma baru ngabarin aku malam ini," kesal Riana.
"Kata Dimas kamu lagi kuliah dan pulangnya sore."
Riana tertegun, refleks ia menatap Adimas.
•Good morning, Adimas•
Canggung, Riana benci keadaan itu. Mungkin mudah baginya mengakui kesalahan pada Oma atau Ovi tapi tidak kepada Adimas. Ia pun hanya bisa memandangi sendalnya dan pantulan dirinya pada lantai rumah sakit.
Sementara Adimas bersender pada dinding dengan melipat tangan menunggu Riana membuka suara.
Matanya mengikuti arah pandang Riana. Ia mendesah pelan, "Ikut aku,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Good morning, Adimas (Telah Terbit)
RomanceDisarankan follow sebelum membaca. Rank from wattpad : #1 Married Life #1 Romantic #2 Indonesiamembaca #1 grasindo #1 Kopi {Good morning, Adimas} Sudah setahun semenjak ijab kabul itu berlangsung, dan hubungan ini masih sama. Bahkan untuk bertegur s...