why don't we ever eat together? She asked.
Then he answer without hesitation, because i don't want to eat with you.
•
"Cuma kita berdua doang yang dipindah? Kenapa cuma kita sihhh," Riana merengek kesal di depan kertas pemberitahuan yang tertempel di dinding kafe pagi ini.
"Ya mau gimana lagi," Ovi mengangkat bahu, "Namanya juga kerja sama orang. Lagian di kontrak kerja sudah tertulis persyaratan kalau kita harus siap ditempatkan dimana aja."
"Kok gue gak tau ya?"
Ovi mengelus rambut Riana layaknya pada anak kecil, "Saatnya mengganti kepala lo dengan yang lebih estetik."
"Sialan."
"Lo gak berangkat les?"
"Meliburkan diri," jawab Riana membuka bekal makan siangnya. Ia masih kesal dengan pemindahan dirinya yang tiba-tiba ini.
Dengan secangkir flat white di tangannya, Ovi melipat kaki dan bertanya, "Gimana perkembangan Pak Dokter?"
Pak Dokter adalah panggilan yang dibuat olehnya untuk Adimas. Meski belum pernah melihat Adimas secara langsung, tapi jika dilihat dari cerita Riana tampaknya Adimas adalah sosok yang serius terkesan dingin tapi cukup tampan.
"Gak ada," Riana menjawab singkat menyuap satu sendok nasi goreng buatannya sendiri.
Menikmati bekal makan siang membuatnya teringat akan Adimas. Apakah pria itu sudah makan atau belum. Ah, setiap saat ia memang selalu teringat akan Adimas.
"Lo kok gak ada usaha sama sekali sih," Ovi kesal dengan Riana.
"Percuma kalau cuma satu yang usaha sementara yang satunya enggak," balas Riana.
Riana telah melakukan berbagai cara untuk membangun sebuah keluarga yang harmonis layaknya pasangan lain.
Dari cara yang paling mudah yaitu mengajak sarapan pagi,"Sarapan Kak?" tawar Riana sembari menata piring di atas meja makan.
"Aku gak biasa sarapan," tolak Adimas sembari lewat hingga disusul suara pintu ditutup dan pria itu menghilang.
Mengajak makan siang bersama.
"Kalau Aku ngajak Kakak makan siang bareng, kira-kira kakak mau gak?" tanya Riana dengan hati-hati.
"Gak sempat."
"Kalo gitu aku masakin bekal makan siang aja, mau?" tawar Riana lagi tanpa patah semangat.
Adimas menutup laptop membuang nafas berat, matanya menatap serius pada Riana, "Gak usah."
Hingga mengajak makan malam.
From : Kak Adimas
Aku jaga pasien.
Sejak malam itu Riana tak mau lagi mengajak Adimas sarapan, makan siang ataupun makan malam. Ia sudah menyiapkan segala hal sampai pakaian pun tak luput dari hitungannya namun Adimas tidak pulang malam itu. Ia nyaris menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good morning, Adimas (Telah Terbit)
RomanceDisarankan follow sebelum membaca. Rank from wattpad : #1 Married Life #1 Romantic #2 Indonesiamembaca #1 grasindo #1 Kopi {Good morning, Adimas} Sudah setahun semenjak ijab kabul itu berlangsung, dan hubungan ini masih sama. Bahkan untuk bertegur s...